gridart 20240529 121252607
gridart 20240529 121252607
Foto : Camat Wonoayu Imam Mukri Saat menerima Klarifikasi dari 3 Awak media dan Foto Hasil Tes tulis penerimaan dengan nilai 49

Sidoarjo. Taruna News. Com – Agar kualitas pelaksanaan Pilkada berjalan demokratis dan bermartabat, sebelumnya Plt Bupati Sidoarjo H Subandi SH berpesan kepada 1.038 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang baru dilantik oleh Ketua KPU Sidoarjo M. Iskak bekerja keras, netral, adil dan jujur. Karena PPS memiliki peran strategis dan penting dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas.

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan dan arahan pada pelantikan anggota PPS yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo, di Exhibition Hall Mall Pelayanan Publik Sidoarjo, Minggu (26/5/2024) malam.

“Saya berharap meminta seluruh Anggota PPS bisa bekerja maksimal dengan netral adil dan jujur dalam upaya mewujudkan Pemilu yang demokratis, rahasia, jujur dan adil,” kata Plt Bupati Sidoarjo H Subandi.

Baca Juga :  Oknum ASN Kota/Kab,Probolinggo Diduga Terlibat Dalam Money Politik Praktis, Yang Bertujuan Untuk Memenangkan Salah Satu Anggota DPRD Inkumben Kota Probolinggo

Akan tetapi berbeda dengan Eko Imam Setiono, LBH LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) juga mertua dari Sobibatur Rohmah yang tidak ikut dilantik di Exhibition Hall Mall Pelayanan Publik Sidoarjo, Minggu (26/5/2024), dengan rasa kecewa yang sangat besar menyampaikan kalau sistem penerimaan calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) diduga tidak transparan dan penuh dengan KKN.

Kenapa ???

Dari keterangan salah Satu Kades yang tidak mau disebutkan namanya di wilayah Kecamatan Wonoayu Sidoarjo dalam komunikasi percakapan lewat WhatsApp mengatakan kalau pada saat rapat Camat Wonoayu memerintahkan untuk mengirimkan data calon kandidat untuk petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara) untuk direkomendasikan lolos, akan tetapi kekecewaan kades menjelaskan kalau kandidat yang direkomendasikan hanya diterima 1 orang di desanya.” Kata Eko Imam sambil mendengarkan percakapannya lewat Aplikasi WhatsApp Selasa 28/5/24

Baca Juga :  Forum Analisis Surabaya Mengungkap Dugaan Praktek Maladministrasi Dalam Hal Implementasi Hak Menguasai Tanah Negara Oleh Pemerintah Kota Surabaya

Diwaktu berbeda awak media Taruna News mencoba menggali informasi bertemu camat Imam Mukri di kantor bersama Kades Wonokasian sempat mengatakan kalau ada 3 calon hanya diterima 1, dan Imam Mukri mengatakan kalau seperti ini siapa yang salah,” kata Imam Mukri Dikantornya Selasa 28/05/24

“Jadi di kecamatan itu Kira kira pandangan siapa calonnya, kemudian ada tiga dan yang lulus cuma 1, kalau saya punya otoritas 3 itu harus lulus semua, jadi semua ini dalam rangka membangun komunikasi”, kata Imam Mukri dihadapan 3 Awak media

Disisi lain anggota PPK yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau penerimaan calon anggota mayoritas titipan mas, apalagi camat selalu menginginkan titipannya agar diterima.

Baca Juga :  Klarifikasi Terkait Jalan Yang Viral, Begini Tanggapan Kepala Desa.

“Tidak apa-apa titipan mas, asalkan bisa bekerja, tapi kalau gak bisa apa-apa gimana mas, tapi tetap saja diterima”, kata anggota PPK

Ada lagi mas, lanjut Anggota PPK, kalau tidak salah namanya Lutfi, sekarang dia diterima anggota PPS di desa Plaosan dan sementara tempat tinggalnya di desa Wonokalang dan itu sudah tidak benar mas,” kata Anggota PPK wilayah Wonoayu

Sementara berita ini diterbitkan Eko Imam Setiono LBH LSM LIRA mengumpul bukti data dan akan di lanjutkan ke PTUN Pengadilan Tata Usaha Negara.

Leave a Reply

Chat pengaduan?