
Trenggalek|| Tarunanews.com – Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). PMK menyerang hewan ternak sapi di kabupaten Trenggalek,Gejalanya meliputi luka melepuh di mulut, lidah, gusi, dan kuku, disertai demam,mulut keluar busa,penurunan nafsu makan, serta kesulitan berjalan,dan akhirnya sapi tak mampu berdiri.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, udara, atau peralatan yang tercemar. PMK berdampak signifikan pada produktivitas ternak, seperti penurunan berat badan dan hasil susu, sehingga merugikan peternak. Pencegahannya meliputi vaksinasi rutin, kebersihan kandang, dan pengawasan ketat terhadap kesehatan ternak.
Begitu juga dengan Kondisi bagi peternak sapi yang ada di beberapa kecamatan kabupaten Trenggalek saat ini tengah menghadapi tantangan berat. Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang ternak sapi masih berlanjut tanpa adanya langkah strategis yang memadai dari pemerintah daerah. Ungkap salah satu anggota Dewan kabupaten Trenggalek, Gunawan ST, saat dikonfirmasi awak media, Senin (13/01/2025).
Tentunya dikabupaten trenggalek jangan sampai mnjadi hambatan Program gizi gratis yang sudah dicanangkan presiden Prabowo, seharusnya menjadi dasar dinas agar segera gerak cepat menaggulanggi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) disisi lain persiapan kebutuhan daging menjelang bulan suci ramadhan dan hari raya idul Fitri, harus dipersiapkan matang – matang,
Tentunya dengan penanganan PMK beberapa tahun yang lalu yang terjadi sangat luar biasa yang mengakibatkan banyak peternak sangat memprihatinkan dan mangalami kerugian yang sangat fatal, ini harus menjadi perhatian yang luar biasa dan tidak boleh menjadi kejadian yang bisa merugikan peternak itu terulang kembali. Tandasnya
Pemberian bantuan penanganan penyakit PMK harus lebih masif,dengan cara pemberian vaksin serta pemberian obat – Obatan segera dilaksanakan, memisahkan peternak yang sehat dan yang terjangkit, tentunya tanggapan serta Edukasi dari petugas dinas terkait kepada peternak dirasakan masih sangat kurang dan lamban,”imbuhnya
Awal Desember sampai hari ini sudah lebih dari 250 ekor terjangkit dari hasil pantauan di lapangan kecenderungan penyebaran penyakit PMK semakin meluas, jumlah sapi yang terjangkit virus terus bertambah.
Beberapa warga dan kelompok berharap program vaksinasi tahunan yang seharusnya menjadi prioritas hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari Dinas Peternakan. “Pemerintah seharusnya memastikan alokasi anggaran untuk vaksinasi dan obat – obatan supaya mampu meningkatkan fasilitas kesehatan bagi ternak, khususnya sapi. Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan nyata.
Ia juga menyatakan keprihatinannya terhadap dampak PMK yang terus meluas, mengakibatkan kerugian besar bagi para peternak.Hal senada diungkapkan oleh Parman, seorang peternak sapi asal Desa Depok, Kecamatan Bendunggan Kabupaten trenggalek. Ia mengungkapkan bahwa wabah PMK tidak hanya menurunkan harga sapi, tetapi juga mempersulit proses pemasaran.
“Kami sangat berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret, seperti vaksin serta obat – obatan serta vitamin khusus lainya Ini penting agar wabah PMK segera teratasi, sehingga perekonomian di sektor perlembuan dapat pulih,”ungkapnya
Kondisi peternak sapi yang kian memburuk ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Tidak hanya bagi para kelompok, tetapi juga bagi masyarakat yang bergantung pada industri Daging, Gunawan ST selaku anggota Dewan kabupaten Trenggalek menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait dalam menanggulangi PMK.
Ia berharap ada langkah-langkah strategis dan berkelanjutan untuk mengatasi persoalan ini, demi mendukung keberlanjutan sektor peternakan di Kabupaten Trenggalek.Pemerintah diharapkan segera turun tangan dengan kebijakan dan program yang nyata, sehingga dunia peternakan sapi yang saat ini melemah dapat kembali bangkit,”.Pungkasnya
Pewarta : 2ry
>