

Sebab pada dua periode kepresidenan, para Presiden maupun Wakil Presiden-nya, tidak ada yang kental ‘berbau’ Jawa Timur. Pada periode 2014 – 2019 untuk Presiden RI dijabat oleh Joko Widodo (Jokowi) Jawa Tengah yang berpasangan dengan Wapres Jusuf Kalla Sulawesi Selatan. Kemudian untuk periode 2019 – 2024, Presiden-nya tetap Jokowi sedangkan Wapres dijabat Ma’ruf Amin, Tangerang, Banten.

Sebagaimana diketahui, Presiden pertama RI Soekarno dari Jawa Timur, disusul Soeharto dari DIY, Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur, Megawati Soekarnoputri DIY, Susilo Bambang Yudhoyono dari Jawa Timur, dan Joko Widodo dari Jawa Tengah.
Hal kurang lebih sama disampaikan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia Sejahtera (F-PIS) dalam diskusi terbatas di Surabaya kemarin, Sabtu 21 Agustus 2021.
R. Tri Harsono pun menyebut begitu banyak tokoh ‘berbau’ Jawa Timur yang muncul termasuk Airlangga Hartarto, KH Gustur, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Moeldoko, La Nyalla Mattalitti, Tri Rismaharini dan lain-lain.
“Memang bermunculan tokoh Jawa Timur seperti Airlangga, KH Gustur, Puan, Muhaimin, AHY, Khofifah, Moeldoko, La Nyalla,” ungkap R. Tri Harsono seraya menyebut bahwa tinggallah bagaimana para partai politik memunculkan ‘paket’ Capres – Cawapres 2024. Tak lupa untuk Partai Amanat Nasional (PAN) yang masih ‘mengambang’ soal Capres ataukah Cawapres yang dimunculkan, R. Tri Harsono menyarankan agar PAN mencuatkan artis Desy Ratnasari (Ketua DPW PAN Jawa Barat yang juga anggota DPR RI beberapa periode, red.) namun untuk Cawapres saja. Atau mencuatkan nama artis Eko Patrio yang juga anggota DPR RI PAN.
Menurutnya R. Tri Harsoni, hal tersebut penting untuk konsolidasi PAN, serta kelebihan lain adalah fakta Desy Ratnasari maupun Eko Patrio merupakan artis publik figur yang masih diikuti oleh para penggemarnya yang fanatik serta banyak pula kalangan milenial yang mengidolakannya.
“Mencuatkan nama artis Desy Ratnasari atau Eko Patrio bagi PAN bisa menjadi sesuatu yang vital untuk konsolidasi, lebih-lebih pelaksanaan Pilpres 28 Februari 2024 nanti itu bersamaan dengan Pemilihan Legislatif untuk DPR pusat maupun daerah,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya adalah orang penting KPK.
Namun yang jelas menurut R. Tri Harsono, figur-figur dari Jatim akan terus menguat ketika mulai memasuki Tahapan Pilpres.
Hal kurang lebih sama disampaikan Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto dimana Bung Karno ‘kental’ Jatim sedangkan Pak Harto ‘kental’ DIY/Jateng. Namun menurut Siswahyu Kurniawan, dari semua itu yang terpenting adalah agar para pemimpin Indonesia 2024 – 2029 nanti itu benar-benar lebih peduli pada cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI yang diantaranya tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum (untuk kemakmuran dan keadilan yang berpihak rakyat) dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mumpung ini masih dalam hangat suasana peringatan Proklamasi 17 Agustus yang ke-76, para pemimpin dan calon pemimpin, perlu menengak kembali sejarah Bung Karno dan Bung Hatta dalam nuansa sekitar Proklamasi. Kita ambil positifnya, semangat ikhtiar membangun bangsa dan negara, serta tidak terjebak oleh asing,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis beberapa buku biografi termasuk Buku Biogeafi GA Mardjito Ketua Umum Puskud Jatim yang pernah menjadi anggota DPD RI dan Komisaris Bank Bukopin. Pendapat Anda? Sms ata WA kesini= 081216271926. (Sis).
>