JEPANG. Siapa yang hari-hari ini di grup-grup WA sepakbola yang tidak mengetahui nama ROMANUS? Brian Romanus Seran, pria muda kelahiran 19 Maret 1983, yang memiliki semangat luar biasa dengan segala keterbatasannya sebagai bukan menjadi apa-apa dalam sepakbola lantas bisa menjadi pelatih sepakbola, mendirikan Akademi Putra Daerah Nasional berbasic di Pare, Kediri, Jawa Timur. Hingga sempat mengirim tim sepakbola ke Thailand dan Singapura, entah bagaimana cara dengan segala keterbatasannya, kemudian mengundang apresiasi banyak pihak. Hal tersebut kurang lebih diungkapkan R. Tri Harsono Forum Pemerhati Jatim (FORPAJA), kemarin.

Menurut R. Tri Harsono dengan berbagai upaya keras luar biasa yang dilakukan Romanus bukanlah hal mudah, apalagi cibiran dan ejekan pun bermunculan berusaha memojokkan Romanus, namun dengan segala keterbatasannya dan entah bagaimana caranya Romanus pun bertahan. Menurut R. Tri Harsono, telinga Romanus pun menjadi kebal diolok-olok. Ibaratnya, anjing menggogong kafilah berlalu, dengan segala niat baiknya meskipun ada saja pihak-pihak yang menganggapnya tidak baik-baik saja. R. Tri Harsono pun mengapresiasi hingga Romanus bisa ke Jepang dengan membawa satu anak dari Indonesia, Saefudin Arif kelahiran 1 April 2003, untuk menembus salah satu akademi sepakbola di Jepang yang dalam naungan liga.

Baca Juga :  Bukti Harmonisasi, Putra Asli Papua Didapuk jadi Perwira Upacara di HUT ke 75 RI di Balai Kota Surabaya

“Kita harus melihatnya dari sisi spirit Romanus, anak muda yang ingin ikut berperan serta memajukan sepakbola di Indonesia,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya menjadi orang penting di Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai salah satu Direktur KPK. Menurut R. Tri Harsono, entah Romanus koordinasi ataukah tidak dengan PSSI dan Kementerian Pemuda Olahraga misalnya, namun upaya Romanus layak dihargai. Apalagi Romanus yang menurut informasi yang didapatkannya telah berupaya koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Kemenpora.

Pada bagian terpisah hal yang kurang lebih sama disampaikan Siswahyu Kurniawan penulis buku Humor Sepakbola yang pernah menjadi Media Officer Bhayangkara FC U14, U15, U16. Menurut Siswahyu Kurniawan, langkah Romanus sebagai generasi muda yang peduli sepakbola perlu didukung. Perlu dukungan dari pihak-pihak yang peduli, lebih-lebih apalagi jika nanti langkah yang dilakukan Romanus membuahkan hasil.

Baca Juga :  Kabupaten Lamongan Siap Jadi Tuan Rumah Dan Raih Prestasi Terbaik Di Porprov Jatim 2019

“Kita salut pada langkah Romanus dan perlu dukungan pihak-pihak peduli, meskipun Romanus juga harus menjelaskan lebih detail mengenai rencana-rencananya,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang kebetulan anaknya, Ahmad Dzaki Akmal Yuda (kelahiran 2004) yang bertinggi badan 177 cm memiliki pengalaman nasional bergabung Bhayangkara FC U13-U14-U15-U16 (tahun 2017-2019); juga pernah di Kalteng Putra U16 Liga 1 Elite Pro Academy/EPA (Februari – Maret 2019) saat Festival Filanesia EPA U16 tahun 2019 di National Youth Training Center PSSI pusat di Sawangan, Depok, Jawa Barat; kemudian diambil Persebaya U16 Elite Pro Academy (April 2019 – sekarang) dan kebetulan Persebaya U16 EPA menjadi Juara 3 nasional Liga 1 U16 EPA tahun 2019 hingga diundang bos Persebaya Surabaya (Presiden Persebaya) Azrul Ananda. Untuk ke depan berencana masuk di antara SKO Ragunan atau PPLP.

Baca Juga :  Sabet 5 Medali Emas, Timnas Panahan Indonesia Juara Umum Sea Games Vietnam

Kembali kepada Romanus, sejak tanggal 15 Januari 2020 telah berada di Jepang. Di antara agendanya memasukkan Saefudin Arif ke salah satu akademi sepakbola dibawah salah satu klub liga. Sebelum itu Romanus sempat berkunjung ke Academi FC Regate, dan ke klub Oita salah satu klub Liga 1 Jepang. Juga bertemu sejumlah pelatih dari Jepang termasuk pelatih teknik Oita, juga bertemu pelatih asal Brasil, Antonio Charlos. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?