Img 20210624 Wa0133

Dalam Pemilihan Presiden 21 Februari 2024, Khofifah Indar Parawansa Strategis Didukung KH Asep Saifuddin Chalim

 

Img 20210624 Wa0133
Img 20210624 Wa0133
Img 20210624 Wa0134
Img 20210624 Wa0134

JAKARTA-tarunanews.com, Khofifah Indar Parawansa ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) yang pernah menjadi Menteri Sosial RI yang kini menjabat Gubernur Jawa Timur (periode 2018 – 2023, red.), saat ini dinilai sebagai salah satu perempuan yang paling menonjol (mendahului dengan Puan Maharani puteri Megawati Soekarno Puteri, red.) untuk menuju Pemilihan Presiden 21 Februari 2024 (Pilpres 2024). Khofifah yang kelahiran 19 Mei 1965 ini dinilai pula sebagai salah satu wanita yang memiliki jaringan terbesar di Indonesia, memiliki kedekatan khusus dengan Presiden RI Joko Widodo (kelahiran 21 Juni 1961, red.) yang juga memiliki kedekatan khusus dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim (ASC) Ponpes Amanatul Ummah yang juga pengendali utama saat Khofifah maju dalam Pilgub Jatim tahun 2018 yang lalu. Kurang-lebih hal tersebut diungkapkan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia – Sejahtera (FPIS) dalam diskusi terbatas di Jakarta kemarin, Rabu 23 Juni 2021.

Menurut R. Tri Harsono, Khofifah Indar Parawansa memiliki berbagai kelebihan dalam peta Indonesia, meskipun juga ada yang perlu dimaksimalisasi terutama soal lingkaran luar. Namun menurut R. Tri Harsono, dengan masih adanya waktu dari tahun 2021 hingga jelang tahun 2024, hal tersebut akan bisa diminimalisir, juga diperlukan tim yang solid yang kemungkinan saat ini juga bergerak termasuk dalam lingkungan luas KH Asep Saifuddin Chalim (kelahiran 16 Juli 1955, Lieuminunding, Majalengka, Jawa Barat, red.) yang juga memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga :  Hasan Salim Assegaf Ketua KomunitAS Dukung Ucap Selamat Hari Kebebasan Pers 23 September, Untuk Indonesia More Better

Salah satu kelebihan Khofifah adalah sedang menjabat Gubernur Jawa Timur, dimana Jatim merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah pemilih terbesar (berdasar Daftar Pemilih Tetap/DPT dalam Pemilihan Umum 2019 yang lalu, red.) kedua dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah pemilih lebih dari 30 juta diantara 190 juta pemilih dalam Pemilu 2019. “Jatim memiliki pemilih terbesar kedua diantara seluruh provinsi dengan sekitar 30 juta lebih pemilih diantara 190 pemilih seluruh Indonesia dalam Pemilu 2019 yang lalu, meskipun untuk Pemilu dan Pilpres 2024, tentu akan ada penambahan jumlah pemilih,” ungkap R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya salah satu orang penting KPK, seraya menyebut Jawa Barat dengan sekitar 32 juta lebih pemilih merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak.

Menurut R. Tri Harsono, potensi yang dimiliki Khofifah tersebut akan terus berkembang hingga jelang Pilpres 2024. Apalagi pada saat Pilgub Jatim 2018, Khofifah didukung sejumlah partai politik yang kinerjanya solid mengusung Khofifah diantaranya adalah Demokrat(yang Ketua Umum DPP-nya dipegang Agus Harimurti Yudhoyono/AHY yang kelahiran 10 Agustus 1978 red.) PPP, dan PAN yang juga didukung sejumlah artis termasuk Desy Ratnasari (kelahiran 12 Desember 1973 asal Sukabumi, Jawa Barat, red.) artis yang jadi anggota DPR RI Fraksi PAN.

Baca Juga :  Babinsa Jalin Komunikasi Sosial Dalam Mempererat Kemitraan Antara TNI dengan Rakyat

“Jika bisa mengulangi Pilgub Jatim 2018 dengan mengkonsolidasikan parpol pengusung ketika itu untuk dibawa ke pentas nasional untuk Pilpres 2024, akan menjadi nilai tambah tersendiri,” tandas R. Tri Harsono yang menilai masih banyak waktu yang bisa digunakan untuk konsolidasi, yang akan menambah nilai strategis Khofifah.

Kelebihan lain dari Khofifah Indar Parawansa yang juga sangat strategis adalah posisinya sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pusat. Dimana diketahui Muslimat NU memiliki anggota sekitar 35 juta lebih (perempuan) di seluruh Indonesia yang mempunyai hak pilih, diantara sekitar 100 juta lebih anggota NU (diantara jumlah pemilih di Indonesia yang sekitar 190 juta pemilih, red.).

“Dengan jumlah anggota Muslimat NU sekitar 35 juta lebih di seluruh Indonesia, dan mempunyai hak pilih, ini nilai strategis yang luar biasa bagi Khofifah. Apalagi jika bisa lebih mengkonsolidasikan dengan jumlah anggota NU yang sekitar 100 juta lebih. Rasanya ada keyakinan lingkungan Khofifah, apalagi Khofifah dibandingkan yang lain relatif lebih bisa diterima di berbagai kalangan NU, dan terdapat sejumlah pendukung utama yang kuat termasuk Kyai Asep Saifudfin Chalim yang juga putera salah satu perintis NU,” tambah R. Tri Harsono yang menyebut tinggal perlu lebih intensif mengkonsolidasikan kemungkinan kendaraan, untuk bisa lebih mengerucutkan apakah berpeluang sebagai Sang Calon Presiden (Capres) 2024 ataukah Cawapres.

Baca Juga :  Keberhasilan Pemkab, Selama 20 Bulan Khenoki Waruwu Sudah Pimpin Nias Barat.

Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto sepakat dengan yang disampaikan R. Tri Harsono. Bahkan menurut Siswahyu Kurniawan, kedekatan khusus Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden RI Joko Widodo hingga saling memahami karakter masing-masing, akan kian menjadi peluang besar Khofifah untuk menjadi suksesor Jokowi.

Sekadar pengetahuan, dari hasil Pemilu Legislatif tahun 2019, dari 575 kursi yang diperebutkan untuk DPR RI, hasil perolehan kursi di DPR RI adalah sebagaimana berikut dibawah ini.

1).PDI-P: 128 kursi
2).Golkar: 85 kursi
3).Gerindra: 78 kursi
4).Nasdem: 59 kursi
5).PKB: 58 kursi

6).Demokrat: 54 kursi
7).PKS: 50 kursi
8).PAN: 44 kursi
9). PPP: 19 kursi

Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?