Img 20211013 Wa0314

 

Img 20211013 Wa0313
JOMBANGtarunanews.com,  Klub sepakbola PSID Jombang yang pernah berjaya pada zaman Bupati Jombang dijabat Kolonel (Polisi Purn.) HR Soedirman Mertoadikoesoemo (Bupati Sudirman / periode 1973 – 1978, yang peduli olahraga dan seni), ternyata pada tahun 2021 (hingga kini Oktober 2021) ini mengalami keterpurukan yang mendalam soal keuangan, juga kurang pedulinya Pemerintah Kabupaten Jombang beserta pihak-pihak terkait, sehingga para pemain beserta para kru-nya tak jarang terpaksa harus ‘urunan’ sendiri sekaligus berperan sebagai ‘relawan’ yang mondar-mandir minta dana recehan kesana – kemari agar PSID Jombang tetap bisa latihan dan bertahan dengan harapan agar bisa mengikuti Kompetisi Liga 3 Jawa Timur yang akan diputar mulai 3 November 2021. Tim PSID Jombang yang dikawal head coach Hendriawan bersama Ariyono dkk inipun kelimpungan.

Para pemain dan official menjadi ‘relawan’ sebab mereka tidak mendapatkan gaji, apalagi tunjangan, untuk sekadar membangkitkan PSID Jombang, untuk beaya-beaya latihan dan yang berkaitan menjelang Liga 3 Jatim pun mereka tak jarang harus ikut urunan dan mondar-mandir cari kesana – kemari. Hal tersebut pun mengundang keprihatinan dan komentar banyak pihak meskipun hingga kini belum ada penyelesaian secara finansial, terutama pendanaan yang akan diperlukan (ada yang bilang cukup besar konon sekitar Rp.50 juta – Rp.80 juta, bisa lebih tergantung target tim, red.) untuk selama pertandingan Liga 3 Jatim yang untuk Grup A Zona VII yang diikuti PSID Jombang kemungkinan akan diputar di Kediri (tuan rumah Persedikab Kabupaten Kediri, red.) atau alternatifnya di Blitar dengan tuan rumah PSBI Kabupaten Blitar. Dimana PSID akan bertanding delapan kali selama sekitar satu bulan lebih, dengan menghadapi Persedikab Kediri, PSBI Blitar, Persem Mojokerto, dan Persekam Metro Malang.

Baca Juga :  Rancang Program Tahun 2022, Askot PSSI Kota Mojokerto Gelar Kongres
Img 20211013 Wa0314
Kurang lebih hal tersebut diungkapkan ulang oleh R. Tri Harsono Forum Peduli Jatim Olahraga Dan Kesehatan (FPJ-OS) dalam diskusi terbatas di Surabaya kemarin, 12 Oktober 2021. R. Tri Harsono ikut menyuarakan keberadaan PSID Jombang yang terpuruk secara finansial itu, sebab memiliki darah Jombang, dengan harapan bisa menyentuh banyak pihak untuk peduli, sukur-sukur jika ada pihak yang menjembatani untuk sponsor.

“Mengerikan misal kalau tidak ada yang peduli dari orang-orang Jombang, atau yang berdarah Jombang, atau orang yang merasa orang Jombang, atau orang yang pernah mengenyam kehidupan di Jombang, atau pernah merasakan Jombang,” ungkap R. Tri Harsono yang diam-diam terus memantau, seraya menyebut banyak tokoh yang ‘berbau’ Jombang yang mungkin perlu dilobi pihak-pihak peduli, misal Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko alumni SMAN 2 Jombang yang kini menjabat Kepala KSP (Kepresidenan RI), Isa Rachmatarwata orang penting di Kementerian Keuangan, dan lain-lain. R. Tri Harsono juga menyebut Pemkab Jombang dan jajaran terkait, terus-menerus perlu digugah untuk peduli.

Baca Juga :  Kapolda Jatim selaku Ketua Umum Pengurus Provinsi PBVSI Jatim Melepas Kontingen Voli PON XX 2021 Papua.

R. Tri Harsono pun menyebut para pemain dan official menjadi relawan karena memang tidak digaji, namun terus semangat cari bantuan. Termasuk cari bantuan dari sejumlah warung kopi (warkop-warkop, red.). Ada yang membantu Rp.200 ribu, ada yang Rp.150 ribu, meskipun terbatas. Bahkan untuk membeli seragam pemain, juga dari gerilya meminta bantuan dari warung kopi dan toko kostum yang digalang para pemain. Hingga kini semua pemain juga tidak digaji.

R. Tri Harsono juga menyebut untuk memenuhi kebutuhan latihan saja pun, para pemain juga terpaksa urunan sendiri termasuk untuk membeli kebutuhan air minum, karena memang tak ada dana. Tragis. Padahal setiap hari latihan, libur hari minggu. Juga seminggu sekali dilakukan uji coba agar tahu kelemahan yang harus dibenahi dari tiap pemain.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Ditemani Kaesang Gowes dan Bagikan Masker di Kebun Raya Bogor

Siswahyu Kurniawan penulis buku Humor Sepakbola pun kurang lebih menyampaikan hal yang sama yang disampaikan R. Tri Harsono. Menurut Siswahyu Kurniawan, jika tidak ada pihak yang segera peduli secara finansial secara memadai maka tim PSID Jombang tidak akan bisa tampil dalam Liga 3 Jatim Grup A Zona VII. Jika tak bisa tampil, upaya para pemain dan official yang selama ini telah ‘urunan’ maka akan menjadi sia-sia.

“Perlu pihak yang benar-benar peduli dengan dana yang memadai,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga pernah membantu Padhang mBulan-nya Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) yang juga pernah menempuh pendidikan di SMPN 1 Jombang ini.

Sekadar catatan, sebanyak 69 klub sepakbola di Jatim akan bentrok dalam kompetisi Liga 3 2021/2022, setelah dilakukan drawing (undian,) Liga 3 Jatim yang dilaksanakan Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Jawa Timur (Asprov PSSI Jatim). Secara resmi PSSI Jatim itu mengumumkan Liga 3 Jatim 2021 akan digulirkan mulai 3 November 2021.

Sejak pengumuman resmi PSSI Jatim (9 September 2021) itu klub PSID Jombang dibawah head coach Hendriawan beserta Ariyono dkk pun melakukan persiapan latihan-latihan, dan kini para pemain sudah mencapai tahap perkembangan meskipun jika ada kekurangan akan terus-menerus dibenahi saat latihan serta saat uji coba.

PSID Jombang kini dengan kekuatan pemain-pemaij muda Jombang, terus bergerak meskipun sebagian belum berpengalaman kompetisi. Dengan jumlah minimal 23 pemain yang telah terkumpul, dengan harapan ada pihak yang peduli seperti zaman Bupati Jombang dijabat Kolonel (Polisi Purn.) Sudirman (Bupati Sudirman) yang menjabat Bupati Jombang pada tahun 1973 – 1978.

Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?