
Buol Sulteng,tarunanews.com– Dengan hadirnya PT.HIP di kabupaten buol sejak tahun 1995 merupakan salah satu investasi perusahaan sawit yang terbesar yang telah menguntungkan daerah Kabupaten Buol yang mana telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Ungkap salah satu Pimpinan Perusahaan
Menurutnya bahwa Investasi PT.HIP adalah merupakan investasi yang sudah sekian lama di kabupaten buol dengan penghasilan ekonomi bagi pekerja sehingga sudah melahirkan generasi generasi muda buol yang telah sukses menempuh pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi baik di Sulawesi maupun di Jawa,
bahwa sejak masuknya PT.HIP juga telah membuka kemitraan dengan para petani melalui Koptan Plasma namun dengan adanya para pemilik lokasi tersebut justru membuat ruginya Koptan karena sejak awal pembangunan kebun di biayai oleh PT HIP inti, dan anggota menikmati dana talangan Jadup, sehingga koptan yang dibiayai oleh PT.HIP terpaksa sejak semula membayar tenaga luar untuk mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab para petani pemilik.
Dijelaskannya pula bahwa sebaliknya para petani pemilik terus meminta dana talangan dari PT.HIP sehingga sejak awal sampai sekarang hutang dana talangan sekitar diatas 1 triliun, kemudian juga sejak awal bahwa jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang bisa diproduksi sangat minim.
“ ini juga diakibatkan beberapa gerakan-gerakan hampir dilakukan setiap bulan yakni aksi demo terus menerus termasuk blokade akses jalan masuk para pekerja yang sementara dibayar oleh dana talangan, akibat dari hal itu tentunya berdampak dan membuat semua TBS yang rusak dan mati dipohon, selain itu akibat dari buah yang membusuk karena tidak terevakuasi karena adanya pemalangan membunuh pohonya sendiri”
Dikatakannya pula bahwa dengan fakta tersebut PT.HIP dirugikan oleh ulah dan kelakuan para petani pemilik, yang mana hasil pokok sawit menjadi busuk. namun para pekerja dikebun tetap harus dibayar walaupun dilarang tidak boleh kerja.
Lebih jauh pihaknya mengungkapkan bahwa dengan adanya hal tersebut pula akhirnya PT.HIP menderita kerugian sangat luar biasa setelah kebun plasma menjadi rusak seperti itu,namun walaupun kenyataannya seperti begitu PT.HIP tetap membayar dana talangan kepada para pekerja kebun plasma. “ Hadirnya investasi PT.HIP di Daerah ini membuat Buol menjadi Kabupaten yang menguntungkan Buol dan para warganya, sedangkan investor PT.HIP seperti mimpi buruk menanamkan modalnya di Buol”keluhnya
Selain itu juga ada beberapa persen pemilik kebun petani yang berdasi dan sama sekali tidak mau bekerja apalagi berjasa bagi proses pembangunan kebun sawit yang ada di Buol, dari beberapa fakta yang ada bahwa sampai saat ini PT.HIP sendiri kebunnya banyak yang rusak berat karena dana inti tersedot oleh pembiayaaan kebun milik petani yang berdasi.
Perlu diketahui bahwa ketika PT.HIP mulai masuk jadi investor ini dan diberi lahan kurang lebih 70 ribu hektar namun dalam pelaksanaannya setelah kebunnya telah jadi maka pada waktu itu pihak perusahaan didatangi dikantor oleh beberapa oknum dengan membawa senjata tajam dan memaksa petugas PT.HIP untuk menandatangani separuh dari kebun sawit PT.HIP
Dan setelah kejadian itu, para oknum diperiksa oleh pihak yamg berwajib penegak hukum dan setelah terbukti para pihak yang bertekad merampas Kebun PT.HIP, ternyata oknum – oknum tersebut bukan warga buol yang mana sebelumnya segala cara mereka mengajak warga buol melakukan tindak pidana di buol.
Dengan adanya persaingan, ada lagi orang luar yang sedang membangun pabrik CPO tanpa kebun, apa artinya dibalik semua persaingan ini, dan seterusnya mengetuk hati nurani warga Buol yang sejati. Padahal PT.HIP adalah perusahaan tertua yang harus di replanting yang mana dananya begitu besar untuk inti dan Plasma. Olehnya harapan kami agar keadilan terhadap investor yang sudah sekian lama didaerah ini tentu harus diperhatikan tanpa ada diskriminasi dan provokasi, karena selama ini PT.HIP sudah membantu pembangunan daerah yang tercinta ini, dan juga PT.HIP memiliki perhatian dan tanggung jawab yang serius terhadap berkontribusi
kepentingan masyarakat dengan upaya-upaya dalam membantu secara sosial kemasyarakat. Tutupnya ( SJ LSM)
>