JAKARTAtarunanews.com, Wajar saja jika ‘para’ relawan ‘kawakan’ pendukung Joko Widodo, (sejak sebelum Jokowi menjadi Presiden RI/ sejak sebelum tahun 2014, red.) pun bersuara lantang meneriakkan perlunya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, perombakan total kabinet, apalagi berdasarkan hasil survei terlalu banyak para menteri yang kinerjanya dinilai jeblok hingga berimbas pada merosotnya kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin melewati satu tahun pemerintahannya. Tingkat kepuasan hingga dibawah 50 persen, sebagai warning luar biasa.

Meskipun teriakan para relawan tersebut memanas karena ditanggapi sejumlah parpol pengusung Jokowi agar para relawan tidak terlalu masuk ke presiden soal reshuffle, namun yang menarik dorongan keras dari para relawan untuk reshuffle tersebut tidak mendapat bantahan dari pihak Istana Presiden. Apakah berarti sebagai sinyal bahwa reshuffle akan segera terjadi, mengingat kinerja yang terus merosot?

“Memang reshuffle itu hak prerogatif Presiden, yang memutuskan kapan dan siapa yang kena reshuffle. Tetapi Presiden mesti perhatikan juga masukan tidak hanya dari relawannya saja, tapi juga dari masyarakat umum,” ungkap Dedy Mawardi sekretaris Jenderal (Sekjen) dari Sekretariat Nasional (Seknas) Joko Widodo.

Baca Juga :  Galian C Diduga Tak Berijin di Desa Sukobendu Mantup Kabupaten Lamongan Terus Beraktifitas

Dedy Mawardi pun menyebutkan hasil lembaga survei mengenai kinerja pembantu Presiden bisa menjadi masukan. Misal dari hasil survei Lembaga Charta Politika Indonesia yang menilai hanya ada tiga menteri di kabinet Jokowi saat ini yang berkinerja terbaik yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, lalu Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Tiga menteri tersebut dinilai berkinerja terbaik diantara situasi-kondisi wabah pandemi Corona Virus Diseases-2019 (Covid-19).

Hal yang kurang lebih sama disampaikan oleh Handoko sekjen Pro Joko Widodo (Projo) yang termasuk sebagai relawan ‘darat’ terbesar untuk Jokowi, dan merupakan salah satu dari tiga relawan Jokowi yang paling ‘kawakan’ (Projo, Seknas, dan Bara-JP, red.). Tiga relawan yang meskipun tak punya kursi di DPR RI seperti partai politik (parpol), namun termasuk sebagai pihak yang lebih dulu (dibanding sejumlah parpol lain, red.) yang mendorong Jokowi agar bisa tampil maju sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2014. Kedekatan dengan Jokowi, jauh sebelum Pilpres 2014. Pembina Projo adalah Joko Widodo.

“Projo melihat kinerja kabinet tidak maksimal, kurang greget,” ungkap Handoko sekjen Projo yang juga disebut-sebut oleh para ‘konstituennya’ yang untuk ke depan jika ada reshuffle maka layak untuk minimal menjadi Wakil Menteri, diantara figur lain yaitu Suhandoyo ketua Projo Jatim (yang sebentar lagi kemungkinan waktunya suksesi) yang saat ini maju Calon Bupati Lamongan dari jalur perseorangan (independen) berpasangan dengan Cawabup Astiti Suwarni (Astiti Suwarni Wahid) yang juga isteri dari Wahid Wahyudi kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga :  Ujian Perangkat Desa Kedunglerep Modo, Berhasil Dengan Lancar dan Sukses

Pembicaraan soal reshuffle menteri yang masih terus memanas karena adanya sejumlah parpol pengusung Jokowi yang meminta agar para relawan tidak terlalu masuk ikut bicara soal reshuffle kabinet, justru menjadi pembicaraan yang kian hangat di kalangan relawan. Bahkan sempat ada pertemuan terbatas sejumlah Projo di Jatim, yang diantara intinya justru menyebut bahwa jika ada reshuffle maka dari unsur Projo disebut layak mendapat jatah satu MENTERI dan satu Wakil Menteri. “Kami rasa sangat mumpuni jika Pak Budi Arie Setiadi ketua umum Projo pusat untuk menjadi menteri,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya, seraya menyebut bahwa untuk jatah lain yaitu satu Wakil Menteri bisa dipilih antara Handoko dan Suhandoyo. Sedangkan dari Seknas Jokowi, disebut nama Dedy Mawardi juga layak menjadi Wakil Menteri.

Baca Juga :  Kapolres Lamongan Bersinergi Dengan PMII, Sikapi Pencegahan Covid19

Terpisah Siswahyu Kurniawan pemerhati masalah sosial-politik yang juga penulis buku humor Bung Karno Dan Pak Harto, menilai bahwa yang disampaikan para relawan tersebut merupakan hal yang wajar-wajar saja. Apalagi ada penilaian bahwa kinerja mayoritas para menteri jeblok hingga tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin pun merosot pada level dibawah 50 persen, yang sangat mencemaskan.

“Seknas Jokowi, ataupun Projo, bersama Bara-JP misal, dan para relawan kawakan wajar-wajar saja berteriak minta Presiden Jokowi lakukan reshuffle pada mayoritas menteri karena memang kinerja yang buruk. Apalagi soal Covid-19,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Asmuni-Srimulat dan buku biografi Mardjito GA (dulu pernah jadi anggota DPD RI/ Sekretaris Induk KUD pusat/ Komisaris Bank Bukopin) ini. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?