

Masih menurut Iswadi karena Jika Kemendikbud kembali diberikan ke tokoh pemersatu semua komponen stakeholder pendidikan maka akan semakin melengkapi suasana pluralisme politik Presiden) Jokowi. Tokoh pemersatu yang dimaksud adalah Yuddy Chrisnandi.

Menurut Iswadi, Yuddy Chrisnandy dinilai tak akan melupakan sejarah dalam membangun pendidikan Indonesia , (dengan tambahan salah satu prestasi lainnya) yang merupakan salah satu Duta Besar terbaik Jokowi.

Iswadi yang kelahiran Aceh ini menjelaskan, di negara bekas komunis seperti Ukraina saja, Yudy Chrisnandi mampu mendirikan masjid hingga monumen. Bahkan sebelumnya ketika menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB), Yuddy Chrisnandi mampu menghemat anggaran negara yang besar melalui regulasi, manajemen, dan birokrasi yang profesional.
Selain prestasi yang cukup mumpuni, juga memiliki sikap yang pro rakyat. Ketika menjabat sebagai anggota DPR RI, Yuddy Chrisnandi dengan tegas menolak kenaikan harga BBM meskipun waktu itu Golkar sebagai partai pengusungnya berkoalisi dengan pemerintah. Ditambah lagi jiwa besarnya. Dimana menurit Iswadi, Selain itu, jarang sekali ada orang yang mau dari Menteri menjadi Duta Besar.
Bagi Iswadi figur Profesor Yuddy Chrisnandi dinilai sebagai sosok pendidik dan paham akan akar pendidikan bangsa, maka tidak akan ahistoris dalam membangun pendidikan Indonesia, bahkan akan berkemajuan dalam membangun pendidikan Indonesia. Meskipun Yuddy Chrisnandi baru kembali ke Indonesia setelah menjadi Dubes di Ukraina, namun komunikasi Yuddy Chrisnandi dengan masyarakat terus terjalin sangat bagus.
Iswadi sebagai Tokoh Muda Asal Aceh menyebut dalam sejarah kepemimpinan Jokowi, Profesor Yuddy telah berhasil membuktikan kontribusinya pada pembangunan disemua bidang termasuk bidang pendidikan. Bahkan Iswadi yang eks ketua Relawan Jokowi- JK Provinsi Aceh ini menyarankan Jokowi perlu memasukkan kader terbaik anak bangsa seperti Profesor Yuddy gantikan Nadiem Makarim dengan pertimbangan serupa saat Pembentukan kabinet di periode pertama kepemimpinan Jokowi.
Profesor Yuddy dipandang memiliki wawasan, pengalaman dan kecakapan menjalankan tugas di dua kementerian yang baru digabungkan itu.
Hal kurang lebih sama sepakat disampaikan Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto. Menurut Siswahyu Kurniawan yang pernah cukup intensif berkomunikasi dengan Yuddy Chrisnandi saat menjabat Menteri PAN – RB, menyebut Yuddy Chrisnandi sosok yang mudah diajak berkomunikasi dan menghargai siapapun dan dari ‘kasta’ apapun.
“Dulu ketika Mas Yuddy Chrisnandi menjabat Menteri PAN – RB, kami merasakan beliau mudah dekat dengan berbagai kalangan, pun kami,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Asmuni – Srimulat dan buku biografi R.H. Hassan Wirjokoesoemo salah satu tokoh asal Madura yang pernah menjabat sebagai Ketua Dekopinwil Jatim terlama dan pernah menjadi salah satu kepercayaan utama Pemprov Jatim lebih-lebih saat Mohammad Noer (M. Noer / M. Nur) menjabat Gubernur Jatim.
Siswahyu Kurniawan yang juga sedang menjajagi kolaborasi dengan Sultan Rarana (Wakil Presiden klub sepakbola Assalam FC di Liga 1 Timor Leste, red.) dan Hans Peter Schaller (Austria) untuk ikhtiar upaya ke depan memperhatikan para pesepakbola usia muda, usia pelajar SMA, usia transisi (U16, U17, U18, U19, U20, red.) pun melihat Yuddy Chrisnandi sebagai pendidik maupun public figur, sangat peduli kepada para pelajar maupun mahasiswa.
“Mas Yuddy Chrisnandi care kepada pelajar dan mahasiswa maupun lainnya,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang puteranya Ahmad Dzaki Akmal Yuda (kelahiran 4 Juni 2004) kebetulan hobi main sepakbola yang sempat bermain di Bhayangkara FC U13 – U14 – U15 – U16, juga di Kalteng Putra Liga 1 saat Festival Filanesia Elite Pro Academy (awal tahun 2019, red.), kemudian di Persebaya U-16 Liga 1 Elite Pro Academy (2019 – 2021 pertengahan).
Terpisah, R. Tri Harsono FPIS, juga menyampaikan dukungan untuk Yuddy Chrisnandi untuk menjadi Mendikbud menggantikan Nadim Makarim. Karena Yuddy Chrisnandi yang kelahiran 29 Mei 1968 itu dinilai layak. Namun R. Tri Harsono juga mengusulkan sesuatu yang unik jika terjadi Reshuffle Kabinet yaitu diantaranya agar ada dari kalangan artis yang telah menjadi anggota DPR RI, untuk dijadikan menteri untuk memberi warna.
Menurut R. Tri Harsono diantara artis yang perlu dipertimbangkan menjadi menteri adalah Dessy Ratnasari anggota DPR RI dari PAN (kelahiran 12 Desember 1973, red.), artis Krisdayanti anggota DPR RI dari PDIP (kelahiran 24 Maret 1975, red.) yang juga isteri dari Raul Lemos pengusaha asal negara Timor Leste kelahiran 19 Februari 1970. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).
>