

Menurut R. Tri Harsono diantara banyak Kepala Daerah terpilih yang didukung Projo tersebut diantaranya adalah Sugiri Sancoko berpasangan Lisdyarita (Bupati – Wakil Bupati Ponorogo terpilih, red.), lalu Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah (Bupati dan Wabup Gresik terpilih), juga Eri Cahyadi dan Armuji (Walikota dan Wawali Surabaya), juga terdapat nama Ipuk Fiestiandani berpasangan Sugirah yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. “Dimana Ipuk Fiesiandani sebagai Bupati terpilih menggantikan suaminya sendiri yaitu Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi dua periode yaitu 2010 – 2015 dan 2015 – 2020,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya, orang penting di KPK ini seraya menyebut bahkan Handoko selaku Sekjen Projo pusat yang juga berasal dari Banyuwangi, terlihat all out intensif terjun ke Banyuwangi dari awal hingga finish untuk sukseskan Ipuk dan Sugirah.
Sehingga menurut R. Tri Harsono, sesuai dinamika yang berkembang sejak beberapa hari terakhir ini di internal DPC-DPC Projo di Jatim, wajar saja ketika telah melalui proses Pilkada lantas dari proses tersebut ada yang digadang-gadang untuk menjadi pimpinan Projo Jatim mendatang. Termasuk diantaranya yang terkuat adalah Abdullah Azwar Anas dan Sugiri Sancoko, meskipun juga muncul nama-nama lain seperti Emil Dardak wagub Jatim, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) Bupati Trenggalek, Gardi Gazarin Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) yang juga pernah menjadi Ketua Umum Perhimpunan Wartawan Mabes Polri pusat, dan nama-nama lain. Namun hal tersebut masih merupakan wacana awal, dan tidak mungkin semua harus jadi ketua karena harus ada yang jadi Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan lain-lain yang solid.
“Menurut saya, Abdullah Azwar Anas lebih pas karena telah menyelesaikan dua periode menjadi Bupati Banyuwangi sehingga bisa lebih mencurahkan energi untuk Projo maupun Jatim ke depan. Sedangkan figur Sugiri Sancoko juga sangat potensial untuk memimpin Projo Jatim apalagi juga pernah menjadi anggota DPRD Jatim. Akan tetapi karena baru awal-awal menjabat bupati, mungkin lebih pas jika fokus lebih dulu untuk Kabupaten Ponorogo,” ungkap R. Tri Harsono yang juga menyebut agar Projo ke depan lebih solid dan memberi saling manfaat hingga ke bawah.
Terpisah, Agus Setiaji SH Projo Ponorogo dan Prayudi yang juga Projo Ponorogo, menilai bahwa wacana kemunculan calon-calon pemimpin Projo Jatim adalah masih wacana. Mengenai Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang juga banyak disebut diusulkan memimpin Projo Jatim, menurut mereka itu adalah hal yang wajar-wajar saja. “Namun kita harus konsolidasikan secara bertahap apakah yang bersangkutan berkenan?” ungkap Agus Setiaji SH Projo Ponorogo yang juga sedang berusaha sinergi untuk saling bermanfaat antar Projo.
Hal kurang lebih sama juga disampaikan oleh Prayudi, meskipun di Ponorogo, Projo juga termasuk pendukung yang getol terhadap Sugiri Sancoko dan Lisdyarita hingga finish serta terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogob dalam Pilkada 9 Desember tahun 2020 yang baru lalu. “Kami akan coba konsultasikan,” ungkap Prayudi Projo Ponorogo.
“Namun yang jelas kami ucapkan dulu selamat dan sukses atas pelantikan Sugiri Sancoko sebagai Bupati Ponorogo dan Lisdyarita sebagai Wabup Ponorogo. Serta juga kami ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun untuk Sugiri Sancoko yang lahir pada 26 Februari 1971 atau tepat berusia 50 tahun, yang bertepatan dengan tanggal saat dilantik sebagai Bupati Ponorogo,” kurang lebih ungkapan yang sama dari Agus Setiaji dan Prayudi untuk kesuksesan Kabupaten Ponorogo ke depan.
Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto, dan juga John Vera Projo Pacitan menyampaikan apresiasi yang sama untuk semua Kepala Daerah dimana Projo ikut mendukung. “Yang lebih penting untuk siapapun yang memimpin daerah adalah bagaimana kesejahteraan rakyatnya secara riil,” ungkap John Vera. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).
>