Img 20220712 Wa0016

 

 

Img 20220712 Wa0016
JAKARTA, tarunanews.com-Peristiwa baku tembak dua anggota ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kadiv Propam Polri), Irjen Pol Ferdy Sambo, di Perumahan Dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB, penyelidik diharapkan ungkap profesional dan Presisi.

Tanpa ada yang ditutup tutupi hingga diakhir penyidikan terang benderang tidak menjadi fitnah.

“Untuk itu, saksi mahkota ikhwal terjadinya baku tembak harus dihadirkan dan dibuka secara profesional dan Presisi, hingga pasca pembunuhan itu tidak menjadi fitnah berkepanjangan,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Dikatakan Gardi Gazarin, penyidik harus memegang teguh independensi dalam rangka mendukung konsistensi penegakkan hukum. Insiden penembakan antar oknum aparat seragam coklat kategori kasus pembunuhan menonjol ini telah menodai citra HUT ke 76 Bhayangkara. Apalagi akhir-akhir ini Polri berlomba lomba naikkan rating kinerja. Di sisi kerap mendapat apresiasi dan prestasi berbagai bidang terkait penegakan Kamtibmas.

Baca Juga :  Telegram Kapolda Kepada Para Kapolres Tentang Rekrutmen Bintara Jalur Otsus

“Polri sebagai ujung tombak Kamtibmas NKRI wajib dijaga dan ditingkatkan karya tugas d lapangan yang selalu di banggakan masyarakat dalam situasi saat ini menjadi andalan penegakan hukum. Seyogyanya penembakan ini tentu ada penyebab utamanya, harus dibuka ke publik sesuai fakta, termasuk dugaan pelecehan hingga terjadi baku penembakan. Selain idependen tim forensik periksa visum kondisi luka hingga kondisi senjata api masing masing pengawal yang terlibat apa gunakan standar Polri termasuk CCTV yang dapat digunakan sebagai bukti terjadinya peristiwa tersebut,” kata Gardi Gazarin.

Sebagaimana peristiwa yang terjadi di rumah dinas petinggi Polri, baku tembak kedua ajudan Kadiv Propam Polri berakhir dramatis tewasnya, Brigpol Nopryansah Yosua oleh rekannya Barada Pol E.

“Benar hari Jumat 8 Iuli 2022 terjadi insiden penembakan. Kurang lebih jam 17 sore,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Baca Juga :  Kapolri Laksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pusdiklat SPSI di Kawasan Jatiluhur Kab. Purwakarta

Peristiwa penembakan tersebut dilatarbelakangi peristiwa pelecehan dialami istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.

“Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam,” kata Ahmad Ramadhan.

Saat kejadian, kata Ramadhan, di rumah tersebut ada Brigadir J adalah sopir istri Kadiv Propam dan Bharada E juga berada di rumah lantai dua, lalu ada dua saksi lainnya yang berada di lantai atas.

Saat Brigadir J menodongkan senjata, istri Kadiv Propam berteriak, lalu direspons oleh Bharada E yang panik mendengar teriakan tersebut. Kemudian Bharada E keluar dari kamar dan bertanya apa yang terjadi. Namun dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.

“Brigadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali,” kata Ramadhan.

Selain itu, saat kejadian, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdi Sambo tidak berada di rumah, menurut informasi tengah melakukan tes PCR. Setelah kejadian, istri Kadiv Propam baru menelpon suaminya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Tinjau Waduk Muara Nusa Dua di Bali

“Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telepon dari ibu. Pak Kadiv langsung menelpon Polres Jaksel dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara,” kata Ramadhan.

Ketua ICK mengatakan ke depan proses perekrutan ajudan dan pengawal terhadap petinggi Polri perlu ditingkatkan lebih selektif.

“Proses rekrutmen baik ajudan dan pengawal petinggi Polri perlu ditingkatkan seperti test psikologi, hingga tidak terjadi aksi ceroboh, dendam bahkan penghianatan menyangkut situasi kondisi yang sewaktu-waktu ada ancaman Kamtibmas tidak boleh diabaikan,” pungkas Gardi Gazarin.

Dari catatan ICK, baku tembak antara anggota polisi sebelumnya juga terjadi penembakan terhadap anggota Polres Wonogiri, Polda Jawa Tengah, Bribda D, terluka sempat dilarikan ke RS Al Hidayah Boyolali, sebelum akhirnya dipindah ke RS Moewardi di Solo, diduga dilakukan personel Resmob Polresta Surakarta di Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Selasa (19/4/2022).

Sebelumnya, juga terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Polres Lombok Timur, Briptu Hairul Tamimi (26) tewas ditembak oleh rekannya sesama polisi, Bripka MN (38). Korban ditemukan tewas di rumahnya, Griya Pesona Madani, Kecamatan Selong, Lombok Timur, sekira pukul 15.15 WITA, Senin, 25/10/2021. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?