Foto: Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Astutik cantik, Berkelas, dengan 2 partai pengusung dan 7 partai pendukung

SIDOARJO – tarunanews.com, Usai menerima rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki 16 kursi untuk Cabup-Cawabup Sidoarjo kemarin, Minggu (06/09/2020), Ahmad Muhdlor Ali yang direkomendasi sebagai Cabup (berpasangan dengan Subandi, red.) segera menyadari bahwa ada tantangan yang besar di internal PKB sendiri akibat persaingan kontraksi yang keras sebelum penentuan rekomendasi. Sehingga Muhdlor Ali merasa perlu melakukan yang sama halnya dengan pepatah Jawa yaitu, ‘Mikul Dhuwur Mendem Jero’.

“Merangkul elemen-elemen yang kemarin terkontraksi begitu keras sehingga yang pertama ialah kita harus konsolidasi,” tandas Muhdlor Ali, meskipun dalam kacamata R. Tri Harsono selaku pemerhati masalah sosial-politik dari Forum Peduli Indonesia – Sejahera (FUPIS), merangkul keretakan itu, kalau misal tak boleh dibilang sebagai perpecahan, bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi menurut R. Tri Harsono, dengan keterbatasan durasi waktu yang ada hanya dari bulan September 2020 hingga saat Hari H pencoblosan Pilbup 9 Desember 2020.

Baca Juga :  Hj Sadarestuwati SP, M.MA Anggota DPR RI Ucapkan Dirgahayu, Selamat HUT, PDIP Ke-49

“Waktu yang singkat, hanya sekitar tiga bulan, tidak akan mudah untuk melakukan konsolidasi internal yang signifikan. Apalagi telah terkontraksi sangat keras, dimana awalnya yang didukung mayoritas elemen PKB adalah Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) dan Ainun Jariyah (Ketua Muslimat NU Kabupaten Sidoarjo, red.). Apalagi Mas Iin adalah putera mantan Bupati Saiful Illah yang sejak 15 tahun lalu telah berjasa luar biasa besar untuk PKB di Sidoarjo,” tandas R. Tri Harsono, seraya menilai hal tersebut akan menguntungkan bagi Cabup-Cawabup lain termasuk untuk Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar yang diusung 18 kursi DPRD Sidoarjo dari lima (5) partai politik yang terdiri dari Gerindra 7 kursi, PKS 4 kursi, Golkar 4 kursi, Demokrat 2 kursi, dan PPP 1 kursi.

Namun menurut R. Tri Harsono, keuntungan yang lebih besar bisa diraih Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik cantik yang diusung 14 kursi DPRD Sidoarjo yang terdiri dari PDIP 9 kursi dan PAN 5 kursi. Selain itu ada dukungan dari partai politik non-parlemen yaitu Partai Hanura, PKPI, Gelora, PSI, Perindo, Partai Berkarya, dan PBB.

Kenapa Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik yang lebih diuntungkan?

Baca Juga :  Serahkan Form B1.KWK, PKS Intruksikan Kemenangan Tony-Antoni Di Pilkada Lampung Selatan

Menurut R. Tri Harsono, banyak penyebab. Diantaranya, misal jika PKB mengusung (Cabup-Cawabup, red.) Achmad Amir Aslichin dan Ainun Jariyah ketua Muslimat NU Sidoarjo, maka kavling suara pemilih perempuan akan cenderung terbelah menjadi dua yaitu ‘kubu’ Ainun Jariyah versus ‘kubu’ Dwi Astutik cantik yang merupakan Cawabup bagi Mas Kelana Aprilianto ganteng. Akan tetapi karena yang mendapat rekom PKB tidak terdapat keterwakilan perempuan, maka kavling suara pemilih perempuan akan sangat besar potensinya tersedot Mbak Dwi Astutik yang pengurus Muslimat NU Jawa Timur itu.

Apalagi jauh-jauh hari, sejak sebelum akhir tahun 2019 yang lalu hingga kini (2020), Mas Kelana Aprilianto ganteng terus-menerus melakukan ‘blusukan’ dan ‘cangkrukan’ untuk serap aspirasi terhadap masyarakat kecil yang merupakan mayoritas di Sidoarjo. Serap aspirasi itu kemudian menjadi salah satu pemicu utama Mas Kelana Aprilianto ganteng bertekad membangun Sidoarjo menjadi jauh lebih baik, Berkelas, Bersama Kelana Dan Tutik Untuk Sidoarjo.

Baca Juga :  Siti Mualifah, Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 10 No urut 2 , Partai Kebangkitan Nusantara

Salah satu hasil serap aspirasi, adalah tekad untuk menjadikan Sidoarjo jauh lebih baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya melalui gerakan merangkul Emak-Emak atau kalangan perempuan. Sedangkan kini, tinggal ada satu perempuan yang ikut kontestasi Pilbup Sidoarjo 2020, hanya Mbak Dwi Astutik cantik yang merupakan Cawabup dari Mas Kelana Aprilianto ganteng.

Ditambah lagi fakta dari sekitar 1,47 juta pemilih di Pilbup Sidoarjo 9 Desember 2020, terdapat 51 persen (51 %) diantaranya adalah perempuan, sesuatu yang menguntungkan bagi Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik yang Berkelas, Bersama Mas Kelana Dan Mbak Tutik Untuk Sidoarjo. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?