Foto: Paulus Pangka, Gus Haji Mas Sulthon (Gus Ton), dan Yusuf Husni Ketua Kosgoro Jatim

 

MOJOKERTOtarunanews.com, Hari ini, Sabtu, 19 September 2020 tentu menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi kalangan warga di Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur, bahkan untuk Jatim umumnya. Betapa tidak? Salah satu tokohnya, yang salah satu rumahnya ada di Trawas Mojokerto, Gus Haji Mas Sulthon (Gus Thon/Gus Ton), berhasil buat “brace”, berhasil cetak dua “gol” Rekor Dunia.

Rekor pertama didapat dari Rekor Dunia MURI yang tadi siang sekitar jam 10.30 diserahkan oleh Sri Widayati Senior Manager, langsung diserahkan kepada Gus Ton yang secara resmi didampingi Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin. Rekor Dunia yang diraih dari MURI adalah: Gus Haji Mas Sulthon Pemrakarsa Dan Penyelenggara Wayang Kulit Secara Daring Terlama, 7 Malam (19 – 25 Agustus 2020). Pelaksanaan tersebut di Gedung Yayasan Ngesti Gondo.

Baca Juga :  Bupati Nias Barat Letakan Batu Pertama Pembangunan Tower Telkomsel di Wango.

Sedangkan malam ini, Sabtu, 19 September 2020 jam 22.30, Gus Haji Mas Sulthon meraih Rekor Dunia dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID) yang diserahkan langsung oleh Paulus Pangka pimpinan LEPRID yang langsung datang dari pusat. Rekor Dunia yang diraih Gus Ton dari LEPRID terdapat dua penghargaan.

Pertama, Gus Haji Mas Sulthon, Rekor Dunia Mahakarya Pagelaran Wayang Kulit Online Virtual 7 Malam (19 Agustus 2020 – 25 Agustus 2020).

Sedangkan penghargaan kedua Rekor Dunia yang diraih Gus Ton dari LEPRID dengan tingkatan yang lebih tinggi dan sepanjang umur, “abadi”, adalah LIFETIME ACHIEVEMENT AWARD: Mahakarya Kebudayaan Sebagai Insan Indonesia Yang Konsisten Dan Kontinyu Serta Berkomitmen Tinggi Terhadap Seni Budaya Wayang Kulit Melalui Pagelaran Wayang Kulit Setiap Bulan Dengan Melibatkan Para Dalang. Sehingga dalam satu hari, Gus Ton mendapatkan tiga Rekor Dunia, membuat “hattrick” Rekor Dunia.

Baca Juga :  Bupati Nias Barat, Hadiri Acara Lepas Sambut Dandim 0213/Nia

Dalam penyerahan Rekor Dunia tersebut disaksikan Ketua Kosgoro Jawa Timur Yusuf Husni, juga sejumlah pejabat Mojokerto maupun pejabat Kecamatan Trawas, dengan pelaksanaan sesuai Protokol Kesehatan Covid-19. Namun juga disiarkan secara virtual online oleh DG Channel dan enam channel lainnya, yang disaksikan juga dari penggemar wayang kulit dari berbagai negara termasuk dari Australia, Jerman, Belanda dan lain-lain.

“Soal wayang kulit ini maupun kegiatan yang lain, saya tidak ada niat mendapat penghargaan,” ungkap Gus Ton, namun kegiatannya itu dipantau dan dikaji oleh Pak Paulus Pangka dari lembaga LEPRID hingga diapresiasi bahwa Gus Ton diberi penghargaan Rekor Dunia tersebut. Rekor Dunia tersebut dengan harapan juga bisa mempengaruhi pihak-pihak lain agar lebih peduli kepada seni budaya asli Indonesia, seni budaya asli Jawa, wayang kulit. Harapan yang sama juga disampaikan Camat Trawas Agus.

Baca Juga :  Hari kemerdekaan republik Indonesia warga desa talunrejo panen buah bliwah.

Sedangkan Paulus Pangka dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya telah mencatat lebih dari empat ribu (4.000) Rekor Dunia, namun Gus Ton termasuk yang paling luar biasa. “Luar biasa bukan karena ‘nanggap’ wayang kulit secara virtual online tujuh malam, namun karena kepedulian yang luar biasa terhadap seni budaya Jawa wayang kulit, yang juga menjadi kepedulian se-Indonesia, bahkan kepedulian se-Dunia,” tegas Paulus Pangka yang menangkap perspektif luar biasa pada diri Gus Haji Mas Sulthon. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?