

Dengan dibukanya kembali wisata di Banyuwangi oleh Bupati Ipuk, menjadikan mayoritas masyarakat, baik masyarakat umum, lebih-lebih masyarakat pariwisata memiliki harapan lebih untuk menggeliat dan bangkit di tengah Pandemi Covid-19 yang masih melanda namun diharapkan tidak lama lagi akan berakhir. Apalagi selama ini Banyuwangi dikenal menyandarkan kehidupan pada empat hal utama yaitu pertanian, perikanan, UMKM, dan pariwisata, sebagaimana diungkapkan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia Sejahtera (FPIS).
Menurut R. Tri Harsono, pembukaan kembali secara resmi wisata Banyuwangi oleh Bupati Banyuwangi juga merupakan harapan yang telah lama ditunggu Zaenal Muttaqin SE Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia, red.) Kabupaten Banyuwangi, juga Wahyu Darma Kusuma yang Ketua SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) Kabupaten Banyuwangi meskipun Pemkab Banyuwangi sebelumnya sempat melonggarkan fleksibilitas diantaranya karena jika tetap ketat PPKM maka akan ada ribuan karyawan terkait perhotelan yang akan terkena Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK.
“Padahal selama ini, selama PPKM dan sejenisnya bukan hanya anggota PHRI yang terancam kehidupannya, namun juga banyak melanda ke desa-desa, termasuk masyarakat desa yang secara ekonomi terkait dengan pariwisata, UMKM dan sejenisnya,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya orang penting KPK.
Siswahyu Kurniawan penulis buku biografi Asmuni-Srimulat yang diantaranya kental mengenai wisata menyebut Banyuwangi masih sangat beruntung karena memiliki pimpinan yang memahami sekitarnya. Jika tidak, maka akan lebih banyak lagi kehidupan masyarakat yang hancur. Apalagi banyak masyarakat yang bergantung pada pariwisata dan UMKM.
Dengan pembukaan kembali wisata Banyuwangi oleh Bupati Banyuwangi, menurut Siswahyu Kurniawan diyakini akan kian menggeliatkan ekonomi Banyuwangi. Untuk itu menurut Siswahyu Kurniawan perlu mulai penataan lebih jauh lagi wisata Banyuwangi termasuk yang untuk jalur Bali – Banyuwangi – Jember, dimana di kawasan antara Banyuwangi dan Jembet masih banyak tempat wisata yang sangat mungkin dikembangkan, termasuk jalur Banyuwangi – Sempu – Jember.
Harapan kurang lebih sama disampaikan Wahyu Darma Kusuma dan Siti Nurjanah (Sekretaris SBSI Banyuwangi, red.). Dengan telah dibuka kembali wisata Banyuwangi maka pergerakan ekonomi akan lebih cepat meskipun tetap harus memperhatikan Protokol Kesehatan.
“Dibukanya kembali wisata Banyuwangi menjadikan harapan lebih bagi pelaku usaha dan para buruh,” ungkap Wahyu Darma Kusuma yang sedang berusaha di Kawasan Ijen mencari kopi, saat komunikasi dengan media ini.
Sekadar catatan, beberapa waktu lalu dilakukan pembukaan kembali wisata di Banyuwangi ditandai dengan pelepasan tukik, atau anak penyu, ke laut di Pantai Cemara. Melepas tukik menurut Bupati Ipuk memiliki filosofi kebebasan tapi penuh perjuangan. Namun Bupati Ipuk juga mengingatksn protokol kesehatan harus menjadi yang utama.
Termasuk pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin prokes. Disiplin.
Desa-desa di Banyuwangi yang telah memiliki BUMDES untuk mengelola wisata pun menyambut positif langkah Bupati Ipuk. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).
>