
Foto: Siswahyu, Menhub Budi Karya, Dr Nyono, Wahid Wahyudi
SURABAYA – tarunanews.com, Bidang perhubungan yang menyangkut darat, udara laut dan sejenisnya merupakan salah satu sarana paling utama dan vital sehingga bahkan memberi beban yang luar biasa besar kepada para pimpinan di bidang perhubungan, tak terkecuali di Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur. Apalagi Jatim merupakan salah satu provinsi yang memiliki ‘akselerasi’ perhubungan terbesar di Indonesia, dan pula menjadi salah satu provinsi yang perkembangannya terpesat. Sehingga menuntut perhatian yang memadai. Kurang-lebih hal tersebut disampaikan R. Tri Harsono Forum Pemantau Perhubungan (ForPaHub) dalam diskusi terbatas di Surabaya, dalam rangka pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat adanya wabah pandemi yang disebut sebagai Corona Virus Diseases-2019 (Covid-19).
Siswahyu Kurniawan ‘simpatisan’ ForPaHub dari unsur media, NGO, dan penulis sejumlah buku, kemarin (16/06/2020) sepakat dengan yang disampaikan R. Tri Harsono selaku pimpinan ForPaHub. Meskipun berdasar pemantauan selintas, dalam jajaran perhubungan Jatim sendiri masih sangat kekurangan Tenaga Ahli (TA) khusus perhubungan yang lulusan pendidikan khusus perhubungan, misal sekolah kedinasan/ikatan dinas dibawah Menteri Perhubungan seperti Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD/ PTDI-STTD (ada yang di Bekasi dan ada yang di Tabanan Bali yaitu Politeknik Transportasi Darat/Poltrada Bali, red.), Politeknik Penerbangan dan lainnya.
“Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk pengembangan Tenaga Ahli khusus perhubungan diperlukan saling pengertian berbagai pihak, tak terkecuali pihak swasta agar peduli, juga kalangan pemerintah daerah,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto.
“Sehibgga daerah juga penting, termasuk agar lebih care perhatian dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim yang dari bulan Februari 2020 mulai dijabat Dr. Nyono ST, MT,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang ketika masih di koran harian Duta Group (pimpinan Choirul Anam/ Cak Anam) sempat interaksi, kagum, dengan Dr. Ir. Wahid Wahyudi MT pada saat menjabat Kepala Dishub Jatim (kini Kepala Dinas Pendidikan Jatim), dan ternyata kini puteri sulungnya Khansadinah Nahdah Wahyuda masuk kedinasan/ikatan dinas D4 Transportasi Darat PTDI-STTD dibawah Menteri Perhubungan.
Dimana hal tersebut mengenai kekurangan tenaga ahli khusus perhubungan juga pada sejumlah kesempatan secara global di Indonesia disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sekarang sangat kekurangan, apalagi ke depan yang akan butuh lebih banyak lagi Tenaga Ahli lulusan khusus perhubungan. “Padahal Pak Menhub Budi Karya Sumadi juga berharap agar Tenaga Ahli lulusan khusus perhubungan di bawah Menteri Perhubungan, ke depan bisa go internasional, sehingga sewajarnya daerah-daerah, apalagi seperti pemerintah provinsi Jawa Timur agar lebih care, agar lebih mendukung yang disampaikan Pak Menhub,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Mardjito GA yang pernah menjadi anggota DPD RI/Komisaris Bank Bukopin; serta buku biografi Asmuni-Srimulat dengan pengantar dari Mayjen TNI Purn. Basofi Sudirman mantan Gubernur Jatim
R. Tri Harsono menambahkan bahwa Pemprov Jatim, Gubernur Jatim dan Kadishub Jatim beserta jajaran, harusnya bangga karena ternyata pada seleksi penerimaan taruna/taruni dibawah Kementerian Perhubungan pada tahun 2019 yang lalu (Agustus 2019, red.) itu, para lulusan dari SMA/SMK se-Jatim menjadi diantara yang paling banyak diterima termasuk yang di PTDI-STTD, diantara 912 yang diterima terdapat seratus (100) lebih taruna/taruni dari Jatim, dimana yang 44 diantaranya untuk masa perkuliahan tahun ke-1 (September 2019 – Agustus 2020) ditempatkan di kampus Politeknik Transportasi Darat di Tabanan, Bali. Prestasi yang luar biasa dari ‘anak-anak’ Jatim.
Namun yang disayangkan oleh R. Tri Harsono, belum pernah ada apresiasi yang memadai dari Pemprov Jatim, misal diundang untuk dikumpulkan maupun harusnya diberi apresiasi-apresiasi lain sebagai bentuk penghargaan atas prestasi ‘anak-anak’ lulusan SMA/SMK/sederajat se-Jatim tersebut. “Apalagi dengan adanya dampak wabah pandemi Covid-19, para taruna/taruni perlu bantuan. Banyak orang tua dari para taruna/taruni itu yang penghasilannya berkurang drastis, bahkan ada yang kena Pemutusan Hubungan Kerja. Hal tersebut kita pantau dari berbagai sumber media sosial, banyak keluhan-keluhan orang tua yang tidak terpublikasikan oleh media massa umum, dan mungkin tidak terbaca oleh pihak pemerintah,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya memiliki posisi penting di KPK.
R. Tri Harsono pun mengungkapkan bahwa meskipun ke depan para taruna/taruni tersebut terjamin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun seperti kebanyakan kedinasan/ikatan dinas saat ini tidaklah semua gratis total. R. Tri Harsono pun menyebut jika dimulai dari proses tes awal hingga ‘Daftar Ulang’, sudah harus menyediakan dana total sekitar Rp.30 juta – Rp.35 juta. Meskipun tidak ada uang semester ataupun ‘tarikan-tarikan’ lain, namun beban Uang Permakanan (karena diasramakan) antara Rp.1 juta hingga Rp.1,3 juta per bulan tetaplah sesuatu yang besar apalagi di antara para orang tua tak jarang yang tidak memadai secara ekonomi. “Tentu wajar jika Gubernur dan jajaran terkait peduli, apalagi jika ada BUMN maupun pengusaha swasta yang peduli. Dan bisa dikoordinir Pemprov,” ungkap R. Tri Harsono.
Dari media sosial pula R. Tri Harsono mendapatkan data 44 taruna/taruni asal Jatim yang untuk tahun ke-1 ditempatkan di kampus Poltrada Tabanan Bali. Diantara nama-nama tersebut sebagaimana berikut ini.
Yang masuk di jurusan D4 Transportasi Darat (D4 Transdar) ada 39 taruna/taruni yaitu: 1.Abiyu Syakur Rafidin (Surabaya); 2.Danang Satriawan (Blitar); 3.Muhammad Viqy Indra Diola (Pasuruan); 4.Nindita Oktavira Damayanti (Blitar); 5.Bintang Shohibu Mirbat (Surabaya); 6.Fauzi Mulyanto (Bangkalan); 7.Khrisna Dewa Nata (Nganjuk); 8.Muhammad Izzudin Nafis D4 Transdar; 9.Arfie Tri Sasongko (Bondowoso); 10.Arvizu Fano Gupti (Madiun); 11.Khansadinah Nahdah Wahyuda (Mojokerto); 12.Muhammad Reza Sahwa Firmansyah (Malang); 13.Nur Rizqy Aufa Safitri (Bangkalan); 14.Irza Wahyu Fajaruddin (Tulungagung); 15.Muhammad Sulthon Prayugo (Kediri); 16.Riza Qur’ani (Sidoarjo); 17.Achmad Sihabuddin Mabruri (Probolinggo); 18.Afandi Rahman (Trenggalek)
19.Ellysiana Dwiansari (Sidoarjo); 20.Okky Wahyu Ardhana (Banyuwangi); 21.Ages Katon Setya Putra (Kediri); 22.Salsabilla Alvina Tsaabitah (Malang); 23.Denny Rahman Hakim (Blitar); 24.Fahri Cahya Bagastika (Magetan); 25.Muchammad Afanur Rifqi Maulana (Gresik); 26.Mochammad Rizal Ramadhan (Lamongan); 27.Ahmad Daffatur Fauzan Rajbi (Jember); 28.Dinar Kusuma Wanti (Ponorogo); 29.Muchammad Nizam Zarkasi (Pasuruan); 30.Zulfikar Iman Mukti (Banyuwangi); 31.Dimas Adi Pamungkas (Magetan); 32.Farah Aliya Reynadi Putri (Magetan); 33.Ganal Bagus (Ponorogo); 34.Jesica Maharani (Magetan); 35.Alham Maulana Nur (Pasuruan); 36.Bayu Siswaluyo (Lamongan); 37.Ilfan Eka Mahendra (Bojonegoro); 38.Bayu Wira Mukti (Blitar); 40.Indri Sukmawati (Madiun)
Sedangkan yang jurusan D3 Lalu Lintas Angkutan Jalan (D3 LLAJ) ada lima (5) yaitu: Fahrul Rizal Yudistira (Banyuwangi); Pradana (Pacitan); Rila Ajeng Pangesti (Ponorogo); Gusti Rahmatul Azizah (Tulungagung); Intan Maharini Susilo (Jember).
Sekadar catatan, di Dinas Perhubungan Jatim ketika masih dipimpin Dr. Ir. Fattah Jasin MS, sedikit sekali di ‘kabinetnya’ yang terisi oleh alumni dari pendidikan khusus (Tenaga Ahli) Perhubungan. Dari sekitar seratus anggota ‘kabinet’ Fattah Jasin itu, diantara yang lulusan khusus perhubungan adalah ARJANI HIA PUTRA, ATD. Kepala Seksi Keselamatan Jalan; Dr. MUHAMMAD ISA ANSHORI, ATD, MT. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan; SONI RUSTANTO, ATD, MT Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalin; AGUS SETIYONO, Ama.PKB, SH, MM Kepala Seksi Teknik Kendaraan; R.PERI SADJARWO, A.Md, SE, MM. Kepala Seksi Lalu Lintas ASDP; IMAM CHAIRIL S. ATD, SE, MMT. Kepala UPT LLAJ Surabaya; M. CHISJQIEL, A.MA PKB, S.T., M. PSDM Kepala Seksi Pengendalian & Operasional; WAHYUDI, AMd, SE, M.Ak Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan; AGUNG WAHONO, A.MD, S.H., M.M. Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan; SUNARYA, ATD,MM Kepala UPT LLAJ Kediri; ZAINAL ARIFIN, A.Md.SH Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan; AINUR ROFIQ, Ama.PKB, SH, MM, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional; SEPTANTYA ASMORO, ATD, M.Si. Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).
>