
SURABAYA – tarunanews.com, Sangat jarang pemerintahan di Indonesia, dari daerah hingga pusat, yang memiliki cukup kepedulian terhadap para seniman dari berbagai latar belakang. Meskipun misal Sang Seniman itu memiliki prestasi nasional, bahkan internasional, akan tetapi apresiasi pemerintah sering kali masih sangat minim. Apalagi jika para seniman itu telah meninggal, malah seperti otomatis terlupakan begitu saja. Rasanya seperti itu yang terjadi kepada para berbagai seniman, termasuk terhadap (almarhum) Toto Asmuni (Asmuni – Srimulat, pria kelahiran 17 Juni 1932 yang wafat tanggal 21 Juli 2007, red.) maupun keluarganya sehingga tidak pernah mendapatkan apresiasi yang memadai dari pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan R. Trihar pemerhati masalah sosial, dalam diskusi terbatas di Surabaya kemarin (15/05/2022). Kurang – lebih hal yang sama juga diamini Siswahyu Kurniawan penulis buku biografi Asmuni – Srimulat yang juga penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto, yang diantara harapannya untuk keseimbangan mengutuhkan antar generasi Bung Karno dan Pak Harto. Sedangkan Chorijatun (Chori / Cori, red.) salah satu wanita pelukis internasional dari Indonesia yang sukses di Jerman dan telah pameran di berbagai negara Eropa dan Uni Emirat Arab, kepada Siswahyu menyampaikan tertarik ke Depot Rujak Cingure Asmuni.
Masih menurut R. Trihar, untuk kepedulian terhadap para warga negara yang memiliki prestasi dalam berbagai bidang, perlu mendapatkan apresiasi. Salah satu solusinya menurut R. Trihar, misal pemerintah ‘menciptakan’ sejumlah dana semacam Dana Abadi yang memadai meskipun diluar itu juga tetap dikeluarkan dana ‘rutin’ secara berkala dalam satu tahun dengan sejumlah periodisasi.
Menyebut soal Asmuni – Srimulat dan keluarga yang ditinggalkannya, R. Trihar pun mengutip berbagai sumber bahwa Rumah Makan (Depot) Rujak Cingure Asmuni yang legendaris dan dulu sangat terkenal dan laris, setelah beberapa tahun ditinggal wafat almarhum Asmuni ternyata mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Depot Rujak Cingure Asmuni yang kini dikelola oleh isteri Asmuni, Antinah (82 tahun) bersama Astria putri semata wayangnya itu pendapatan tiap harinya tidak menentu. Bahkan pernah mengalami tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.
Padahal ketika ngetop, pernah didatangi sejumlah artis terkenal negeri ini seperti Eko Hendro Purnomo / Eko Patrio (yang kelahiran 30 Desember 1970, red.), lalu Tukul Arwana, Mamiek Prakoso, Gogon, Bambang Gentolet, Tarzan, dan lainnya, bahkan diantaranya salah satu putra Bung Karno: Totok Suryawan, juga pernah mengadakan acara di Depot Rujak Cingure Asmuni itu.
“Seperti Depot Rujak Cingure Asmuni itu, bagaimanapun juga menyimpan banyak cerita tentang sosok Asmuni maupun yang berhubungan dengan Srimulat. Dulu juga sering digunakan untuk tempat event-event, yang ke depan tentu pemerintah perlu memikirkan misal ada sebagian porsi event yang ditempatkan di Depot Rujak Cingure Asmuni,” ungkap R. Trihar yang juga punya pemikiran perlu ada pihak-pihak yang mengadakan event di tempat-tempat yang merupakan milik para seniman termasuk di tempat Depot Rujak Cingure Asmuni yang cukup legendaris itu.

Film Srimulat Hil Yang Mustahal yang akan diputar secara resmi di bioskop-bioskop mulai tanggal 19 Mei 2022 itu, pada saat gala premiere mendapatkan sambutan positif saat digelar di Bioskop XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan pada hari Kamis kemarin (12/05/2022).
Film Srimulat Hil Yang Mustahal Babak Pertama garapan sutradara Fajar Nugros bersama MNC Pictures dan IDN Pictures ini diharapkan bisa memunculkan kenangan manis Srimulat yang pernah berjaya di industri televisi Indonesia. Dimana Srimulat merupakan grup lawak legendaris Indonesia.
Film berjudul Srimulat Hil Yang Mustahal Babak Pertama dan Hil Yang Mustahal Babak Kedua (ada dua film, red.) mengisahkan perjalanan Asmuni dkk, perjalanan Tarzan, Gepeng, Timbul, Basuki, Nunung, Asmuni, Tessy, Paul,Djudjuk dan lainnya, yang meskipun penuh tawa namun tak lepas dari rintangan dan tantangan.
Kembali, soal Depot Rujak Cingure Asmuni yang kini dikelola Antina (82 tahun) istri Asmuni dan Astria putri semata wayang Asmuni, menurut R. Trihar perlu mendapatkan perhatian pemerintah, apalagi tempatnya cukup luas, begitu pula lahan di belakang dan sekitarnya. Sehingga sangat memungkinkan jika ada event-event tertentu dari pemerintah yang sebagian diadakan di lokasi tersebut.

“Semasa hidupnya, Bapak (panggilan akrab Siswahyu terhadap Asmuni karena dianggap seperti anak sendiri, red.), pernah menyampaikan bahwa di tempatnya memungkinkan digunakan untuk tempat yang berhubungan dengan seni, budaya dan lainnya,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang semasa Asmuni hidup, setiap kali datang ke Depot Rujak Cingure Asmuni, Asmuni pun berteriak ke istrinya: “Bu, iki lho Wahyu datang. Buatkan rujak cingur.”

Terpisah Choirijatun (Chori / Cori, red.) pelukis wanita internasional asal Indonesia yang sukses di Jerman, mengungkapkan keinginan berkunjung ke Depot Rujak Cingure Asmuni.
Sebagai catatan, sejumlah tokoh-tokoh dan atau anggota Srimulat diantaranya sebagaimana berikut ini.

Juga ada nama Nunuk Murdono; Nunung; Nurbuat; Paimo; Paul; Pengki; Pete; Polo; Ranudikromo; Rina Rawit; Rohana; Samekta Hadi; Sarpin; Sigit; Subur; Sukar 141; Sumiati; Suparni; Suroto Suroboyo; Susi Sunaryo; Sutrisno; Sofiah.
Selanjutnya juga ada, Tatang; Tarzan; Teguh Srimulat; Tessy; Timbul Suhardi; Tohir Drakula; Totok Hidayat; Topan; Triman; Tukul Arwana; Vera; Yongki Drakula. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).
>