
Jombang, tarunanews.com – Revolusi Industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat. Dampak era revolusi industri 4.0 ini tentu sengat besar bagi dunia industri juga perilaku di masyarakat.
Dalam bidang industri, yang sebelumnya masih mengandalkan tenaga manusia dalam proses produksi barang. Namun saat ini barang dibuat secara masal dengan menggunakan mesin dan berteknologi canggih. Keadaan seperti ini dikenal sebagai revolusi industri 4.0.
Hal itu disampaikan oleh Hj. Sadarestuwati anghota DPR RI Komisi V Fraksi PDI Perjuangan, pada sebuah seminar di Jombang Jawa Timur, Minggu (25/10/2020).
Dikatakan olehnya, bahwa dampak era revolusi industri 4.0 yang terakhir adalah di bidang ekonomi. Terdapat banyak dampak dari revolusi industri ini dibidang ekonomi. Seperti harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengimplementasikan industri 4.0 di perusahaan dan merubah model bisnis yang telah diterapkan.
“Selain itu pengguaan teknologi baru akan menyebabkan kerugian pada investasi teknologi yang telah digunakan sebelumnya. Nampun dengan menggunakan hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas” ujarnya
Untuk mengatasi dampak era revolusi industri 4.0 tersebut, perlu adanya peraturan atau persiapan khusus untuk mengimbangi fenomena revolusi industri 4.0. Seperti tenaga kerja Indonesia dibekali dengan skill operasional mesin serta pengetahuan dasar yang relevan.
“Oleh sebab itu, kita kembangkan jenius lokal, kita kembangkan kreatifitas agar kita semua siap dalam menghadapinya” pungkasnya.
>