Img 20221206 Wa0056

Magetan tarunanews.com  Permasalahan sampah seakan menjadi perbincangan hangat dmasyarakat terutama pengelolaannya. Hal ini terjadi di wilayah kecamatan kawedanan kelurahan kawedanan. Perlu diketahui bahwa pengelolaanya dikerjakan dan dilakukan secara mandiri oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berkah Berseri yang beranggota 9 orang.
Menurut salah satu anggota (gm) yg ditemui awak media mengatakan,” sampah organik dijadikan pupuk dijual ke petani per kg Rp.1.200, non organik dipilah-pilah dijual ke pengepul.  Anggota yg lain inisial (jk) mengatakan, ” hasil penjualan tidak transparan anggota tidak pernah ada yang tahu. Untuk sampah yang tidak bisa dimanfaatkan (residu) dibuang belakang TPS ,” tambahnya.

Sementara itu ketika ditemui di lapangan, seorang warga yang lain sebut saja bu tk berujar, “pengelolaan sampah di Kawedanan penuh dengan misteri tidak pernah ada laporan keuangan sampaai sekarang, yang namanya kelompok Swadaya Masyarakat TPS (3R) kecamatan Kawedanan tapi pengelolaannya di kelurahan, harusnya ada laporan setiap bulan,” keluhnya.
Ditambahkan warga Kawedanan (bs), “Untuk kategori harga, sampah di Kawedanan dirasa paling mahal di Magetan dengan ketentuan harga Rp. 15.000 sampai Rp. 100.000.

Baca Juga :  Kepala Desa Bedingin Kecamatan Sugio Bertingkah Arogansi Terhadap Media

Img 20221206 Wa0055

“Sedangkan kelurahan Rejosari yang letakknya bersebelahan hanya Rp. 10.000 rb sampai Rp. 25.000,” tambah bs. ” ini sebenarnya hak pengelolaannya kecamatan atau kelurahan? Karena anggota pelanggannya dari luar banyak”, tambah seorang warga.

Harapannya harga sampah di tata ulang sekaligus struktur anggota jelas untuk mengantisipasi pelanggan komplain bisa langsung menghubungi yang bersangkutan. Sebelum berita ini tayang, warga (bs) sudah 2kali datang ke kelurahan, kecamatan bahkan sudah menghubungi pegawainnya jawabannya selalu sibuk dan tidak ditempat.”
Terpaksa curhat lewat media , semoga diperhatikan.( bersambung) reporter coir

Leave a Reply

Chat pengaduan?