
Foto: Subagyo, Siswahyu Kurniawan, Rekson Silaban, dan Mustofa
SURABAYA – tarunanews.com, Efek adanya Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) salah satunya hingga kini lalu lalang bantuan untuk masyarakat umum maupun pekerja termasuk ojek online, ‘konon’ masih terus berseliweran dari pemerintah pusat hingga daerah, dari perusahaan swasta, dari CSR (Corporate Social Responsibility), begitupun dari BUMN/BUMD, tak ketinggalan dari BPJAMSOSTEK pun masih terus mengalir bantuan. Meskipun hingga kini masih banyak yang belum mendapat bantuan, sebagaimana yang diungkapkan Mustofa Pemuda Garuda Bersatu (PGB) hari ini, Senin 24/08/2020.
Menurut Mustofa, masih banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, menuntut pemerintah pusat hingga daerah dan pihak-pihak terkait agar melakukan evaluasi dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang secara ekonomi terdampak Covid-19. Termasuk BPJAMSOSTEK dan yang lain. Mustofa menyebut berbagai contoh yang belum mendapat bantuan, termasuk sekitar limapuluh (50) lebih ojek online di Mojokerto yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) yang memiliki anggota seratus (100) lebih termasuk driver online. Dari awal Covid-19, sejak Maret 2020 hingga kini, para ojek online tersebut belum menerima bantuan apapun. “Sekitar 50 lebih ojek online yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online di Mojokerto, belum tersentuh bantuan apapun,” ungkap Mustofa yang juga aktivis Serikat Buruh ini.
Terpisah Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto, sepakat dengan yang disampaikan Mustofa. “Saya rasa berbagai pihak termasuk BPJAMSOSTEK perlu terus meningkatkan bantuan. Apalagi di BPJAMSOSTEK juga ada perwakilan dari Serikat Buruh seperti Mas Rekson Silaban yang menjadi Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK yang mewakili SBSI. Kami ikut menyuarakan hal ini secara terbuka, juga kepada Mas Rekson Silaban selaku Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK yang mewakili Serikat Buruh,” ungkap Siswahyu Kurniawan berharap kepada Rekson Silaban, yang cs-nya di SBSI dimana Siswahyu Kurniawan juga pernah menjadi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DPP SBSI pusat tersebut dan pernah menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) DPP SBSI pusat.
Siswahyu Kurniawan juga berharap kepada berbagai perusahaan yang peduli dampak Covid-19, apalagi perusahaan yang baru-baru ini meraih Indonesia Top Corporate Social Respinsibility Of The Year 2020, yang didasarkan survei INFOBRAND.ID bekerjasama dengan TRAS N CO soal Corporate Social Responsibility (CSR) dalam penanganan pandemi Covid-19. Perusahaan-perusahaan tersebut telah mengumpulkan dana CSR untuk partisipasi atasi dampak Covid-19 sebesar Rp.1,2 Triliun.
“Diantara perusahaan peraih penghargaan sehubungan partisipasi untuk ikut menangani dampak Covid-19 tersebut, perusahaan-perusahaan peraih INDONESIA TOP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF THE YEAR 2020, diantaranya adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, PT MECCAYA Pharmaceutical, PT Softex Indonesia, PT Telkom Indonesia, AICE Group, PT SiCepat Ekspress Indonesia, PT Taspen (Persero) dan 93 perusahaan lainnya,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga berharap perusahaan-perusahaan tersebut meningkatkan bantuannya termasuk untuk para ojek online yang dari awal pandemi Covid-19 hingga kini belum pernah mendapat bantuan apapun.
Sekadar catatan, Subagyo selaku Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) membenarkan ada 50 lebih ojek online anggotanya yang belum mendapatkan bantuan apapun. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).
>