

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Pangdam V Brawijaya di wakili oleh Kolonel Infanteri Parawita, Forkopimda Kabupaten Sidoarjo, dan KH. Agoes Ali Mashuri atau yang akrab disapa Gus Ali, pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Lebo Sidoarjo, peringati Hakordia 2021 untuk “Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi”.
Dalam sambutannya, Ketua KPK Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyampaikan, apresiasi untuk pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang memiliki semangat untuk menjadikan Korupsi sebagai musuh bersama.

Firli juga mengatakan, Kita tentu sama-sama memiliki kepedulian tujuan utama, tentulah ini didasari karena semangat Kebangsaan, selaku sesama Anak Bangsa yang punya tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan Negara.
“Alhamdulillah di dalam Undang-Undang Dasar negara Indonesia. Tahun 1945, di dalamnya juga di sebutkan, bahwa Kemerdekaan atas rahmat tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, kita segenap Anak Bangsa memiliki kewajiban untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan seluruh Tumpah Darah Indonesia,” tegasnya.
“Tetapi punya tujuan yang sama, memajukan Kesejahteraan Umum. Mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut aktif memelihara Ketertiban Dunia. Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial. Itulah tujuan cita-cita semangat kita bersama untuk mewujudkan hal tersebut,” papar Ketua KPK.
Selain itu, Ketua KPK mengatakan, kenapa Sub tema nya Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi? Karena undang-undang Korupsi sudah ada, Penegak Hukum sudah ada, Regulasinya sudah sangat cukup, Lembaga-lembaga juga sudah disiapkan. Tetapi kenapa Tindak Pidana Korupsi masih saja ada.
“Salah satunya adalah karena budaya antikorupsi belum hidup dan bersembunyi, berkembang, menopang didalam setiap jiwa dan semangat seluruh Anak Bangsa,” tandasnya.
Lanjut Firli mengatakan, melalui kesempatan ini, dirinya bersama segenap insan KPK menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jatim dan segenap para pejabat struktural, rekan-rekan Forkopimda Jawa Timur, dan segenap Rakyat Jawa Timur, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya-upaya untuk tidak melakukan Korupsi.
“Pada kesempatan ini pun kami sungguh merasa prihatin karena Jawa Timur saat ini sedang menghadapi suatu Bencana, yang salah satu juga dari sekian banyak persoalan Kebangsaan. Kita sungguh memahami, setidaknya ada empat persoalan Kebangsaan yang kita hadapi. Yang pertama adalah Bencana Alam dan non Alam, Korupsi, Narkotika, dan Terorisme, serta Radikalisme,” ujarnya.
“Setidaknya saya dan kawan-kawan semua, kita sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Jawa Timur, kami memohon mudah-mudahan Gubernur dan segenap pimpinan yang ada di Jawa Timur diberikan kekuatan, bersama-sama dengan elemen masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, agar mampu menghadapi maupun untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang di sebutkan, termasuk menghadapi Bencana Alam Semeru,” tegasnya.
Tetap semangat seluruh anak-anak Bangsa yang ada di Jawa Timur. Katakan untuk saat ini bahwa kita mampu menyelesaikan persoalan-persoalan Kebangsaan, kita pun mampu menyelesaikan Bencana Alam yang saat ini sedang kita hadapi. Kita pun mampu untuk mengatakan dan bertindak untuk tidak melakukan Korupsi. Kita pun mampu untuk membangun budaya antikorupsi.
“Kami berharap dan mengajak kita semua, marilah kita berkarya untuk Rakyat, Bangsa dan Negara. Kita serahkan diri kita, semangat, Komitmen kita untuk mengabdi kepada Negeri, Bebaskan NKRI dari praktek-praktek Korupsi,” pungkas Ketua KPK saat memberikan sambutan Harkodia secara virtual. (BERTUS).
>