Gus Muhdlor meminta kepada seluruh stakeholder yang tergabung dalam personil siaga bencana hidrometeorologi ini, agar mempersiapkan diri baik SDM (Sumber Daya Manusia), sarana prasarana, serta peralatan yang nantinya digunakan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Sidoarjo benar-benar disiapkan secara matang. Sehingga kedepannya tidak ada kerugian yang akan berdampak pada diri sendiri, pemerintah, maupun masyarakat.
“Selain stakeholder, masyarakat juga perlu ikut serta berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan cara tidak membuang sampah di sungai dan saluran air, serta bekerja bakti dan membersihkan saluran pembuangan air secara periodik dan melakukan pencegahan-pencegahan lainnya” ujar Gus Muhdlor.
Mengingat, dalam penanganan bencana hidrometeorologi termasuk bencana yang bersifat multi sektoral dan multi dimensi sehingga pemerintah tidak akan mampu menangani sendiri tanpa adanya peran serta dari seluruh jajaran relawan dan masyarakat.
Bupati Sidoarjo berharap selain apel siap siaga ini, dibutuhkan pula kolaborasi dan singergitas sehingga penanganan bencana akan lebih terintegrasi dan lebih cepat terselesaikan.
“Saya harap dalam penanganan bencana ini pertama, masing-masing kecamatan mengaktifkan posko siaga bencana, kedua pemangku kepentingan senantiasa meningkatkan kolaborasi, koordinasi dan komunikasi antar stakeholder yang selama ini telah terbangun dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan pada bulan Oktober 2022 terjadi sebanyak 5 kali angin kencang dan satu kali angin puting beliung yang berdampak pada kerusakan rumah di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Ratusan bangunan yang terdampak angin kencang terletak di Desa Sidokepung, Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, dan Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo. Sedangkan dampak dari angin puting beliung ada di Dusun Mlaten, Sidokepung, dan Buduran.
Pada bulan November 2022 terjadi peningkatan debit air di bagian hulu bersamaan dengan pasang air laut yang berdampak pada luapan air sungai dan genangan di beberapa desa di wilayah Sidoarjo diantaranya di Kecamatan Krian, Tulangan, Sidoarjo, Candi, Porong, dan Tanggulangin. (Kominfo/YL)
>