
MOJOKERTO – Tarunanews.com. Kurniawan Eka Nugraha Ketua Partai Gelora Kabupaten Mojokerto, mantan tokoh PKS, yang juga Ketua Koalisi Mojokerto Bersatu (KMB) yang mengkoordinir enam partai politik (parpol) non-parlemen menyebut saat bersilaturahmi dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA ayahanda dari Muhammad Al Barra / Gus Barra (wakil Bupati Mojokerto) yang akan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Mojokerto yang akan digelar 27 November 2024 bahwa pihaknya belum (secara formal) membahas arah dukungan kepada Gus Barra untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) / Pemilihan Bupati (Pilbup) 27 November 2024.
Ungkapnya, acara tersebut berupa silaturahim yang dalam kesempatan tersebut juga disampaikan oleh Kyai Asep mengenai Wawasan Kebangsaan yang menurutnya beliau sangat menguasai soal Wawasan Kebangsaan, dan pihaknya sangat memahami. “Kami semua bisa memahami (Wawasan Kebangsaan, red.) yang dipaparkan beliau,” jelas Kurniawan Eka Nugraha yang pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Mojokerto PKS ini.
Kehadiran dari enam (6) parpol non-parlemen tersebut diterima hangat oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA di ruang pertemuan lantai dua (2) Universitas KH. Abdul Chalim (UKHAC yang dulunya adalah IKHAC, red.), Pacet, Kabupaten Mojokerto Sabtu sore 6 Juli 2024.
Enam parpol non-parlemen yang mengikuti pertemuan adalah Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang masing-masing diikuti sejumlah pengurusnya, Ketua – Sekretaris – Bendahara.
“Enam parpol PSI, Partai Gelora,PKN, Partai Ummat, PBB Partai Garuda ” ungkap Kyai Asep yang dalam kesempatan tersebut diantara Wawasan Kebangsaan yang disampaikan Kyai Asep adalah merefresh kembali mengenai cita cita luhur kemerdekaan Bangsa Indonesia (yang seharusnya) bisa terwujud, karena berdirinya partai politik.
Sementara itu mengenai krieria Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) untuk pendamping Gus Barra dalam Pilbup November 2024 nanti adalah seseorang yang bisa membantu meningkatkan elektoral meskipun dari berbagai hasil survei saat ini, elektabiliras Gus Barra jauh meninggalkan Cabup yang lain dengan selisih sekitar duapuluh persen (20%). Untuk itu Bacawabupnya Gus Barra bisa perempuan, namun yang menambah elektabilitas.
Sedangkan untuk Kurniawan Eka Nugraha dkk parpol non-parlemen, sebaiknya kriteria pemimpin itu minimal memiliki tiga (3) hal mendasar diantaranya harus kaya (dalam arti sebenarnya, red.), juga harus punya kuat ilmu serta harus soleh. Menurutnya dari para Cabup yang ada sementara ini yang memiliki tiga hal prinsip pemimpin, yaitu kaya, ilmu yang mumpuni, serta soleh untuk bisa memberikan kesolehan bagi masyarakat, menurutnya teman-teman media sudah bisa menyimpulkan. “Para wartawan sudah bisa menyimpulkan, pasti,“ cetus Kurniawan Eka Nugraha seraya tertawa penuh arti.
Menurutnya figur Calon Wakil Bupati (Cawabup) itu sebaiknya juga bisa menjadi penentu pada masyarakat, dengan kata lain, Cawabup yang banyak dikenal berbagai lapisan masyarakat meskipun misal tidak religi. Misal nasionalis. Menurutnya pemimpinnya (Bupatinya, red.) sudah religius, wakilnya bisa yang nasionalis. Kombinasi Religius dan Nasionalis. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).
>