GRESIK – tarunanews.com, Kesadaran mengadakan maupun mengikuti suatu kompetisi sepakbola usia dini (Udin) hingga usia muda (Umud) akhir-akhir ini menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan meskipun belum banyak daerah yang bisa menyelenggarakan, jika terlalu berketergantungan pada masing-masing PSSI daerah yang belum tentu berjalan. Sedikit daerah yang bergairah melaksanakan kompetisi ‘lokal’ tingkat kabupaten, di antaranya adalah Gresik yang dimotori Totok Siswanto, Gathot Wibisono dkk dengan ‘tagline’: Liga Mandiri Gresik. Suatu kompetisi yang digagas para tokoh sepakbola Gresik yang telah menasional, tanpa ketergantungan pada PSSI daerah masing-masing. Hal tersebut kurang-lebih diungkapkan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia Olahraga Sehat (FPIOS) dalam diskusi terbatas di Surabaya kemarin.

Dari sekilas pantauan R. Tri Harsono, Liga Mandiri Gresik yang dimulai tanggal 23 Februari 2020, menunjukkan greget dan kekompakan segenap pelaku pembinaan sepakbola di Gresik yang berasal dari Sekolah Sepakbola (SSB) maupun Akademi Sepakbola dan atau yang ‘sederajat’. Embrio yang bila terjaga dan berkelanjutan, akan menjadi pintu besar bagi lahirnya pesepakbola-pesepakbola masa depan dari Gresik. “Bisa saja Liga Mandiri Gresik ini menjadi momentum utama kebangkitan sepakbola Gresik yang akan melahirkan para pesepakbola masa depan Gresik,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya, salah satu Direktur KPK ini.

Baca Juga :  Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan kembali hadir di Stadion Madya, Jakarta, untuk memberikan semangat tim senior u-19 saat menjalani latihan

Dikonfirmasi pada kesempatan terpisah, Totok Siswanto salah satu penggerak utama Liga Mandiri Gresik 2020, menjelaskan bahwa pihaknya menyelenggarakan liga tersebut memang dalam kerangka untuk mengasah para pesepakbola Udin dan Umud dari Gresik, sekaligus memberi ajang unjuk gigi dari hasil latihan-latihan. Tak tanggung-tanggung, Liga Mandiri Gresik tersebut mementaskan tujuh Kelompok Umur (KU) di antaranya U-10, U-12, U-13, U-14, U-15, U-17, dan SENIOR. “Saya hanya pecinta bola seperti yang lainnya,” ungkap Totok Siswanto yang dikenal low profil meskipun juga menjabat Bendahara APPSI pusat.

Padahal berdasarkan catatan Siswahyu Kurniawan pemerhati sepabola yang juga penulus buku Humor Sepakbola, Liga Mandiri Gresik tersebut berdasarkan catatan melibatkan sekitar 2.800 pesepakbola Udin/Umud, karena tiap tim dengan kuota 25 pemain. Sehingga total yang terliat dalam liga tersebut mencapai sekitar lima ribu orang, suatu pergerakan yang luar biasa. “Dengan tiap-tiap Kelompok Umur melibatkan sekitar 16 tim, Liga Mandiri Gresik menjadi salah satu liga Udin/Umud terbesar,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Asmuni-Srimulat ini.

Baca Juga :  Obor Api Porprov Jatim 2019 Tiba Di Lamongan

Sekadar catatan, dengan bergulirnya Liga Mandiri Gresik tersebut, tiap beberapa hari sekali terdapat banyak pertandingan. Apalagi liga tersebut menggunakan sistem kompetisi, meskipun akan jeda saat Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Adapun di antara tim yang terlibat terdapat sejumlah nama besar seperti SSB Petrogres (Petrokimia Gresik); SSB G2; Akademi Widodo Cahyono Putro (WCP/ yang saat ini melatih klub Liga 1 Persita Tangerang) dll. Sekadar catatan berikut ini di antara peserta Liga Mandiri Gresik 2020. Ada Persikeds; Roked (Benjeng); SSB Pasopati (Banjarsari); SSB Bima Amora; SSB Petrogres; SSB G2; I.R; SSS Joko Tingkir (Sedayu); TSA (Tanjung Soccer Academy); jl Putra Mandiri; SSB Porasda (Kedanyang); Sindogres; Elang Sakti; Academy WCP; Sekapuk FC; SSB Lowayu; Putra Setia (Pasinan); SSB PorasdaCV; Setya; Surya Muda. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Baca Juga :  Arsenal Berpeluang Menambah Derita Tottenham

Leave a Reply

Chat pengaduan?