JOMBANG – tarunanews.com, Kreatifitas dan talenta anak bangsa selalu bermunculan,  ini yang sekarang terjadi di Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang.  kalau Anda  berkunjung ke desa ini  di bulan Agustus , pasti akan menemui  acara tahunan yang bertajuk ” Ngusikan  Carnival “. Pertanyaannya, sudah pernah dengar  atau belum tentang  “Ngusikan Carnival ” ini? Bagi yang  baru pertama kali melihat acara ini pasti  dibuat takjub dan senang dengan parade yang diselenggarakan setiap tahunnya ini.

Ngomong ngomong nih,ternyata Ngusikan Carnival sudah diadakan setiap bulan agustus loh. Karnaval yang dijadikan branding desa sekaligus ibukota Kec Ngusikan tapalbatas antara Kab. Mojokerto juga kab. Lamongan sebagai desa agro eduwisata ini sudah digelar sejak tahun 2015. Selain mengangkat citra Ngusikan sebagai kota budaya juga kedepan sebagai desa agro eduwisata, karnaval ini salah satunya juga bertujuan untuk mendorong kreativitas warga.

Baca Juga :  Kondisi Jembatan Cincim Lawas Sangat Memprihatinkan

Seperti yang sudah sama-sama kita tahu kalau Ngusikan  terkenal dengan desa paling ujung utara Kab Jombang. Jadilah, kegiatan ini sangat cocok diadakan oleh dinas pemerintah setempat. Selain itu, tentu saja karnaval ini diharapkan dapat memancing kunjungan wisatawan ke kampoeng ini,  juga kampoeng yang kaya akan budaya .

Demikian ulasan Edi Pariono ( Sekdes )  dan Suntoyo ( Kepala Dusun ) Ngusikan ketika diwawancarai awak media. dia berharap kedepan akan mengagendakan acara Ngusikan Carnival lebih besar dan kebih baik mengundang peserta dari luar daerah ucapnya dengan agenda tahunan.

Selain itu juga demi mendorong partisipasi dan kreatifitas masyarakat. Kreatifitas masyarakat bisa disalurkan dalam pembuatan kostum carnival tetapi tetap mengusung konsep go green. Ya, Ngusikan Carnival sejak pertama kali digelar selalu menggunakan limbah saat membuat kostum peserta.

Baca Juga :  Koramil 0227 Cipocok Jaya Kodim 0602/Serang, Uji Coba Bios-44 Di lahan 4 Hektar

Bukan tanpa alasan Isu sampah, lingkungan dan inovasi menjadi salah satu pesan yang digaungkan dalam karnaval ini. Sepanjang karnaval di desa ngusikan, panitia berulangkali mesti meminta penonton yang datang untuk memberikan jalan bagi peserta yang menggunakan kostum berbagai bahan daur ulang. Peserta Ngusikan Carnival mengenakan kostum-kostum dramatis yang terbuat dari kertas koran, kardus, bungkus plastik, karet sandal ataupun sampah kering juga tanaman hingga bunga .

Tak lupa panitia acara juga berterima kasih kepada masyarakat atas partisipasinya dengan peduli kebersihan lingkungan juga kedepan desa akan menggelar lebih besar dan lebih baik. (mbo)

 

Leave a Reply

Chat pengaduan?