
MOJOKERTO – Tarunanews.com | Kebakaran melanda sebuah usaha rongsokan yang terletak di Dusun Simpang Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (23/4/2025) pagi.
Insiden tersebut juga berdampak pada salah satu pondok pesantren terdekat, Pondok Tsamrotul Huda. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Menurut kesaksian salah satu narasumber dari pihak pondok yang berinisial NI, kebakaran bermula sekitar pukul 08.30 WIB. Ia mengaku sempat mendengar ledakan dari arah mesin pencacah kaleng dan plastik.
“Saya kurang tahu penyebab pasti kebakarannya karena apa. Tapi sekitar jam setengah 9 pagi terdengar ledakan dari mesin pencacah kaleng dan plastik. Saya tanyakan ke pengelola, katanya tidak ada apa-apa,” ujar NI kepada tim awak media.
NI juga mengungkapkan bahwa warga sekitar dan pihak pondok sudah sejak lama merasa tidak nyaman dengan keberadaan mesin pencacah tersebut. Menurutnya, selain menimbulkan kebisingan, limbah dari pecahan botol kaleng dan debu hasil pencacahan juga mengganggu lingkungan sekitar.
Tim media juga mengkonfirmasi hal ini ke kantor Desa Sidoharjo. Sekretaris desa menyatakan bahwa memang sudah ada keluhan dari masyarakat sejak beberapa bulan terakhir terkait aktivitas usaha tersebut.
“Pada dasarnya, masyarakat sudah lama mengeluhkan dampak lingkungan dari usaha ini. Ternyata, izin usahanya belum diperbarui sejak skala usahanya masih kecil. Sampai sekarang, desa belum menerima pembaruan izin dari pemiliknya,” jelasnya.
Hingga Kamis (24/4/2025), pihak media belum berhasil menghubungi pemilik usaha rongsokan maupun pihak kepolisian untuk informasi lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran.
Warga kini berharap pemerintah desa dan pihak berwenang segera mengambil langkah tegas demi kenyamanan dan keselamatan lingkungan sekitar.
Jurnalis Darwis
>