
Jombang, tarunanews.com – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) pada sektor pendidikan sangat diharapkan oleh masyarakat, namun hal ini tidak lagi diperhatikan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Seperti yang ada di Desa Carangrejo Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, bangunan Taman Kanak – Kanak Pembina yang mana TK tersebut adalah TKN Taman Kanak – Kanak Negeri.
Menurut narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa TK tersebut mangkrak dan tidak bisa dipakai oleh masyarakat setempat dikarenakan pembangunan gedung acak – acakan, seperti halnya lantai tak berkeramik hanya rabat, tanpa ada plavon, yang sangat disayangkan bahwa pemasangan galvalum melekung, Katanya pada Selasa (9/8/2022).
“Sekolahannya tak terpakai, karena pembangunan lantai dan plavon tak dikerjakan, serta gavalumnya melengkung,”.
Masih kata narasumber, bahwa mereka mengkhawatirkan jika sekolahan tersebut dipakai akan ambruk menimpa siswa, terangnya.
“Kalau dipaksakan dipakai nanti kalau ambruk bagaimana”.
Sementara itu Kepala Bidang TK dan PAUD Muhammad Suyuti Mengatakan bahwa disaat itu anggaran maupun perencanaannya tidak tepat, dan TK Pembina tersebut pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), yang semestinya nilainya ratusan juta rupiah, katanya.
“Perencanaan dan anggarannya tidak tepat hanya Rp 90 juta, dan yang dilakukan pembangunan Ruang Kelas Baru,”.
Masih kata Suyuti, hal tersebut diakui pembangunan ruang kelas baru tersebut mangkrak dan tidak terpakai, serta ada tiga titik, sambungnya.
“Karena anggarannya kurang sehingga jadinya seperti itu, dan tersebar di Kecamatan Diwek, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kabuh, namun berbeda di Kecamatan Diwek bisa digunakan karena ada urunan dari wali murid siswa”.
Dirinya juga akan melihat dan mengevaluasi, bh namun saat ditanya soal CV yang mengerjakan dirinya pilih diam. Seakan ada kong-kalikong indikasi merugikan negara.
“Kita akan mengevaluasi dan ke lapangan,”.
Lanjut Suyuti, pihaknya juga mengakui jika ada kesalahan dalam perencanaan maupun pembangunan, Spj juga kita tolak saat itu.
“Dari awal perencanaannya yang salah dan pekerjaannya yang tidak baik, dan kami perintahkan untuk membenahi namun, tetap tidak tuntas pembenahan nya serta pemborongnya sembrono,”.
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Senen saat dikonfirmasi dirinya mengatakan akan mengecek dulu karena dirinya tidak tahu, katanya.
“Saya akan ceknya dulu” pungkasnya. (Redaksi)
>