img 20240817 wa0323

MOJOKERTOTarunanews.com, Sejumlah pesan dari sejumlah tokoh nasional yang pernah menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) menjadi penting untuk dikutip kembali dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun / HUT (Proklamasi) Kemerdekaan RI ke-79 (17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2024).

Diantaranya pesan dari Presiden RI pertama, Bung Karno (Soekarno / Sukarno). “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” pesan Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Selain itu, Bung Karno juga berpesan: “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari masa yang akan datang.” Pesan Bung Karno terasa hingga kini, diantaranya upaya untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur, justru banyak terhambat oleh bangsa sendiri yang justru suka menyepelekan terhadap yang dianggap warga miskin.

Mengenai Kemerdekaan RI, juga banyak pesan dari Pak Harto (Soeharto / Suharto) Presiden RI yang kedua. Salah satu pesannya adalah terkait Kemerdekaan RI, mengenai Pancasila dan UUD 1945. “Semuanya itu tidak boleh hanya tinggal kata-kata dan semboyan-semboyan indah tetapi kosong,” ucap Pak Harto yang lahir di Yogyakarta, DIY, pada tanggal 8 Juni 1921 dan wafat pada tanggal 27 Januari 2008. Dengan kata lain harus benar-benar memahami cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bukan hanya dengan kata-kata.

Baca Juga :  PJ Bupati Buol Ingatkan, Tiga Penjabat Kades Yang Dilantik Jalankan Tugas Sesuai Ketentuan Hukum

Pesan lainnya dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Presiden RI. “Proklamasi itu sendiri kita maknai sebagai puncak kesepakatan bangsa Indonesia untuk mewadahi kehidupan bersamanya melalui pembentukan sebuah negara kebangsaan (untuk Cita-Cita Proklamasi diantaranya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa),” ungkap Gus Dur (yang dengan nama lahir Abdurrahman ad-Dakhil), yang lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 7 September 1940 dan wafat pada tanggal 30 Desember 2009. Yang disampaikan Gus Dur juga mengandung dimensi penghormatan kepada para Founding Fathers. Kita diingatkan bahwa Indonesia hari ini adalah hasil dari proklamasi kemerdekaan melalui perjuangan panjang yang dipimpin oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga dan menghormati warisan mereka.

Diantaranya karena hal-hal tersebut, pada tanggal 16 Agustus 2024, di berbagai tempat diselenggarakan ‘malem’ 17 Agustus-an yang diantara tujuannya adalah untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI sekaligus mengingat perjuangan para pahlawan, serta merenungkan cita-cita kemerdekaan RI yang salah satunya adalah: apakah masih banyak masyarakat miskin? Yang perlu saling bantu dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-hari dan bukan formalitas saat ada acara-acara saja.

Tak ketinggalan RT 05 / RW 12 Perum Japan Raya Mojokerto, Jawa Timur, dengan Candra selaku Ketua RT pun mengadakan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, yang juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sambutan lain disampaikan Rofik selaku Kasi Keamanan RT 05, kemudian juga ada doa yang disampaikan Abdul Wahab.

Baca Juga :  Polres Mojokerto Dibantu Polda Jatim Lakukan Penyelidikan Kasus Bunuh Diri Mahasiswa.

Anak-anak dan generasi muda juga turut tampil dengan berbagai persembahan termasuk menyanyi dan menari.

Tidak ketinggalan juga dilakukan Istighotsah yang dipimpin H. Muji.

Istighosah saat dilakukan khidmat diantaranya adalah untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Yang dimaksud dengan Istighosah dikutip dari munjid fil lughoh wa a’alam adalah mengharapkan pertolongan. Juga untuk menambah iman dan memohon kelancaran acara.

Istighosah juga dalam rangka mengingat perjuangan para pahlawan, merenungi makna kemerdekaan, serta berdoa agar bangsa ini selalu dalam lindungan dan keberkahan.

“Di tempat kami di RT 05 / RW 12 ini juga akan ada Jalan Sehat untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-79,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, Hari H untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang ke-79 jatuh pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024.

Di tingkat RT, kelurahan maupun lainnya telah seperti menjadi tradisi dengan diadakannya acara ‘malem’ 17 Agustus-an yang untuk tahun 2024 ini diadakan pada tanggal 16 Agustus 2024, menjadi momen penting. Begitu pula untuk RT 05 / RW 12 Perum Japan Raya Mojokerto, Jawa Timur.

Sebagai catatan, sejak Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, maka lahir apa yang disebut PROKLAMASI, kemudian PANCASILA sebagai landasaan idiil yang terdiri dari lima (5) sila, juga UUD 1945 yang diantaranya di dalam Pembukaan UUD 1945 itu tercantum juga ‘fokus – utama’ tujuan dari adanya Negara Indonesia yang merdeka.

Baca Juga :  HUT ke-71 Korpolairud, Kapolri: Wujudkan Representasi Negara Hadir Di Setiap Wilayah.

Adapun bunyi TEKS PROKLAMASI adalah sebagaimana berikut ini.

img 20240817 wa0326

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-’05

Wakil2 bangsa Indonesia

Kemudian bunyi dari Teks Pancasila adalah sebagaimana berikut dibawah ini.

img 20240817 wa0324

PANCASILA

1). Ketuhanan Yang Maha Esa

2). Kemanusiaan yang adil dan beradab

3). Persatuan Indonesia

4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Juga ada UUD 1945 yang di dalam bagian Pembukaan UUD 1945 juga disebutkan apa yang menjadi bagian ‘fokus – utama’ setelah merdeka. Diantaranya adalah sebagaimana berikut dibawah ini.

img 20240817 wa0325

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?