Surabaya taruna news Sekelompok orang bermotor atau begal yang sempat membacok korban, di depan Apotek Kimia Farma, Jalan Ngagel Jaya, Surabaya, pada Minggu, (1/9) lalu, berhasil dibekuk Kepolisian Satreskrim Polrestabes dan Polsek Gubeng Surabaya.
Diketahui salah satu korban yakni, FDP (23) warga Surabaya, pada saat itu diserang dengan menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka serius pada lengan kanan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce melalui Kasat Reskrim AKBP Aris Purwanto menuturkan, kejadian berawal saat itu korban sedang menunggu istrinya di halaman parkir apotek.
Tanpa diduga, sekelompok pelaku yang sedang berkonvoi dengan menggunakan lima sepeda motor itu melintas dan melihat korban lalu bertanya. Dengan alasan yang tidak jelas,” kata AKBP Aris.
AKBP Aris menjelaskan, saat itu mereka memutar balik dan langsung menghampiri korban. Salah satu pelaku berteriak karena korban memakai pakaian dengan tulisan rasis. Hal ini memicu aksi kekerasan pada korban.
“Sekelompok pelaku yang berjumlah delapan orang masih remaja berusia 15 hingga 21 tahun, langsung mengeroyok korban dengan cara menarik, memukul, menendang, dan membacok korban menggunakan senjata tajam jenis celurit. Korban yang tidak berdaya mengalami luka serius di bahu dan lengan kanan,” tandas Aris, panggilan akrabnya.
Setelah melakukan aksi keji tersebut, ungkap Aris, para pelaku merampas barang berharga milik korban, termasuk handphone dan uang tunai sebesar Rp500.000, kemudian melarikan diri ke arah Jalan Ngagel Jaya Selatan.
“Korban yang terluka parah saat itu segera dibawa oleh istrinya ke RSU Dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan perawatan medis,” tutur Aris, pada Senin (09/9).
Aris mengatakan, tidak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian untuk bergerak cepat. Berdasarkan laporan dari korban dan beberapa saksi saat kejadian, polisi berhasil menangkap delapan pelaku, yang sebagian besar masih berstatus pelajar.
“Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa empat unit sepeda motor, satu bilah senjata tajam jenis celurit, dan satu patahan stik golf,” ungkap Aris.
Aris mengungkapkan lagi, para pelaku mengaku sebelum melakukan aksi tersebut, mereka menggelar pesta minuman keras di sebuah warung yang menjadi Baskem. Motif mereka berkeliling kota hanya untuk mencari keributan dan membuat onar.
Sementara itu, Kasi Humas AKP Haryoko Windhi menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan ini. Saat ini, kasus ini masih dalam penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap lebih banyak detail mengenai tindakan keji yang dilakukan oleh geng bermotor tersebut.
“Masyarakat Surabaya diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang guna mencegah insiden serupa terjadi di masa depan,” pungkasnya.(Dd)
>