
JOGJAKARTA TARUNA NEWS COM- Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 9 Desember menjadi momen refleksi penting bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat komitmen dalam memerangi korupsi. Praktisi hukum Musthafa, S.H., menyampaikan pandangannya mengenai upaya pemberantasan korupsi dan tantangan yang dihadapi di masa depan.
Dalam pernyataannya, Musthafa menyoroti dampak korupsi yang melampaui kerugian finansial. “Korupsi bukan hanya soal kerugian negara secara materi, tetapi juga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya melindungi dan melayani mereka,” ujarnya.
Meski ada peningkatan pengungkapan kasus korupsi di tingkat pusat dan daerah, Musthafa menilai bahwa masalah ini tetap kompleks dan sistemik. Ia mengidentifikasi tiga tantangan utama yang harus diatasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih:
1. Peningkatan Integritas di Semua Level Pemerintahan
Musthafa menekankan pentingnya integritas sebagai pondasi dalam setiap pengambilan keputusan. “Penguatan pengawasan internal dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan adalah langkah krusial,” tegasnya.
2. Reformasi Sistem Hukum
Ia menilai reformasi hukum sebagai kunci untuk menekan angka korupsi. “Hukuman yang tegas dan setimpal harus diberlakukan, tanpa pandang bulu. Penegakan hukum harus adil dan efektif,” jelas Musthafa.
3. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Musthafa juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat untuk aktif melaporkan indikasi korupsi. “Edukasi dan kampanye anti korupsi harus terus ditingkatkan agar masyarakat terlibat dalam pengawasan,” tambahnya.
Melalui momentum Hari Anti Korupsi Dunia, Musthafa mengajak semua elemen masyarakat, pemerintah, dan aparat hukum untuk bersatu padu melawan korupsi. “Pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi dan komitmen, kita bisa mewujudkan Indonesia yang bersih dan berintegritas,” tutupnya.
Sebagai praktisi hukum yang berpengalaman dalam pemberantasan korupsi, Musthafa, S.H. kerap menjadi narasumber dalam berbagai diskusi tentang tata kelola yang transparan. Dengan peringatan ini, ia berharap Indonesia dapat terus melangkah menuju pemerintahan yang lebih adil dan bersih.(Dd)
>