
Probolinggo-tarunanews.com Pasca keputusan hearing gabungan DPRD Kota Probolinggo beberapa hari yang lalu (6/8) dengan dua tempat Karaoke Pop City dan Cafe 888, sempat terjadi pro dan kontra di masyarakat terkait belum jelasnya status kedua tempat tersebut untuk perpanjangan izinya.
Hal tersebut memicu orasi ribuan santri dan ormas islam di depan kantor pemkot Probolinggo dilanjutkan ke DPRD setempat, Senin (19/8) untuk menuntut agar kedua tempat hiburan tersebut di tutup. Tampak ribuan santri dan ormas islam berjalan dari pemkot ke DPRD untuk menyuarakan aspirasinya.
Di kantor DPRD perwakilan orator diterima langsung oleh ketua DPRD Agus Rudiyanto Ghafur didampingi Wakil DPRD Roy Amran dan Ketua Komisi I Abdul Aziz, dalam pertemuan tersebut Rudi sampaikan, terkait hal ini kita akan laksanakan sesuai dengan regulasi yang ada, dan mohon maaf kemarin belum bisa terima audiensi dengan MUI kota Probolinggo karena atur KUA PPAS.
Orator aksi katakan, “Kita bersama inginkan kota probolinggo kondusif, kita punya kliping mulai tahun 2015 terkait dampak dari kedua tempat hiburan tersebut. Dari kalangan perempuan mungkin khawatir suaminya hilang karena hanya satu,” kelakar perwakilan orasi
Sementara itu Agus menanggapi, “Kami sudah terima surat dari kawan-kawan, saya sampaikan ke walikota, ini menjadi domain walikota,” paparnya
Di ketahui sesi terakhir pertemuan tersebut, perwakilan orasi katakan, bahwa DPRD sudah sepakat dan satu misi dengan walikota untuk menertibkan hiburan malam tersebut.
Dewan berpesan, memeperhatikan surat pertama yang masuk, pemkot hendaknya segera merespon untuk audiensi dengan Pop City dan Cafe 888, di harapkan walikota untuk mengkaji kembali sesuai regulasi yang ada.(f. Z n.)
>