
Parmanto BPBD Mojokerto Sebut Ledakan Bukan Karena Elpiji, Gus Barra Bupati Mojokerto Terpilih Kunjungi Lokasi Ledakan
MOJOKERTO-tarunanews.com,Parmanto SE MT Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari Badan Penanggulangan dan Pecegahan Bencana (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyampaikan ledakan di rumah salah satu anggota polisi di Mojokerto, Aiptu Maryudi, bukanlah disebabkan ledakan dari tabung elpiji (LPG). Hal tersebut didasarkan hasil pemeriksaan sementara dengan tidak ditemukan terbakarnya tabung elpiji maupun baunya.
Hal tersebut diantaranya diketahui dari lokasi dan sekitarnya tidak ada bau elpiji akan tetapi mirip belerang. Hal sama juga disampaikan sejumlah warga.
Beberapa saat setelah kejadian, jelasnya, banyak masyarakat kumpul sekaligus dengan upaya awal sebagai pihak terdekat untuk memberi pertolongan. Apalagi juga banyak debu, asap, robohan di lokasi kejadian.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Parmanto SE MT, tidak ada tabung elpiji terbakar, sekitar kompor maupun tempat elpiji pun tak ada yang terbakar.
Sedangkan mengenai ledakan bukanlah ledakan elpiji jika hingga lima rumah, bahkan belakangan dua rumah rusak berat dan sembilan rumah rusak ringan, yang terdampak. “Jadi (tampaknya) bukan karena elpiji,” jelas Parmanto SE MT pejabat BPBD Kabupaten Mojokerto yang dikenal low profile, peduli dan bersahaja ini.
Sementara itu Bupati Mojokerto 2025 – 2030 terpilih Dr H. Muhamad Al Barra Lc MHum (Gus Barra) hari ini, Rabu 15 Januari 2025, mengunjungi lokasi kejadian di Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, bersama Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto dan Komandan Kodim 0815/Mojokerto Letkol Inf Rully Noriza.
Diungkapkan Gus Barra, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto bakal memberikan berbagai macam bantuan, diantaranya pembangunan kembali rumah yang terkena dampak ledakan.
Dikatannya, pembangunan akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan, dimana dua (2) rumah rusak parah serta sembilan (9) rumah rusak ringan.
Dana pembangunan diambilkan dari Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkab Mojokerto, sekitar Rp. 75 juta tiap rumah.
“Dana (untuk bantuan) diambilkan dari Biaya Tak Terduga (BTT),” ungkap Gus Barra yang merupakan putra dari Prof Dr Asep Saifuddin Chalim MA (Kyai Asep) dan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Chalim. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081215754186 / 081216271926 (Siswahyu).
>