
Banyuwangi.Tarunanews.Com ; Tradisi Religi Grebeg Kupat Sewu yang dilaksanakan hari selasa tanggal 16 april 2024 di desa Singolatren , kecamatan Singojuruh , kabupaten Banyuwangi Jawa Timur .
Banyuwangi terkenal dengan kekayaan tradisionalnya , salah satunya adalah grebeg kupat sewu yang tentunya memiliki keunikan dan beragam kebiasaanya masyarakat di desa tersebut
Kebiasaan masyarakat Singolatren dengan tradisi religi grebeg kupat sewunya mendapat sambutan yang sangat meriah dari masyarakat singolatren itu sendiri . Acara ini di prakarsai oleh tokoh masyarakat beserta warga desa dan di fasilitasi oleh pemerintah desa Singolatren .
Saat di konfirmasi sebelum acara di mulai , tokoh pemuda sekaligus sekjen forum singojuruh bersatu ( FSB ) menyampaikan bahwasanya beliau mengharapkan kepada pemerintah ,
“Khususnya pemerintah daerah banyuwangi , agar gelaran grebeg kupat sewu untuk bisa di jadikan kalender rutin tahunan pemerintah , ujarnya .
Gelaran unik yang dilaksanakan 7 hari setelah lebaran atau lebih terkenalnya dengan sebutan lebaran kupat ( kupatan ) ini sejatinya menjadi ikon dengan desa Singolatren khususnya dusun wijenan .
Acara grebeg kupat sewu ini selain dihadiri kepala desa Singolatren ( apandi ) juga di hadiri oleh Camat Singojuruh , Drs Anas Sugianto .
“Dalam sambutanya , kepala Desa Singolatren mengatakan , kebiasaan masyarakat muslim di bulan syawal , yaitu saling berebut kesalahan sehingga akan menjadi sebuah kebenaran , akan tetapi kalau berebut kebenaran pasti akan terjadi kesalahan . Inilah makna dari di gelarnya tradisi Religi Grebeg Kupat Sewu yang sejatinya sudah ke 5 kalinya di gelar tiap tahunnya,” ungkapnya
Selain Kepala Desa Singolatren dan tokoh pemuda , Camat Singojuruh juga berharap kepada pemerintah kabupaten Banyuwangi supaya acara yang sakral ini bisa di masukkan di dalam agenda festival yang pemerintah kabupaten agendakan . (N4n6)*
>