
PENGELOLAAN DAS BURUK SUMBER PETAKA
Jember-tarunanews.com,Selama 2 hari ini Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Jatim melakukan monitoring pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Bedadung di Jember khususnya daerah rawan banjir longsor di kecamatan Sukorambi, Panti dan Jelbuk. Disadari atau tidak kondisi alam kita semakin rusak akibat
pengelolaan SDA yang tidak tepat dan benar yang pada akhirnya menjadi sumber bencana bagi kehidupan manusia. Masih ingat tahun 2006 terjadi bencana nasional melanda Kota Santri berakibat kerugian jiwa, harta benda. Jumlah korban 2.894 KK, rumah roboh 76, rumah terendam 2.300, jembatan rusak 2, sawah rusak berat/ringan 200 ha dan kerugian lainnya mencapai hampir 100 milyard. Sebagai bentuk peduli untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam Fordas Jatim melakukan monev sebagai bahan masukan kepada pemerintah dan para stakeholder terkait pengelolaan DAS Brantas dan Sampean di Jember. Fordas tidak bekerja sendiri tapi gandeng akademisi, pecinta alam, LSM dan masyarakat. Tugas ini sangat berat dan semua pihak harus terlibat agar kerusakan alam dapat dikurangi kata Sasmitohadi ketua Fordas Jatim disaat tinjau lapang di Kemiri Panti. Hal senada disampaikan Sujatmiko, banyak aktifis Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) yang ikut dalam monitoring bersama Fordas itu ada pak Rudy, pak Ahsin, mas Barid, dll. Meskipun kami aktifis anti narkotika tapi juga concern di kegiatan pelestarian alam kata cak Arief dan abah Samsul dosen PTS di Jember. Sedangkan gus Anas Ketua GANN Jatim saat dikonfirmasi berada di Jakarta membenarkan kalau anggotanya banyak yang terlibat dalam kegiatan pelestarian alam di wilayah Besuki Raya. Ibaratnya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Ini pengabdian dalam mengisi kemerdekaan, katanya.
jmk
edtr ;adr
by ; red
>