

Dan, tak seperti mesin kalkulator. Terkait berbagai pertimbangan sesuai situasi kondisi dari legitimasi publik, partai politik dan atau koalisi parpol sesuai konstitusi negeri ini, sebagai pengusung calon kandidat.
Selain berkarakter, visioner, jujur, smart cerdas dan dapat legitimasi dipercaya publik. Seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Bertanggung jawab berarti siap untuk menanggung efek dan dampak dari segala keputusan yang diambilnya.
Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan mampu berfikir jernih untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.
Tentunya sebelum mengambil sebuah keputusan seorang pemimpin sudah mempertimbangkannya secara komprehensif masak masak. la tidak hanya berpikir tentang hasil tapi aspek aspek yang kemungkinan menjadi perhatiannya. la sadar bahwa, jika terjadi sesuatu terhadap kebijakan yang dikeluarkannya. Maka, sosok orang pertama yang akan menanggung. akibatnya adalah dirinya
Sehingga seluruh langkah yang akan diambil harus dilakukan dengan teliti dan penuh kehati-hatian. Tak lepas tangan dan seolah lepas dari tanggung jawab bila di depan kamera awak media nyatakan.
“Silahkan tanyakan pada pembantu atau anak buah. Itu bukan urusan saya,” ujar akun netizen di medsos. Realitanya, bukan hanya terjadi di negeri ini. Juga, negara manapun termasuk pemimpin Amerika Serikat kandidat Capres Donald Trump pernah blunder ungkap. Bahwa, warga negara muslim dilarang masuk Negaranya, pernyataan media, kepepet emosional membalas sekenanya dan spontan.
Kriteria tersebut memang sulit tapi bukan berarti tidak ada, dari 270 juta lebih warga negara, sebagai bangsa yang besar ini. Maka, kalkulasi di-prepare, karena kandidat pemimpin 2024. Publik paham harus dikenalkan bukan “beli kucing dalam karung” atau kandidat karbitan
Untuk itu, diprediksi oleh sejumlah petinggi negeri ini. Jelang 2024 merupakan momentum sangat penting Pemilihan Presiden tidak terdapat inkumben. Populer saja tidak cukup kriteria itu harus tersampaikan ke publik. Sebab, rakyat yang memiliki hak pemilih (DPT/Daftar Pemilih Tetap) 70 % kalangan millenial sisa kaum kolonial jadoel. Pemilih suara mendatang diyakini lebih cerdas, kritis dan sangat hati-hati.
Potensi Riel Kubu SBY vs Megawati
Sementara itu, seperti ulasan sebelumnya. Beberapa kandidat yang mengemuka diantara, Puan Maharani Ketua DPR-RI, mulai heboh ber-narasi terbuka versus Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.
Juga, Kepala Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Kedua kandidat bukan dari kader Parpol, disebut sebut sebagai wacana sebagian publik.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan tokoh muda Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) sempat viral di ranah media. Namun, sejumlah pengamat nampaknya AHY sulit raih kepemimpinan nasional. Demikian kandidat yang bemaung di partai masih dipegang Ketum Parpol.
Menurut sejumlah info under table dan silent. Sosok kandidat pemimpin 2024 K.H. Gustur nyaris menjadi kalkulasi pertimbangan dan penggodokan internal tersendiri para petinggi parpol. Sosok dilahirkan kelurga besar NU Muhammadiyah. Tercatat, K.H. Gustur anggota DPR RI periode 1988-1993, kala itu masih berusia 29 tahun lantang di gedung Dewan Senayan Jakarta.
Tentunya, punggawa negeri ini, telah mengenal dan paham sosok asli Mojokerto Jawa Timur. Bahwa, mendiang Abah-nya K.H. Gustur, Jendral R Soejoed KASAD Pertama TNI telah mendapatkan titahnya dan penggemblengan pengetahuan Ketatanegaraan nasional dan internasional.. Dijajaran birokrasi dan institusi hingga saat ini sebagai Pembina Da’i Polri seluruh Indonesia dan Bimbingan Mental (Bintal) TNI-Polri.
Dalam kemasyarakatan konsisten berikan tau’syiah dalam kerangka bina lingkungan ikut andil mencerdaskan bangsa, kewajiban sehari hari.
Disisi lain, kembali kalkulasi yang bisa terjadi saat ini, kenyataan rezim ini “Hanya” antara SBY dengan Megawati telah jamak di mata publik. Jika, kalkulasi itu bisa terjadi, akan terjadi dua opsi. K.H. Gustur dikalkulasi pihak Megawati atau katakanlah bila terjadi “deal deal under table” ke kubu Megawati. Maka, K.H. Gustur bisa saja akan disandingkan dengan kandidat atas sosok yang direkomendasi Megawati.
Namun, opsi kedua pihak kubu SBY mengalkulasi dengan K.H. Gustur untuk dipasangkan sosok tokoh yang di-rekom parpol SBY atau sejumlah parpol koalisinya.
Apapun politik tetap masih dinamis dan cair penuh dinamika. Kemunculan pasangan kawak telah disebut Megawati Prabowo, mengungkap memory MegPro tahun 2009. Kemungkinan potensi akan terjadi rival kompetitor demokrasi koalisinya K.H. Gustur dipasangkan dengan kubu SBY.
Sekali lagi, info penulis semua masih kalkulasi tentunya penuh racikan smart dan art tingkat tinggi. Katakanlah ini, bocoran dari sejumlah pihak yang kompeten. Kalkulasi bukan prediksi spekulatif, pungkas tokoh yang enggan di publik.
Terkait popularitas dan elektabilitas para punggawa petinggi sangat memahaminya. Namun, terpulang pada riel kapabilitas, kredibilitas, integritas dan sosok kandidat visioner. Para punggawa akan kalkulasi tersendiri. Oleh karena. rakyat miliki hak pilih, kian cerdas.
Mereka punggawa, sebagian besar suara rakyat juga alami sejumlah kekecewaan. Dan, tentunya aspirasi akan diserap tidak main main. Terkait, menyangkut aspirasi rakyat dan keberlangsungan parpol masing masing. Bagaimana pendapat saudara?
>