
Siswahyu Kurniawan Kehumasan, Pondok Nurfadhilah Biting – Seloliman – Mojokerto Terima Outbond Qurani & Kerjasama
TRAWAS MOJOKERTO-tarunanews.com, Lokasi di Dusun Biting Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto bernama Pondok Nurfadhilah ini terletak di pinggir Jalan Raya Jolotundo – Ngoro – Mojokerto, Jawa Timur, yang bersebelahan dengan Villa Puri Lestari dan berjarak hanya sekitar 1.500 meter (1,5 kilometer) dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman yang didirikan pada tahun 1988 oleh Suryo Wardhoyo Prawiroatmodjo / Suryo (almarhum) tokoh lingkungan yang pernah mendapatkan penghargaan internasional Rolex Award (1990) dan pada tahun 1992 penghargaan internasional dari Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation Environment Programme / UNEP) di Rio de Janeiro, Brasil.
Jarak lokasi pondok tidak jauh dari Candi Jolotundo / Petirtaan Jolotundo (Jalatunda) yang hanya 2.500 meter (2,5 km). Petirtaan Jolotundo konon memiliki kualitas air yang terbaik kedua di dunia, setelah Air Zam Zam. Petirtaan Jolotundo yang berada di kaki Gunung Penanggungan merupakan peninggalan dari jaman Kerajaan Medang atau Mataram Kuno periode Jawa Timur yang diduga sebagai tempat para resi (orang suci dalam agama Hindu) menyucikan diri. Medang jatuh pada abad ke-11 akan tetapi diyakini Petirtaan Jolotundo masih digunakan terus hingga periode Kerajaan Majapahit tahun 1293 – 1527. Salah satu Raja Majapahit yang paling sering touring ke Jolotundo dan sekitar adalah raja terbesar Majapahit, Raja Hayam Wuruk yang terkenal dengan Sang Maha Patihnya Gajah Mada yang dikenal mempersatukan Nusantara.
Petirtaan Jolotundo dinilai sebagai petirtaan tertua di Jawa Timur, didasarkan dari pahatan angka tahun pada salah satu bagian belakang bangunan, yaitu bertuliskan 899 Saka atau 977 M.
Pondok Nurfadhilah juga berjarak hanya sekitar tiga puluh (30) menit dari salah satu pondok terbesar dan terkenal, Pondok Pesantren Amanatul Ummah pimpinan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kyai Asep), dimana putra Kyai Asep yaitu Dr Muhammad Al Barra Lc MHum (Gus Barra) terpilih menjadi Bupati Mojokerto 2025 – 2030 didampingi Wakil Bupati terpilih dokter Muhammad Rizal Octavian (dokter Mas Rizal) yang putra dari Dr Achmady MSi Bupati Mojokerto periode 2000 – 2008.
Pondok perjalanan program tahfidz, juga laboratorium komputer dan lainnya.
Namun untuk saat ini juga diantaranya mengadakan Pelatihan Ekslusif Dan Terbatas, Bengkel Alfatihah & Metode Super Tahfidz Indonesia, dalam rangka Madarasah Diniyah Super Tahfidz.
“Pondok juga menerima program singkat peningkatan wawasan Qurani, satu – dua hari, yang diselingi outbond,” kata Siswahyu Kurniawan kehumasan, mengenai pondok yang berjarak hanya sekitar satu (1) jam 4 menit dari Terminal Bungurasih Surabaya dan hanya empat puluh (40) menit dari Terminal Kertajaya Mojokerto, serta 37 menit saja dari Terminal Pandaan – Pasuruan.
Bisa juga, para anak-anak mengikuti program outbond, dengan orang tua juga mendapatkan wawasan dengan pengajian.
Tidak menutup kerjasama – kerjasama dengan tempat – tempat wisata, ponpes-ponpes, institusi – institusi lain, maupun pihak – pihak lainnya yang mengadakan tour keliling Trawas dan sekitar. Diantaranya karena lokasi pondok dekat dengan berbagai tempat penting termasuk PPLH Seloliman, PLTMH Kalimaron, Candi Jolotundo / Petirtaan Jolotundo yang terletak di lereng Gunung Penanggungan dan lainnya.
“Kami juga membuka kerjasama – kerjasama dengan berbagai pihak termasuk sekolahan-sekolahan, juga tempat-tempat wisata, ponpes-ponpes yang mengadakan paket tour keliling Trawas dan sekitar, ponpes – ponpes, institusi – institusi lain maupun pihak – pihak lainnya untuk menjadikan tempat kami sebagai salah satu tempat transit maupun bentuk kerjasama-kerjasama lainnya,” tambah Siswahyu Kurniawan yang penulis buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat, juga sejumlah buku biografi sejumlah tokoh koperasi, serta buku berjudul Bung Karno Dan Pak Harto.
Pondok Nurfadilah yang terletak di Dusun Biting, Desa Seloliman, di pinggir Jalan Raya Jolotundo – Ngoro – Mojokerto dikeliling pemandangan persawahan teras tiring yang menarik, lebih-lebih dalam nuansa padi menghijau maupun menguning saat menjelang musim panen. Di sekitar juga mudah didapatkan berbagai buah-buahan diantaranya durian, alpukat maupun yang lain.
Pada bagian bawah pondok terdapat beberapa sungai kecil-kecil berair jernih dan segar yang dari sumber alami Gunung Penanggungan. Terdapat dua bungalow yang bisa untuk ‘cangkruk’ menghadap sungai serta sawah-sawah yang luas membentang.
Jika dikembangkan, sungai yang airnya mengalir ‘lancar’, bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sedangkan banyaknya potensi sinar matahari bisa juga menjadi penghasil listrik, dengan Solar Cell.
Sebagian lahan di tepi sungai yang terdapat pohon-pohon mangga, bisa bertambah dengan pohon-pohon jeruk, pohon-pohon alpukat, pohon kakao / cokelat, maupun yang lain, dengan ‘teknik’ ukuran pohon yang pendek-pendek namun sudah berbuah. Bisa suporting program Ketahanan Pangan, Ketahanan Petani Dan Pertanian.
“Pondok Nurfadhilah ini berdiri di atas lahan seluas dua ribu meter persegi (2.000 m2). Itu mengingatkan luas lahan pada awal Wisata Desa Randugenengan, Dlanggu, milik Mulyono WD yang saat ini bernama Wisata Desa Bumi Mulyo Jati (BMJ) Mojopahit yang telah berkembang memiliki lahan puluhan hektar,” tambah Siswahyu Kurniawan, mengenai pondok yang berjarak hanya sekitar sepuluh kilometer / 10 km (tepatnya 9,3 km) dari kawasan industri Ngoro Industri Park / Ngoro Industri Persada (NIP). Dimana di NIP dan sekitar terdapat sekitar seribu (1.000 / bisa lebih) perusahaan yang pada tahun 2021 saja sudah tercatat tercatat 993 perusahaan. Jika tiap perusahaan memiliki laba bersih minimal masing-masing Rp.10 Miliar maka laba bersih totalnya sekitar Rp.10 Triliun tiap tahun. Itu minimal.
NIP pada lahan sekitar enam ratus hektar (600 Ha) dengan developer PT Dharmala RSEA Industrial Estste & PT Intiland Sejahtera.
Namun, Pondok Nurfadhilah memiliki lima (5) lantai.
Luas lahan 2000 m2; fasilitas Glamping untuk 40 tenda; saluran secondair sungai dangkal (30 cm) pegunungan; sungai tersier kedalaman 15 cm merata sepanjang alur ‘lebar’ lahan (100m) ditengah Glamping arena.
Glamping merupakan jenis berkemah menggunakan tenda dengan fasilitas yang lebih nyaman dan lebih ‘bernilai’ daripada yang biasanya. Bahkan lebih ‘wah’ dalam sejumlah hal tertentu.
Yang juga menarik dari Pondok Nurfadhilah adalah posisinya yang terletak di lembah dengan dikelilingi area persawahan terasering; lima (5) titik air minum dari sumber Penanggungan didalam area Pondok. Jika ingin mencoba, air bisa dikonsumsi langsung, dan segar.
Terdapat pula dua (2) unit Gazebo untuk istirahat dan Mushola; lampu penerangan sepanjang area.
Pada lantai satu (1) terdapat empat (4) unit kamar masing-masing dengan 2 matras, maksimal 4 matras…dan 1 kamar mandi luar, lalu 1 kamar penjaga dan terasnya.
Untuk di lantai dua (2) terdapat Aula di sisi utara kapasitas 40 orang dan Aula sisi selatan kapasitas 20 orang, meja pingpong, serta toilet jongkok dan ruang wudlu, juga terdapat ruang Genset.
Kemudian pada lantai tiga (1) terdapat tiga (3) unit kamar yang masing-masing luas, dilengkapi kamar mandi dalam (kamar mandi air panas). Di luar kamar juga terdapat satu (1) unit kamar mandi (air panas), toilet satu unit, kamar mandi satu unit. Aula kapasitas enam puluh (60) orang / santri. Layar LCD dan projectornya, TV monitor. Serta terdapat dapur beserta kelengkapannya.
Pada lantai empat (4) terdapat Garasi dan Drop omOff Area mobil elf sisi utara; titik pengambilan air isi ulang; teras tempat pendaftaran dan menerima tamu; Ruang CS; Aula untuk Manajemen dan fasilitas kamar mandi air panas.
Lalu pada lantai lima (5) terdapat Gardu Pandang; fasilitas Mushola dan tandon air.
Pondok Nurfadhilah juga memiliki sejumlah tokoh yang ahli teknologi dan rencana pengembangan, termasuk rencana pengembangan ke depan dibawa ke pondok. Diantaranya ahli Solar Cell; ahli Drone termasuk Fixwing dan Multicopter; ahli PLTKA (tenaga kincir air); FTEWS; Ubiquity; Arduino; Internet; Free wifi; ilmu bahan bangunan dan lain-lainnya. Owner salah satu tokoh putra salah satu yang pernah menjabat Bupati Mojokerto.
“Sekali lagi, Pondok Nurfadhilah juga membuka kerjasama – kerjasama dengan berbagai pihak termasuk sekolahan-sekolahan, juga tempat-tempat wisata, ponpes-ponpes yang mengadakan paket tour keliling Trawas dan sekitar, ponpes – ponpes, institusi – institusi lain maupun pihak – pihak lainnya untuk menjadikan tempat kami sebagai salah satu tempat transit maupun bentuk kerjasama-kerjasama lainnya, termasuk Outbond Qurani,” tandas Siswahyu Kurniawan yang penulis buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat, juga buku berjudul Bung Karno Dan Pak Harto, serta sejumlah buku biografi diantaranya Mardjito GA mantan anggota DPD RI yang juga Ketua Umum Puskud / Dekopinwil Jatim yang pernah menjadi Sekretaris Umum Induk KUD (saat Ketua Umum dijabat Nurdin Halid) dan pernah menjadi Komisaris Bank BUKOPIN. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Sisw.).
>