JAKARTAtarunanews.com,  Jelang malam Natal (jelang 25 Desember 2020) kemarin, masyarakat Indonesia dikagetkan kejadian di perairan laut Indonesia dengan adanya temuan drone pengintai yang diduga milik China yang berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta transmiter jarak jauh di kedalaman laut Selat Malaka.

Dr. H.M. Azis Syamsuddin SE, SH, MAF, MH, Wakil Ketua DPR RI merespons hal tersebut dengan meminta pemerintah khususnya TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) agar memperkuat keamanan bawah laut Indonesia. “Tentunya ini menjadi perhatian khusus dan sangat berbahaya bagi keamanan NKRI, hal seperti ini perlu ditangani dengan serius dengan memodernisasi peralatan kontra-surveillance,” kata Aziz Syamsuddin, diungkap sejumlah media kemarin (01/01/2021).

“Keamanan bawah laut Indonesia menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat,” ungkap Azis Syamsuddin yang sempat ke Mojokerto, Jawa Timur, menyaksikan Gus Haji Mas Sulthon (Gus Ton/ Gus Thon) salah satu tokoh Jawa Timur saat menerima penghargaan tiga Rekor Dunia diantaranya dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pimpinan Jaya Suprana.

Baca Juga :  Vaksin Covid 19 Tahap ll Warga Desa Galengdowo Wonosalam Jombang Yang Langsung Dipantau Kades Wartomo S.Sos

Menurut Azis Syamsuddin, pria muda kelahiran Jakarta 31 Juli 1970 ini, tidak boleh ada drone ataupun kapal selam yang memasuki wilayah NKRI tanpa izin negara, kedaulatan wilayah Indonesia merupakan prioritas utama untuk diamankan sehingga sangat disesalkan jika memang drone pengintai tersebut bisa lolos dan masuk perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan itu merupakan tindakan ilegal.

Azis Syamsuddin pun tegas meminta Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China; Kementerian Luar Negeri juga dapat melakukan kordinasi dan komunikasi dengan Panglima TNI untuk mengambil langkah apa saja dalam menyikapi permasalahan tersebut, Panglima TNI dapat mengerahkan seluruh kesatuannya untuk melakukan deteksi dini di wilayah NKRI pasca-lolosnya drone pengintai yang diduga milik asing.

Baca Juga :  Wakil Bupati Buol Beri Pernyataan Tindak Tegas Penambang Ilegal Loging di Sungai Tabong Buol

Azis Syamsuddin mengungkapjan, jangan sampai drone itu sudah mengirimkan data dari beberapa hasil temuan di perairan Indonesia. Dimana sebuah benda mirip rudal lengkap dengan kamera di dalamnya tersebut ditemukan nelayan Indonesia di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan saat malam Natal 2020 yang baru lalu.

Ahli pertahanan dan keamanan Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis menduga benda tersebut adalah drone bawah laut yang dikirim China untuk memahami oseanografi dan sifat batimetri bawah laut wilayah tersebut

Apa yang disampaikan Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar tersebut menuai apresiasi dan dukungan banyak pihak, tak terkecuali Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto, yang menyebut selayaknya pada titik tertentu Indonesia memang harus bersikap tegas ketika sudah menyangkut keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengingat Kemerdekaan RI diraih melalui perjuangan selama ratusan tahun dengan jutaan pahlawan yang gugur lebih-lebih dari kalangan ulama dan tokoh agama.

Baca Juga :  Seminar MPR, Mbak Estu Ajak Masyarakat Cinta Produk Dalam Negeri

Menurut Siswahyu Kurniawan, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling kaya namun karena kurangnya persatuan dan kesatuan secara riil, menjadikan hal tersebut mudah dimanfaatkan pihak asing dengan berbagai cara, dan menghalalkan segala cara. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?