img 20240701 wa0241

MOJOKERTOTarunanews.com, Sa’dulloh Syarofi yang biasa di panggil

Gus Dulloh merupakan salah satu putra dari ulama kharismatik KH.Khusen Ilyas pengasuh Ponpes Al.Misbar Sasap Mojokerto yang ikut running di pilkada 2024 sebagai Cawabup mendampingi Hj Ikfinah Fatmawati sebagai Cabup nya.

Saat diskusi kerakyatan bersama Hadi Purwanto, Gus Dulloh menyatakan siap mundur jadi Wakil Bupati Mojokerto jika sarannya yang sesuai aturan tidak direspon saat diskusi dengan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

 

img 20240701 wa0240

Calon Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030, Gus Dulloh menegaskan, ia lebih baik mundur daripada  tidak kompak dengan Bupati Ikfina Fahmawati.

“Saya tidak bisa dipengaruhi Ikfina Fahmawati maupun Mustofa Kamal Pasa untuk melanggar peraturan. Jika hal itu dilakukan, hari itu juga saya mundur dari jabatan Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030,” terang Gus Dulloh, Minggu (30/6/2024) di Kantor Barracuda, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu kabupaten Mojokerto

Baca Juga :  Polda Sulteng Tahan 2 WNA Tersangka PETI

Dirinya tidak ada passion di politik. Ia lebih nyaman dengan dunia keagamaan seperti PCNU dan pengelolaan RS Sakinah.

“Lalu mengapa saya nyalon Wakil Bupati Mojokerto,  sebenarnya saya diprank oleh orang tua saya  Pada awal lebaran Bu Ikfina datang ke rumah memohon untuk bisa running dengan saya, 4 kali Bu Ikfina meminta saya, maka saya pikir sama seperti kemarin ditolak oleh orang tua saya, Namun ternyata 3 orang punden saya bilang yes, kalau saya bilang no kan tidak mungkin,” ujar Gus Dulloh.

“Kalau ada mahar politik, saya tak mundur sekarang. Ternyata saat itu terkait tanpa mahar politik saja disetujui maka klausul yang lain lebih mudah disetujui. Selain itu saya juga mengutamakan kenyamanan kerja. Jadi jika ada pejabat yang kurang sesuai tupoksinya maka ya kita ganti,” tegas Gus Dulloh.

Baca Juga :  Seorang Pria Di Ponorogo Tewas Dalam Jebakan Kobaran Api Di Lahan Tebu Milik Pemdes

“Intinya saya datang ke mas Hadi Purwanto karena saya butuh pengawas yang jeli. Saya ingin memberikan kebijakan yang berdiri di birokrasi yang kokoh,” tambah Gus Dulloh.

Di jaman modern ini, tidak pernah ada ceritanya Wakil Bupati bisa menjadi Bupati jika sama-sama running Pilkada.

“Kalau Gus Barra bisa menang Pilkada tahun ini, maka stigma tersebut berhasil dipecahkan. Sama seperti saya yang berhasil memecahkan tanpa mahar politik bisa jadi Calon Wakil Bupati Mojokerto,” ungkap Gus Dulloh.

Gus Dulloh menyebut bahwa ia belum punya rumah hingga saat ini. Dirinya masih kontrak rumah bersama keluarganya.

“Saya sudah punya tanah dan sekarang masih proses pembangunan pondasi rumah. Jadi sementara ini ya masih ngontrak. Jadi tidak semua Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah itu mapan ekonominya. Dan saya adalah buktinya, Bahkan untuk logistik acara ini semua ditanggung Mas Hadi, saya tidak urun sama sekali,” terang Gus Dulloh. ( NDR/KJN)

Baca Juga :  Peristiwa Na'as Di Mojokerto, Dumtruk Vs KA Wijaya kusuma

 

Leave a Reply

Chat pengaduan?