
(Foto : Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati IKBAR (Ikfina-Barra) saat menyampaikan sambutan diacara Konsolidasi Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto. (21/3/2020).)
MOJOKERTO – tarunanews.com, Apa yang disampaikan oleh Prof.DR.KH.Asep Syaifuddin Chalim, MA ternyata benar adanya. Bukan sekedar ngomong atau bukan isapan jempol ataupun sekedar psywar saja.
Apa yang disampaikan kyai Asep dalam sebuah press release selepas acara Tahlil dan Pengajian Akbar PC. Muslimat NU Kabupaten Mojokerto seminggu yang lalu ternyata benar adanya. Ini menepis anggapan miring dan cibiran yang muncul.
Saat itu beliau Kayai Asep menegaskan bahwa IKBAR sudah mendapatkan 10 kursi di DPRD Kabupaten Mojokerto, sehingga bisa melaju running Pibup Mojokerto 2020. Sepuluh kursi itu didapat dari PPP 5 kursi, Nasdem 3 kursi dan Hanura 2 kursi. Selanjutnya akan menyusul 5 kursi dari Partai Demokrat, 4 kursi dari PKS dan 3 kursi dari Gerindera.
Terbukti sudah bahwa Rekom Partai Demokrat diberikan kepada IKBAR. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto H.Ayub Busono Listiyawan, SH dalam acara Konsolidasi yang digelar pada hari Minggu, 22 Maret 2020 bertempat di Rumah sang Ketua jalan Randubango, Mojosari Kabupaten Mojokerto.
“Dengan ini, kami DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto telah resmi mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2020-2025. Kami dari partai demokrat hari ini menggelar konsilidasi dan sudah menentukan pilihan, tidak hanya memenuhi standard Partai Demokrat. Tetapi Partai Demokrat ini menentukan pilihan berdasarkan survey internal partai. Kami telah memilih pasangan Hj. dr. Ikhfina Fatmawati, M.Si dan H. Muhammad Al Barra,Lc.M.Hum sesuai petunjuk DPP Partai Demokrat dan untuk rekom resminya akan kami berikan pada bulan April 2020,” kata H.Ayub.
Hasil survei internal DPD Partai Demokrat Jatim bekerjasama dengan lembaga survei Transmedia Sociey Development. Survei ini dilakukan dalam dua tahap yang melibatkan 500 responden dengan margin error 4-5 persen.
Pada tahap I, elektabilitas Ikfina yang hanya 21,74 persen masih di peringkat kedua. Kalah tipis dari elit DPP PKB Ida Fauziah 24,34 persen.
Sementara petahana Pungkasiadi di urutan ketiga 11,4 persen disusul Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto Yoko Priyono 8,76 persen. Survei tahap I dilaksanakan pada periode 20 Oktober–20 November 2019 dengan responden perempuan 52 persen dan laki-laki persen.
Namun dari sisi popularitas, Ikfina meraih skor 423 hanya unggul tipis dari petahana 422 poin. Popularitas tertinggi masih dipegang Ida Fauziah dengan nilai 456. Yang cukup mengejutkan, popularitas Yoko Priyono 391 poin kalah dari politisi PKB Fandi Utomo di angka 401.
Perolehan elektabilitas dan popularitas para tokoh ini berubah pada survei tahap II yang dilaksanakan pada 20 Januari-20 Februari 2020 dengan jumlah responden dan margin error yang sama. Nama Ida Fauziah yang disisihkan dari bursa bakal calon karena telah menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabinet Indonesia Maju memuluskan laju Ikfina di puncak elektabilitas dan popularitas.
Elektabilitas Ikfina melejit di angka 30,50 persen, unggul jauh dari pesaing terdekatnya Pungkasiadi 16,34 persen. Ikfina juga membuat jarak melebar dari petahan di aspek popularitas dengan nilai 473 berbanding 451.
Sementara elektabilitas Yoko Priyono ada di urutan ketiga 11,34 persen dengan popularitas yang juga melambung 447 poin. Adapun nama Fandi Utomo, telah dikeluarkan dari daftar bakal calon dalam survei ini karena elektablitasnya pada tahap I sangat kecil, hanya 2,56 persen. Meskipun yang popularitasnya pada tahap I mengungguli Yoko.
DR. H. Kuswanto. SH.MH selaku DPRD Provinsi Jatim yang mewakili DPW Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur berharap partai demokrat akan menjadi partai yang diperhitungkan.
“Pada saat pemilihan gubernur kemarin, Partai Demokrat yang pertama kali mendukung Ibu Khofifah. Maka dari itu, secepat mungkin kita menentukan pilihan pada Ikfina – Barra,” kata Kuswanto.
Ketua Tim Survey Transmedia Society Development, Dadang Firmansyah, S.Pd. mengatakan berdasarkan hasil survey ke 1 pada tanggal 20 Oktober 2019 – 20 November 2019 dan survey ke 2 pada tanggal 20 Januari 2020 – 20 Februari 2020 secara umum kinerja pelayanan pemerintah saat ini bisa dikatakan biasa-biasa saja. Kepuasan responden terhadap terhadap kepemimpinan pemkab Mojokerto pada survey turun hanya hanya 50% menurun dari survey yang pertama yaitu 71%.
“Nama Bupati incumbent baik dari segi elektabilitas maupun popularitas tenggelam dibawah Hj. dr. Ikhfina Fatmawati, M.Si,” ujar Dadang.
Hj. dr. Ikfina Fatmawati, M.Si dalam pengenalannya menyampaikan jika ia mengeyam pendidikan kesehatan dan psikologi. Sedangkan pasangan saya Gus Barra berlatarbelakang pendidikan agama.
“Kami mendapatkan respon positif Partai Demokrat itu merupakan bentuk sinergi komitmen kita untuk berdiri dan berjalan bersama untuk mengerjakan banyak pekerjaan rumah permasalahan Kabupaten Mojokerto,” kata Ikfina.
Sementara itu, H. Muhammad Al Barra,Lc.M.Hum dalam pengenalannya mengatakan jika ia merupakan lulusan S-2 Kairo Mesir.
“Bagi saya memimpin itu menderita. Artinya kepemimpinan atau jabatan itu tidak layak kita rebut mati-matian. Menurut saya, dasar membangun daerah adalah infrastrukur. Infrastrukur di kabupaten Mojokerto sudah bagus. Tinggal bagaimana sekarang kita menyelesaikan PR kesehatan, pendidikan dan perekonomian,” kata Barra.(nadiro)
>