img 20250124 wa0270

SurabayaTaruna News Com Dalam upaya yang semakin intensif untuk memberantas kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Sulistiawan, kembali menegaskan komitmen tegasnya. Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (24/01/2025) petang,

img 20250124 wa0274

Ia memaparkan gambaran menyeluruh mengenai kemajuan yang dicapai setelah pengungkapan besar kasus curanmor yang terjadi di kawasan Surabaya, yang semakin meresahkan masyarakat.Kombespol Luthfie menegaskan bahwa timnya, yang terdiri dari jajaran Polsek di bawah naungannya, berkomitmen untuk terus menggali lebih dalam mengenai jaringan kejahatan ini dan memberantasnya hingga ke akar-akarnya. “Upaya ini bukan hanya untuk mengejar pelakunya, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh warga Surabaya,” jelasnya dengan semangat. Dia menambahkan, “Sebanyak 19 tersangka berhasil kami amankan dari berbagai wilayah Surabaya dalam 12 hari terakhir. Dari jumlah tersebut, 10 orang di antaranya adalah residivis, yang merupakan pelaku kejahatan berulang yang masih terus mengulangi perilakunya meski sudah pernah ditangkap.”Kombespol Luthfie menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada para pelaku untuk memperbaiki diri.

“Ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk berubah. Jika mereka kembali melanggar hukum dan berulah, kami akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ungkapnya, seraya berharap bahwa tindakan ini dapat memberikan efek jera tidak hanya bagi para pelaku, tetapi juga sebagai peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya mematuhi hukum serta berkontribusi dalam menjaga keamanan lingkungan mereka.

49 TKP Terungkap, 12 Sepeda Motor Diamankan

“Dalam pengungkapan yang mengungkap jaringan kriminal ini, teridentifikasi bahwa para tersangka terlibat dalam 49 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda, mencakup berbagai lokasi di seluruh kota. Penyelidikan yang dilakukan oleh tim kepolisian tidak hanya berfokus pada pengumpulan barang bukti, tetapi juga memetakan pola-pola operasi pelaku yang sangat terorganisir. Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan 12 unit sepeda motor, yang merupakan hasil dari serangkaian pencurian yang berani dan terencana.Kombespol Luthfie menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar barang bukti lainnya hingga tuntas, termasuk mengembalikan kendaraan yang dicuri kepada pemiliknya melalui Polsek Tambaksari Surabaya. “Kami memahami betapa berharganya kendaraan ini bagi para korban. Mereka menabung sekian lama untuk memiliki motor yang menjadi sarana penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi mereka, sepeda motor bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga simbol dari usaha dan kerja keras mereka,” jelasnya. Beliau juga menambahkan bahwa kepemilikan kendaraan bermotor sering kali menjadi bagian integral dari mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat, memberi mereka kebebasan untuk bekerja, bersekolah, dan beraktivitas. Oleh karena itu, kami berkomitmen penuh untuk menyelamatkan harta berharga masyarakat Surabaya, dan memastikan agar mereka tidak menjadi korban sekali lagi dari tindak kejahatan.

“Dengan semangat tersebut, pihak kepolisian berharap tidak hanya memulihkan barang bukti, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada masyarakat Surabaya bahwa hukum akan menegakkan keadilan.“`Modus operandi yang digunakan para pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) masih serupa dengan yang sebelumnya teridentifikasi, yakni menggunakan kunci palsu yang dirancang secara cermat untuk membuka kunci kendaraan, serta teknik mendorong motor secara manual ke lokasi yang lebih sepi. Selain itu, mereka juga memodifikasi kendaraan di bengkel-bengkel gelap sebelum menjualnya ke pasar gelap. Modifikasi ini tidak hanya membuatnya terlihat lebih baru, tetapi juga mengubah identitas asli kendaraan, sehingga sulit dilacak oleh pihak berwenang.Lokasi-lokasi rawan yang menjadi sasaran pelaku mencakup berbagai tempat yang telah diketahui sebagai titik-titik vulnerabel, seperti tempat parkir pertokoan yang mencatat 25 kasus pencurian, pemukiman warga dengan 19 kasus, dan jalan umum yang mengalami 15 kasus. Kejadian-kejadian ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari semua pihak terkait, terutama dalam penempatan keamanan di area-area tersebut.“Kami sudah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pemerintah setempat untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan identifikasi area-area yang rawan curanmor. Melalui pemetaan yang sistematis, kami berharap langkah pencegahan akan bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di setiap lokasi agar keamanan dapat terjamin,” tambah Kombespol Luthfie dengan tegas.

Baca Juga :  Polrestabes Surabaya Amankan Pemuda Anggota Genk Antagonis

“Kapolrestabes juga menekankan pentingnya masyarakat untuk memperkuat sistem keamanan di lingkungan masing-masing. Ia menyarankan kepada warga untuk menggunakan kunci tambahan atau kunci rahasia pada kendaraan mereka sebagai langkah awal untuk menghindari pencurian, serta mengingatkan untuk selalu memastikan kendaraan dalam kondisi terkunci ketika diparkir. Ini merupakan tindakan sederhana namun sangat efektif dalam meminimalkan risiko.“Kolaborasi yang harmonis antara aparat keamanan dan masyarakat merupakan kunci utama dalam upaya memberantas kejahatan pencurian kendaraan bermotor ini. Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari semua warga Surabaya agar dapat meminimalkan peluang bagi pelaku untuk melancarkan aksinya tanpa terdeteksi,” ujarnya dengan penuh harapan, menegaskan perlunya keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Baca Juga :  Mobil Cinta Polres Nganjuk Kembali Bagikan Ratusan Kotak Makan Siang Sehat Gratis

“Dalam menghadapi maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor, Kombespol Luthfie tidak menunjukkan tanda-tanda akan berkompromi. Ia menginstruksikan kepada seluruh personel di lapangan untuk tidak ragu mengambil tindakan tegas dan terukur apabila para pelaku melawan saat diamankan. Ini bukan hanya tentang penegakan hukum; langkah ini dirancang untuk memberikan efek jera, sekaligus untuk menjamin keselamatan petugas di lapangan yang setiap harinya berisiko tinggi. Kombespol menyadari bahwa tindakan preventif dan reaktif harus berjalan bersamaan untuk mencapai hasil yang maksimal.“Kami tidak akan memberikan ruang kepada para pelaku curanmor di Surabaya. Mereka harus memilih: berhenti dan kembali ke jalan yang benar, atau menghadapi konsekuensi hukum yang lebih berat,” tegasnya dengan nada penuh tekad, menambahkan bahwa keputusan ini diambil demi melindungi masyarakat dan menjaga ketertiban umum.

Baca Juga :  Satlantas Polrestabes Surabaya Lakukan Operasi Calo di Area Satpas Colombo,: Antisipasi dan Pemantauan Ditingkatkan

Penegasan ini juga mencerminkan dorongan untuk membangun kesadaran di kalangan warga, bahwa mereka merupakan bagian dari solusi dalam memberantas kejahatan.Dengan langkah-langkah konkret ini, Polrestabes Surabaya tidak hanya menunjukkan komitmennya untuk menjadikan kota ini lebih aman dan terbebas dari kejahatan curanmor, tetapi juga berupaya membangun kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Masyarakat diharapkan dapat terus mendukung upaya tersebut demi terciptanya rasa aman dan nyaman di lingkungan sekitar. Keterlibatan publik melalui pelaporan aktif dan partisipasi dalam program-program keamanan diharapkan dapat semakin mempertegas kolaborasi antara aparat dan masyarakat. Hanya dengan kerja sama yang solid, Surabaya dapat menjadi kota yang tidak hanya aman dari ancaman kriminal, tetapi juga nyaman untuk ditinggali.(Dd)

Leave a Reply

Chat pengaduan?