img 20231130 wa0010

Perwira Transportasi Khansadinah Nahdah Wahyuda, Alumni SMAN 1 Kota Mojokerto, Dilantik Menteri Perhubungan

img 20231130 wa0010

img 20231130 wa0012

img 20231130 wa0011

JAKARTA-tarunanews.com,Beberapa waktu lalu, Kemenhub RI telah melaksanakan Wisuda ‘Lokal’ (Wislok) untuk melantik 929 Perwira Transportasi / Perwira Perhubungan dari kampus kedinasan (ikatan dinas) PTDI – STTD diantaranya Perwira Transportasi Khansadinah Nahdah Wahyuda (Khansa / Dinah) yang merupakan alumni SMAN 1 Kota Mojokerto, Jawa Timur, dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah (Kasek) Raden Imam Wahyudi S.Pd, MM; , Wakasek Drs Suwarno (Pak We), Dra Sadiyah M.Si, Bu Anik dkk.

Setelah Wisuda ‘Lokal’ (Wislok) itu, beberapa waktu ke depannya Wisuda Terpadu / Gabungan (Wisuda Nasional) yang diikuti sekitar 17 kampus kedinasan / ikatan dinas dibawah Menteri Perhubungan, yang terdiri dari Matra Darat, Laut dan Udara. Dalam Wisuda Terpadu (Wisuda Nasional) sekaligus diumumkan penempatan tugas para ASN yang CPNS sekaligus Penyerahan SK CPNS. Perwira Transportasi lulusan PTDI – STTD dengan gelar Sarjana Terapan Transportasi (S.Tr.Tra) dengan ‘pangkat’ Penata Muda atau 3a yang setara dengan lulusan Akademi Militer (Akmil / Letnan Dua atau Letda) dan Akpol (dengan pangkat Inspektur Dua / Ipda). Lebih-lebih yang Pola Pembibitan (Polbit) pusat yang langsung dibawah Menhub RI.

Perwira Transportasi Khansadinah Nahdah Wahyuda yang juga kakak dari pesepakbola Ahmad Dzaki Akmal Yuda / Dzaki Akmal (pernah di Persebaya Liga 1 Elite Pro Academy U-16 namun terhenti saat U-18 karena cedera, red.) merupakan alumni SMAN 1 Kota Mojokerto tahun 2019, sekaligus ketika tahun 2019 itu lolos masuk diterima ikatan dinas di Politeknik Transportasi Darat Indonesia – Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI – STTD), Pola Pembibitan (Polbit) pusat dengan mengambil D4 / S1 (Sarjana Terapan Transportasi / S. Tr. Tra) Manejemen Transportasi Darat. PTDI – STTD merupakan salah satu dari sekitar 17 kampus kedinasan (matra Darat, Laut, Udara, red.) dibawah Menteri Perhubungan.

Dari berbagai medsos, wajar saja tampak suasana ramai menyambut wisuda. “Wisuda D4 atau S1 PTDI – STTD ini setara dengan lulusan Akmil dan Akpol, dengan sebutan Perwira namun Perwira Transportasi atau Perwira Perhubungan, dengan tingkat jabatan Penata Muda atau Golongan 3a,” ungkap medsos seraya berbagai hal diungkapkannya termasuk gaji dan tunjangan per bulan, belum hal lainnya.

Baca Juga :  Ratusan Personel Polres Tulungagung Mendapatkan Vaksin Untuk Jaga Kesehatan

“Alhamdulillah Mas Siswahyu, selamat ya (untuk putrinya menjadi Perwira Transportasi), semoga lancar dan sukses memuaskan barokalloh aamiin,” ucapan datang dari Raden Imam Wahjudi Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Mojokerto yang merupakan almamater Khansadinah Nahdah Wahyuda (Khansa / Dinah) yang pada saat menjadi Sekretaris OSIS dkk sempati mendatangkan artis Ari Irham ke sekolahannya. Ucapan yang sama juga disampaikan Suwarno (Pak We) Wakasek SMAN 1 Kota Mojokerto.

Tak ketinggalan ucapan juga datang dari Bu Anik guru SMAN 1 Kota Mojokerto yang kebetulan adiknya, Hindro Surahmat, pernah menjadi Direktur PTDI – STTD, namun setelah menjabat direktur memilih pensiun dini untuk maju menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Daerah Pemilih (Dapil) Sulawesi Tengah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Selamat ya untuk putrinya. Dan mohon doanya untuk Pak Hindro yang maju caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tengah,” ungkap Bu Anik.

SMAN 1 Kota Mojokerto juga dikenal peduli terhadap anak didiknya yang kurang beruntung secara ekonomi, juga kepedulian Supriyadi suami Walikota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) terhadap warga Kota Mojokerto yang kurang beruntung secara ekonomi untuk bisa mendapatkan pendidikan termasuk di SMAN 1 Kota Mojokerto.

Terpisah, R. Trihar Forum Peduli Masalah Sosial Dan Transportasi (Formastrans) menyebut, hasil yang dicapai para Perwira Perhubungan atau Perwira Transportasi yang baru tersebut tentu dengan jalan yang berliku-liku, bahkan banyak yang harus melalui dengan perjalanan yang berat termasuk mengenai beaya yang harus dikeluarkan tiap bulan selama empat (4) tahun yang cukup banyak. Dimana untuk PTDI – STTD untuk pembeayaannya tidaklah full ditanggung negara, masih ada beaya yang harus ditanggung sendiri termasuk Uang Makan (UM) bulanan dan keperluan sehari-hari. Apalagi banyak yang diterima di PTDI – STTD yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu, lebih-lebih ditambah efek Covid – 19 yang berkepanjangan.

Menurutnya ke depan pemerintah perlu memperhatikan pembeayaan para taruna tersebut agar bagaimana caranya menjadi jauh lebih ringan ataupun bahkan gratis total seperti di Akmil, Akpol, IPDN. Untuk lebih meringankan atau malah gratis tersebut, bisa dengan dana APBN ataupun dengan sumber-sumber dana lain misal CSR, kepedulian pihak ketiga, dan lainnya.

Mengenai CSR, R. Trihar menyinggung salah satu perusahaan tambang di Kaltim yang bisa memberikan untuk UI, ITB dan UGM dalam satu tahun sekitar Rp.300 Milyar. Itu belum dari yang lainnya. Padahal jika di PTDI – STTD anggap saja ada sekitar total empat ribu (4.000) taruna, jika per bulan di-suport masing-masing Rp.5 juta, maka per bulan diperlukan dana sekitar Rp.20.000.000.000 (20 Milyar) per bulan, dan sekitar Rp.240.000.000.000 (240 Milyar) untuk satu tahun.

Baca Juga :  Plt Bupati Sosialisasikan Gemar Makan Ikan kepada Anak Usia Dini

“Yang jelas peran dominan seharusnya adalah pemerintah. Apalagi yang setelah lulus jadi aparatur negara, CPNS, lalu PNS. Sedangkan peran orang tua lebih sebagai komplementer, bisa secara pribadi ataupun orang tua melalui Forum Komunikasi Orang tua (FKO), bahkan mungkin orang tua bisa membuat perkumpulan kepedulian maupun yang lainnya misal untuk menggali dana dari pihak ketiga ataupun lainnya,” ungkap R. Trihar seraya menyebut hal tersebut perlu dilakukan dengan berbagai alasan diantaranya agar keluarga para taruna tidak terjerat hutang, tidak terjerat hutang pinjol, agar tidak menjadi beban pikiran dan juga beban masa depan taruna, serta juga untuk antisipasi agar jangan ada yang putus di tengah jalan.

Dari data yang dimiliki R. Trihar terdapat ratusan taruna yang dinyatakan lulus menjadi Perwira Perhubungan, termasuk yang dari Jawa Timur. Diantara yang dari Jawa Timur lulusan D4 / S1 PTDI – STTD adalah Khansadinah Nahdah Wahyuda dari Mojokerto putri Siswahyu Kurniawan penulis sejumlah buku termasuk buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat, serta buku Bung Karno Dan Pak Harto.

Nama-nama lain, selain Khansadinah Nahdah Wahyuda (Khansa / Dinah) yang dari Jawa Timur untuk jurusan D4 Transportasi Darat (D4 Transdar) diantaranya adalah: 1.Abiyu Syakur Rafidin (Surabaya); 2.Danang Satriawan (Blitar); 3.Muhammad Viqy Indra Diola (Pasuruan); 4.Nindita Oktavira Damayanti (Blitar); 5.Bintang Shohibu Mirbat (Surabaya); 6.Fauzi Mulyanto (Bangkalan); 7.Khrisna Dewa Nata (Nganjuk); 8.Muhammad Izzudin Nafis D4 Transdar; 9.Arfie Tri Sasongko (Bondowoso); 10.Arvizu Fano Gupti (Madiun).

11.Khansadinah Nahdah Wahyuda (Mojokerto); 12.Muhammad Reza Sahwa Firmansyah (Malang); 13.Nur Rizqy Aufa Safitri (Bangkalan); 14.Irza Wahyu Fajaruddin (Tulungagung); 15.Muhammad Sulthon Prayugo (Kediri); 16.Riza Qur’ani (Sidoarjo); 17.Achmad Sihabuddin Mabruri (Probolinggo); 18.Afandi Rahman (Trenggalek)
19.Ellysiana Dwiansari (Sidoarjo); 20.Okky Wahyu Ardhana (Banyuwangi); 21.Ages Katon Setya Putra (Kediri); 22.Salsabilla Alvina Tsaabitah (Malang); 23.Denny Rahman Hakim (Blitar); 24.Fahri Cahya Bagastika (Magetan); 25.Muchammad Afanur Rifqi Maulana (Gresik).

Baca Juga :  Pemda Buol Targetkan Penurunan Angka Stunting Hingga Standar Nasional 14%

26.Mochammad Rizal Ramadhan (Lamongan); 27.Ahmad Daffatur Fauzan Rajbi (Jember); 28.Dinar Kusuma Wanti (Ponorogo); 29.Muchammad Nizam Zarkasi (Pasuruan); 30.Zulfikar Iman Mukti (Banyuwangi); 31.Dimas Adi Pamungkas (Magetan); 32.Farah Aliya Reynadi Putri (Magetan); 33.Ganal Bagus (Ponorogo); 34.Jesica Maharani (Magetan); 35.Alham Maulana Nur (Pasuruan); 36.Bayu Siswaluyo (Lamongan); 37.Ilfan Eka Mahendra (Bojonegoro); 38.Bayu Wira Mukti (Blitar); 40.Indri Sukmawati (Madiun)

Sedangkan yang jurusan D3 Lalu Lintas Angkutan Jalan (D3 LLAJ) yang telah lulus lebih dulu satu tahun lalu, pada tahun 2022, diantaranya adalah: Fahrul Rizal Yudistira (Banyuwangi); Pradana (Pacitan); Rila Ajeng Pangesti (Ponorogo); Gusti Rahmatul Azizah (Tulungagung); Intan Maharini Susilo (Jember).

Terpantau medsos, antar orang tua yang anaknya lulus dan layak menjadi Perwira Perhubungan, saling mengucapkan selamat setelah melalui perjuangan yang panjang. Begitupun disampaikan Siswahyu Kurniawan ayahanda Khansadinah Nahdah Wahyuda (Khansa / Dinah).

Siswahyu Kurniawan bersyukur putrinya telah lulus dan menjadi Perwira Perhubungan, meskipun harus dilalui dengan berat, serta merosotnya ekonomi efek Covid – 19 yang berkepanjangan. Siswahyu Kurniawan yang juga ketua kelas salah satu kelas FKO angkatan 41 menyebutkan, diantara 24 wali taruna dalam satu kelas, mayoritas kesulitan ekonomi, lebih-lebih efek Covid – 19. Juga banyak yang tidak bisa membayar ‘urunan’ meskipun ‘hanya’ Rp.20 ribu per bulan (Rp.240 ribu per tahun) karena ndak mampu dan ada hal lain yang lebih prioritas.

Banyak taruna yang terlambat, menunggak, pembayaran beban beaya bulanan yang harus dikeluarkan.

“Alhamdulillah semua dinyatakan lulus termasuk anak kami, Khansadinah Nahdah Wahyuda. Lulus dengan IPK yang cukup tinggi. Selamat untuk semuanya karena dinyatakan lulus semua,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga saling mengucapkan selamat antar orang tua, termasuk untuk para taruna asal Jawa Timur. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Sisw.)

Leave a Reply

Chat pengaduan?