
Ketika menyebut Pasar Tunggorono, tentu kita akan ingat barang bekas atau barang loakan tapi masih bisa dipakai, karena dipasar inilah barang yang tidak bisa dipakai akan diperbaiki oleh pedagang Pasar Tunggorono dan dijual lagi.
Di Pasar Tunggorono ini, barang bekas jenis apa yang tidak ada, hampir semua ada mulai sparepart mobil, motor, kipas angin, alat pertanian, alat elektronik dari mulai tahun muda sampai tahun tua semuanya ada di Pasar Tunggorono, sampai-sampai nama Pasar Tunggorono, Jombang ngetren di wilayah Jawa Timur.
Sangking ngetrennya dan perkembangan pedagang mulai ramai, Pemerintah Kabupaten Jombang, lewat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) telah menganggarkan yang tidak sedikit hampir Rp3,7 milyar, untuk membangun Pasar Tunggorono.
Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Disdagrin Jombang, Yustinus Harris Eko Prasetiyo, mewakili Kepala Dinas Disdagrin, Hari Oetomo, mengatakan “Pasar Tunggorono merupakan salah satu penopang perekonomian di Kabupaten Jombang, yang merupakan tempat interaksi antara pedagang dengan pembeli”.
“Diharapkan dengan dibangunnya Pasar Tunggorono, semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah peningkatan perekonomian khususnya di Wilayah Kecamatan/Kabupaten Jombang” kata Harris.
Ditambahkan, “nantinya Pasar Tunggorono dapat menampung semua pedagang, baik pedagang yang lama dan yang baru.” Harris pun memohon doa kepada warga agar pembangunan Pasar Tunggorono bisa lancar, tepat waktu, tepat mutu, serta bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jombang.
“Oleh karena itu mudah-mudahan pasar ini bisa dibangun tepat waktu dengan memperhatikan standart kualifikasi (kualitas) yang bisa kita pertanggungjawabkan sekaligus menambah pengembangan potensi baru. Di samping ada pedagang baru juga tidak menutup kemungkinan kapasitasnya akan kita tambah sehingga memungkinkan pedagang pendatang lainya.”
Selain pasar Tunggorono lanjut Harris, Pemkab Jombang lewat Disdagrin, telah membangun dan merehabilitasi dua unit pasar, yakni Pasar Perak tahap yang ke dua, dan Pasar Pon.
Harris juga mempertegas Pesan Kepala Dinas Disdagrin Hari Oetomo, “agar pelaksana pembangunan pasar, baik Pasar Perak, Pasar Pon dan Pasar Tunggorono, tetap memenuhi spek secara kualitas dan kuantitas. Selesaikan sesuai waktu dalam kontrak, dan selalu berkoordinasi dengan konsultan pengawas. Agar pembangunan berjalan sesuai gambar dan RAB yang ada,” pungkas Harris.(WAG).
>