MOJOKERTO – tarunanews.com,  Jauh sebelum memasuki pertengahan bulan November 2019, peta politik Kabupaten Mojokerto menuju Pemilihan Bupati (Pilbup) Mojokerto 23 September 2020 dipenuhi dengan berbagai kemunculan tokoh dari berbagai kalangan yang siap maju menjadi Calon Bupati – Calon Wakil Bupati. Apalagi incumbent Mustofa Kamal Pasa (MKP) dan jajaran sedang tersandung kasus, bahkan Djafaril sang ayahanda pun sempat diperiksa, sehingga kegalauan luar biasa dalam lingkungan tersebut seirama keinginan rakyat agar keluarga tersebut ‘beristirahat’ agar Mojokerto menuju perubahan pun disambut berbagai tokoh yang siap maju Cabup – Cawabup. Hal tersebut kurang-lebih diungkapkan R.Tri Harsono Forum Peduli Indonesia – Sehat Sejahtera (FPI – SS), kemarin.

Menurut R. Tri Harsono di antara tokoh yang muncul, yang sangat ditonjolkan dan digeliatkan oleh ‘kacamata’ masyarakat dengan harapan melalui jalur partai politik di antaranya adalah Choirun Nisa (mantan Wabup Mojokerto 2010-2015), Yoko Priyono (Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM), serta Pungkasiadi yang menjabat Wabup Mojokerto, serta berbagai tokoh independen/perseorangan yang sedang mengerucutkan kepada salah satu di antara mereka. “Choirun Nisa mendapat dukungan yang sangat kencang dari arus bawah karena efek masa lalu Nisa sebagai figur yang teraniaya, masih melekat dalam benak masyarakat. Ditambah lagi, dia tokoh senior Muslimat, dan suaminya mantan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto,” ungkap R.Tri Harsono seraya menyebut jika Choirun Nisa – Yoko Priyono is a couple atau berpasangan, maka sulit terkalahkan.

Baca Juga :  Pesawat Ketiga Berisikan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Diberangkatkan

Problemnya menurut R.Tri Harsono, apakah Choirun Nisa masih sanggup secara finansial jika menjadi Cabup berpasangan dengan Yoko Proyono? “Sehingga ada opsi, Yoko Priyono sebagai Calon Bupati dan Choirun Nisa Cawabup. Sesuatu yang rasional, dan kuat pula,” ungkap R.Tri Harsono yang sekaligus mengingatkan agar pasangan tersebut tidak hanya terpancang dari jalur partai politik, akan tetapi juga perlu menyiapkan alternatif jalur independen/perseorangan agar terhindar dari sabotase seperti pada masa lalu yang dialami Choirun Nisa pada Pilbup tahun 2015.

Meskipun menurut R.Tri Harsono, Yoko Priyono telah bergerak ke berbagai parpol, dan pada saat Pilbup 2015 Yoko menahan diri untuk tidak maju Cabup karena diminta oleh Mustofa Kamal Pasa (MKP) bupati saat itu agar memberi kesempatan kepada MKP satu kali lagi. Maka sewajarnya jika MKP dan keluarga komitmen, maka kini sewajarnya justru melapangkan jalan Yoko Priyono untuk menjadi Cabup. Apalagi terdengar selentingan hubungan dengan Wabup (Pungkasiadi) terdengar tidak lagi harmonis.

Pada bagian terpisah Siswahyu Kurniawan penulis buku biografi berbagai tokoh nasional serta buku Bung Karno Dan Pak Harto, sepakat ada antisipasi melalui jalur independen/perseorangan jika Yoko Priyono – Choirun Nisa is a couple. Apalagi melihat peta jelang akhir November hingga memasuki Desember 2019 ini, Ikfina Fahmawati istri MKP ternyata serasa tiba-tiba ‘bangkit’ dan digerakkan keluarga untuk maju Cabup, meskipun Cawabupnya masih belum mengerucut, masih tanda tanya.

Baca Juga :  Desa Lamadong  II Dan Desa Mangubi Terima Predikat Sadar Hukum Dari Menkumham RI Di Kantor Gubernur Sulteng Di Palu

Menurut Siswahyu, mungkin saja peta politik bisa berubah. Yoko Priyono yang di antara timnya adalah Mulyadi (PAN Kota Mojokerto), harus cermat. Meskipun belum resmi, namun kemunculan Ikfina konon menjadikan sejumlah partai termasuk PAN, kemungkinan tidak ke Yoko lagi akan tetapi mengarah ke Ikfina?

Menurut Siswahyu Kurniawan, opsi awal Yoko Priyono jika via parpol adalah diusung PPP (5 kursi), PKS (4), Nasdem (3), PAN (2), Hanura (2), maka bisa saja bergeser kepada berbagai kemungkinan. Misal, merebut Gerindra (3 kursi), Golkar (6), Hanura (2). Atau opsi Gerindra – Demokrat (5) – Hanura? Ataukah opsi ‘minimalis’ Gerindra (3), PKS (4), Hanura (2), PBB (1)?

Baca Juga :  Ketua Harian MOI : Di Tengah Krisis Covid-19, Pemerintah Harus Hemat Anggaran dan Menunda Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Menurut R.Tri Harsono, Yoko Priyono – Choirun Nisa if is a couple, maka akan menjadi yang terkuat. Apalagi kemunculan Ikfina untuk maju Cabup, sedikit/banyak masih diselimuti kegalauan-kegalauan. Akan tetapi, R.Tri Harsono mengingatkan, bahwa Yoko Priyono harus bergerak lebih cepat untuk mengamankan kendaraan. Jika tidak, maka bisa saja tersabotase. Meskipun penolakan terbesar keluarga MKP lebih pada Pung. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?