
JAKARTA – Tarunanews.com, Kurniawan Eka Nugraha Ketua Partai Gelora Kabupaten Mojokerto ke Jakarta bertemu Anis Matta dan Fahri Hamzah Untuk Dukung Cabup Gus Barra – Cawabup Mas Rizal.
Pasca putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI / MK) pada hari Selasa 20 Agustus 2024, telah memberikan pengaruh pada dinamika politik dan sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. Diantara putusan tersebut ialah gugatan terkait Pilkada 2024 dengan perkara Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Diantara hasil putusan yang langsung disampaikan oleh Ketua MK, Suhartoyo tersebut bahwa MK memutuskan untuk mengubah persyaratan pengusungan pasangan calon kepala daerah oleh partai politik (parpol). Dimana yang semula memerlukan minimal 20% kursi DPRD atau 25% suara sah, menjadi lebih rendah yaitu 6,5% hingga 10% sesuai jumlah penduduk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Parpol non parlemen pun terbuka lebar peluang untuk bisa mengusung Calon Kepala Daerah (Cakada) – Calon Wakil Kepala Daerah (Cawakada).
Namun hal tersebut tidak serta merta berlaku karena DPR RI berupaya melakukan sidang paripurna untuk tidak mengakomodasi putusan MK itu. Akan tetapi saat rapat paripurna pada hari Kamis 22 Agustus 2024, tidak kuorum sehingga tidak bisa mengambil keputusan.
Polemik itu sempat terus berjalan sehingga seperti belum ada kepastian, sehingga memotong waktu ‘kerja’ para parpol non – parlemen untuk mengurus rekomendasi / SK pengusungan Cakada – Cawakada, B1KWK. Apalagi kian dekat dengan waktu Tahapan Pendaftaran Cakada – Cawakada 27 – 29 Agustus 2024.
Seperti yang dialami Partai Gelora Kabupaten Mojokerto pimpinan Kurniawan Eka Nugraha, yang baru bisa memutuskan jemput bola dengan pesawat berangkat ke Jakarta pada hari Minggu pagi, 25 Agustus 2024, setelah pada malam sebelumnya bertemu dan membahas intensif dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kyai Asep) ayahanda dari Calon Bupati (Cabup) Mojokerto Dr H. Muhammad Al Barra Lc MHum (Gus Barra).
“Dengan polemik tentang keputusan MK yang seperti tidak berkepastian, kami terpaksa baru bisa berangkat ke Jakarta pada hari Minggu pagi kemarin (25 Agustus 2024, red.), untuk mengurus B1KWK dari Partai Gelora untuk bisa turut mengusung Cabup Gus Barra dan Cawabup Mas Rizal. Padahal Gus Barra dan Mas Rizal sudah akan mendaftar ke KPU Mojokerto, Insyaallh, pada hari Rabu 28 Agustus 2024,” ungkap Kurniawan Eka Nugraha Ketua Partai Gelora Kabupaten Mojokerto kepada media via seluler dari Jakarta (Senin 26 Agustus 2024, red.), yang juga ketua koalisi parpol-parpol non – parlemen Kabupaten Mojokerto yang diantaranya terdiri dari Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pimpinan Bryan Setiawan, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) pimpinan Sumidi, Sutikwan PBB, Solamin Partai Ummat, Kartono Partai Garuda dkk.
Dijelaskan, pihaknya ke Jakarta untuk menemui pengurus pusat Partai Gelora, terutama Anis Matta sang Ketua Umum dan Fahri Hamzah wakil Ketua Umum yang masing-masing juga berpeluang besar untuk menjadi menteri pada kabinet Prabowo Subianto Presiden RI terpilih untuk periode 2024 – 2029 yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024.
“Alhamdulillah, saya sudah ketemu Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta dan juga Wakil Ketua Umum, Fahri Hamzah. Mereka semua mendukung penuh pasangan Cabup Mojokerto Muhammad Al Barra dan Cawabup Muhammad Rizal Octavian. Mereka juga ingin bisa segera ke Mojokerto bertemu dengan Kyai Asep, Gus Barra dan Mas Rizal beserta jajaran. Dan mereka menegaskan, Cabup – Cawabup yang Partai Gelora turut mengusung, harus menang untuk mewujudkan Mojokerto yang adil, makmur, dan sejahtera. Mojokerto 2025 – 2030, ganti bupati,” ungkap Kurniawan Eka Nugraha seraya menjelaskan sebelum muncul putusan MK, koalisi (para) parpol non – parlemen Kabupaten Mojokerto pun sudah sempat diskusi membahas untuk rencana mendatangkan ke Mojokerto sebanyak mungkin para tokoh nasional untuk bersilaturahmi dan mengadakan acara bersama Kyai Asep, Cabup Gus Barra, Cawabup Mas Rizal dkk, untuk mensukseskan Gus Barra – Mas Rizal menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2025 – 2030.
Para tokoh nasional tersebut bisa dengan berbagai alternatif. Misal PSI yang memiliki Kaesang Pangarep (kelahiran 25 Desember 1994, red.) yang juga putera dari Presiden RI Joko Widodo. Juga ada Raja Juli Antoni, pria kelahiran 13 Juli 1977 yang kini menjabat Wakil Menteri ATR/BPN dan Wakil Kepala Otorita Ibukota Nusantara (OIKN). Ada juga Grace Natalie yang kini menjabat Staf Khusus Presiden dan Komisaris BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Juga ada artis Giring Nidji, Helmy Yahya, Binton Jhonson Nadapdap kolektor lukisan dan barang-barang antik di tingkat nasional bahkan internasional dll-dll.
Alternatif lain dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang memiliki Anas Urbaningrum, Gede Pasek dll. Lalu PBB memiliki Yusri Ihza Mahendra, yang kelahiran 5 Februari 1956, calon kuat Menko Polhukam, yang meskipun secara formal sudah mundur dari sebagai Ketua Umum PBB akan tetapi tidak bisa dilepaskan dari PBB.
Lalu dari Partai Gelora, ada Anis Matta, ada Fahri Hamzah yang dikenal dekat dengan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, yang kawan karib dari Fadli Zon dan Najwa Shihab (Mata Najwa). Fahri Hamzah yang kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) 10 November 1971 dikenal memiliki pemikiran-pemikiran yang cemerlang.
Sebagai catatan untuk sementara ini ada sepuluh (10) kabupaten / kota di Jawa Timur yang sudah menerima B1KWK dari Partai Gelora pusat termasuk untuk Partai Gelora Kabupaten Mojokerto yang telah diambil ke Jakarta oleh Kurniawan Eka Nugraha. Sepuluh kabupaten / kota tersebut adalah Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Banyuwangi.
“Jadi, kami koalisi parpol non – parlemen, jauh sebelum ada putusan MK, jauh sebelum Partai Gelora mengurus B1KWK ini, kami bersama sudah berpikir untuk mendatangkan ke Mojokerto para tokoh nasional dari koalisi non – parlemen, dengan berbagai alternatif tokoh itu. Diantara tujuannya untuk berdiskusi dengan Kyai Asep, dengan Gus Barra, mengenai program-program sebagai Calon Bupati Mojokerto,” ungkap Kurniawan Eka Nugraha, seraya menyebut diskusi akan diusahakan ‘profesional’ termasuk melibatkan PW Media Independen Online (MIO) Jatim yang dikendalikan Siswahyu Kurniawan – Sumidi dkk. Kurniawan Eka Nugraha pun tak lupa sekali lagi menegaskan, Anis Matta – Fahri Hamzah dkk all out dukung Mojokerto ganti bupati 2025 – 2030. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Sisw).
>