
Siswahyu Kurniawan Mantan BPK Dan Ketua MPO DPP SBSI Berduka, Wafat Rekan Kami Yani Arifin SH, S.ThI, CMe.CTA
JOMBANG-tarunanews.com, Berita
, Senin 11 Februari 2025. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, telah meninggal dunia (wafat) Yani Arifin SH, S.ThI, CMe.CTA salah satu tokoh aktivis buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang pernah menjadi bagian dari pengurus Koordinator Wilayah (Korwil) SBSI Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan DPC SBSI Kabupaten Jombang, Jatim.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami turut berbelasungkawa, turut berduka cita, dengan wafatnya Mas Yani Arifin salah satu tokoh aktivis buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang pernah menjadi bagian dari pengurus Koordinator Wilayah (Korwil) SBSI Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan DPC SBSI Kabupaten Jombang, Jatim,” ungkap Siswahyu Kurniawan SSos yang pernah menjadi ketua MPO DPP SBSI dan BPK DPP SBSI (Badan Pemeriksa Keuangan auditor) yang juga dikenal sebagai penulis sejumlah biografi termasuk buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat serta buku berjudul Bung Karno Dan Pak Harto DLL-DLL.
Yani yang juga dikenal sebagai pengacara low profile namun perjuangannya sangat gigih untuk pembelaan terhadap wong cilik serta memiliki solidaritas yang luar biasa tinggi terhadap sesama teman dan pihak yang dirasa membutuhkan.
Siswahyu Kurniawan dkk pun yakin, almarhum Yani Arifin mendapatkan tempat yang mulia disisi-NYA, serta dengan mendoakan keluarga yang ditinggakan agar selalu diberi kesabaran, ketabahan dan keikhlasan.
“Kami dan kawan-kawan yakin, almarhum Mas Yani Arifin mendapatkan tempat yang mulia disisi-NYA. Dan semoga keluarga yang ditinggakan agar selalu diberi kesabaran, ketabahan dan keikhlasan. Amin…,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang termasuk salah satu ‘perintis’ SBSI di Jawa Timur dan Korwil pertama SBSI Jatim yang juga salah satu deklarator SBSI kembali kepada yang ‘murni’ pada tahun 2012.
Sebagai catatan, SBSI merupakan satu-satunya diantara Serikat Buruh / Serikat Pekerja (SB / SP) yang sukses lahir dan besar pada era Orde Baru (Baru) di luar SB / SP yang dikuasai pemerintah yaitu SPSI. SBSI sempat berkolaborasi dengan PDIP sebelum Reformasi. Juga mendapat dukungan kerjasama dari berbagai negara di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat, Australia, Belanda, Polandia, Belgia, Kanada dan lain-lain. Banyak tokohnya dan kadernya menghadiri pertemuan internasional di berbagai negara termasuk beasiswa pendidikan internasional.
Hubungan internasional sebelum Era Reformasi itu merupakan bagian perubahan strategi perjuangan SBSI ketika itu yang merasa pentingnya melibatkan jaringan luar negeri; LSM internasional, kedutaan besar asing, media asing dan melamar menjadi anggota afiliasi wadah serikat buruh luar negeri.
SBSI kemudian bergabung menjadi afiliasi Internasional dari serikat buruh internasional yang saat itu ada dua, yaitu ICFTU dan WCL.
Perluasan jaringan internasional juga dilakukan dengan menggalang lobby internasional ke IMF dan Word Bank, bertemu dengan Presiden USA, Mr. Clinton, PM Kanada, Uni Eropa, dan lain-lain. Terbukti, lobbi ini sangat efektif untuk menjadikan SBSI menjadi serikat buruh yang diperhitungkan pemerintah Indonesia ketika itu.
Tim dari Jawa Timur termasuk Siswahyu pernah beberapa kali bertemu salah satu Penasehat Ahli Presiden Amerika Serikat Mr Clinton.
SBSI bahkan sempat memiliki jumlah anggota terbesar kedua setelah SPSI (Serikat Pekerja) untuk seluruh Indonesia, dengan mencapai hampir tiga juta (3.000.000) anggota. SBSI yang didirikan pada 25 April 1992 juga berperan dalam Reformasi Mei 1998 meskipun hasil Reformasi hingga tahun 2024 (setelah 26 tahun red.,) masih belum lebih baik dibandingkan era Presiden Soeharto dalam konteks untuk rakyat bangsa negara.
SBSI didirikan pada 25 April 1992 oleh banyak tokoh pergerakan nasional ketika itu. Diantara pendiri SBSI adalah Prof Dr Muchtar Pakpahan SH, MA; lalu, Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid / Gus Dur (putra dari Wahid Hasyim dan juga cucu pendiri Nahdlatul Ulama / NU, KH Hasyim Asy’ari, red.); Rachmawati Sukarnoputri (Mbak Rachma putri dari Bung Karno Sang Proklamator bersama Bung Hatta, red.); Sabam Sirait (ayahanda dari Maruarar Sirait yang saat ini menjabat Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, dimana Wakil Menteri-nya adalah Fahri Hamzah, red.); dan masih banyak tokoh yang lainnya.
Yani Arifin SH, STh.I, CMe.CTA wafat diduga karena penyakit komplikasi yang telah lama dialaminya, sebagaimana penyakit komplikasi umumnya yang kini banyak menimpa orang dalam kehidupan modern kini. Namun jodoh, rejeki dan kematian adalah hak-nya Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Rumah duka di Sambong Dukuh, Kec. / Kab. Jombang, Jawa Timur.
“Sekali lagi kami mengucapkan turut berbelasungkawa, turut berduka cita, dengan wafatnya Mas Yani Arifin,” ungkap Siswahyu Kurniawan SSos yang pernah menjadi Ketua MPO DPP SBSI dan BPK DPP SBSI yang juga dikenal sebagai penulis sejumlah buku biografi termasuk buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat serta buku berjudul: Bung Karno Dan Pak Harto. Siswahyu Kurniawan (yang mantan FKPPI yang Ayahandanya adalah purnawirawanTNI dan Ibunya DPRD Golkar, red.) yang turut Reformasi namun setelah merasa Reformasi kehilangan arah itu, semakin luar biasa kian ingin Rekonsiliasi Nasional Keluarga Besar Presiden RI ke-1 Bung Karno dan Keluarga Besar Presiden RI ke-2 Pak Harto untuk rakyat bangsa negara Indonesia. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081215754186 / 081216271926 (Siswahyu).
>