SURABAYA – tarunanews.com, Wali murid dan anak-anaknya yang pesepakbola junior-anak, usia muda, paling banyak menjadi korban eksploitasi yang kemudian tidak jelas sasaran tahapan-tahapannya ke depan, misal oleh pelatih yang berjiwa negatif pun oleh guru di sekolah serta SSB-SSB dan lain sebagainya yang berjiwa negatif, hanya cenderung terlalu mengambil keuntungan secara finansial serta mengejar target-target juara berbagai turnamen yang kurang jelas kualifikasinya yang cenderung menguras pendanaan wali murid maupun eksploitasi terhadap pesepakbola junior-anak. Tahapan-tahapan kepelatihan dan sejenisnya pun tidak jelas, bahkan melenceng, apalagi jika mengacu pada pemahaman ke arah sepakbola modern dimana pesepakbola junior-anak harus lebih disiapkan secara skill dengan pentahapan-pentahapannya, bukan terlalu mengejar terlalu banyak target juara. Hal tersebut kurang-lebih diungkapkan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia – Olahraga Sehat (FPI – OS) dalam diskusi terbatas di Surabaya, kemarin.

“Misal, untuk pelatih maupun guru di sekolah serta SSB-SSB ataupun sejenisnya kalau memang ikut memproses agar anak-anak menjadi pesepakbola ke depan, maka diikhtiari dicoba dengan niat yang lebih terarah, niat baik. Begitupun jika ingin menjadikan anak sebagai pemain futsal. Harus fokus, jangan dicampur-aduk. Ikhtiarnya adalah kepelatihan yang lebih baik, lebih modern, fokus meski apapun hasilnya ke depan tapi dengan niat yang serius yang baik dan bukan karena mengeksploitasi. Dan anak-anak beserta orang tuanya janganlah hanya diprovokasi dengan diiming-imingi sesuatu agar mengeluatkan dana besar-besaran, lantas tidak terprogram dan tidak jelas golnya ke depan, serta putus di tengah jalan. Kalaupun misalkan ada pengeluaran, haruslah tepat. Agar menjadi efektif, dan bukan penghambur-hamburan dana,” tegas R. Tri Harsono yang salah satu saudaranya pernah menjadi orang penting di KPK dengan menjabat salah satu Direktur KPK.

 

Untuk itu R. Tri Harsono memantau Hans Peter Schaller pelatih berlisensi FIFA asal Austria (Eropa) yang serasa tiba-tiba datang ke Surabaya sejak beberapa hari lalu dibawa Captain Rei sosok gila-bola yang telah berkorban dana miliaran rupiah dari bertahun-tahun lalu, hingga lebih intensif semenjak empat tahun lalu didukung Achmad Yari perintis Bhayangkara FC junior anak, juga Pak Toni (Choirul), serta kehumasan oleh Siswahyu Kurniawan (mantan Media Officer Bhayangkara FC junior-anak), serta artis Indonesia Qory Sandioriva yang juga pernah menjadi (juara nasional) Puteri Indonesia. Puteri Indonesia adalah dilaksanakan oleh Yayasan Puteri Indonesia yang diketuai Mooryati Soedibyo dan disponsori perusahaan kosmetik Mustika Ratu. Puteri Indonesia sekaligus mewakili Indonesia pada event-event internasional. Dari proses panjang lahir Metro Citi Elite Football Academy.

Baca Juga :  PSSI Kota Mojokerto, Piala Soeratinnya Hari Ke-2 Kian Geliat, Laut Biru vs Saka Star, Gen-B vs Sikatan Muda, Pupra vs Paksi

 

Hans Peter Schaller adalah salah satu pelatih asing (luar negeri) terbesar dalam hal keberhasilan ‘menancapkan’ kepelatihan dan edukasi yang lebih ‘benar’ secara modern soal sepakbola di Indonesia, termasuk ikut berjasa sangat besar menjadikan Akademi Bali United sebagai salah satu akademi sepakbola terbaik di Indonesia yang dimiliki oleh klub Liga 1 Indonesia, diiringi keinginan Madura United untuk memiliki akademi sepakbola yang ‘sevital’ Akademi Sepakbola Bali United, disusul perencanaan yang lebih maju dari Metro Citi Elite Football Academy yang diminta direpitisi di Akademi Madura United saat bertemu Umar Wachid salah satu manejemen Madura United yang diutus Acsanul Qosasi bos Madura United untuk bertemu Captain Rei, Achmad Yari, Siswahyu Kurniawan dkk.

R. Tri Harsono sangat surprise mendengar apa yang diusung dalam Metro Citi Elite Football Academy oleh Captain Rei yang merupakan pilot pesawat terbang internasional gila-bola, bersama Hans Peter Schaller yang didukung Achmad Yari, Pak Toni, Siswahyu Kurniawan, Hari, artis nasional Qory Sandioriva dkk tersebut. Karena menurutnya, apa yang diusung adalah Akademi Sepakbola yang berniat menjadikan pesepakbola junior-anak, usia muda, agar bisa go internasional dalam proses akademi yang terafiliasi FIFA seperti umumnya dilakukan di negara-negara yang sepakbolanya modern dan maju. Ikhtiar keras menjadikan pesepakbola junior-anak menuju menjadi pesepakbola profesional. Yang dilakukan Metro Citi Elite Football Academy yang didukung apparel BULLS yang untuk tahap awal memproduksi bola (untuk sepakbola) tersebut, menurut R. Tri Harsono bakal menjadi terdepan di Indonesia.

“Yang saya dengar, Metro Citi Elite Football Academy melakukan pemanduan bakat sepanjang Pulau Jawa, untuk diberi semacam beasiswa. Yang bukan beasiswa tetap ada tetapi memang prosentasenya tidak terlalu mendominasi. Namun saya mengusulkan agar kerjasama dengan pemerintah dan KONI-KONI daerah-daerah beserta Askab/Askot-nya daerah-daerah agar memberi beasiswa kepada para pesepakbola junior-anak dari masing-masing daerah mereka untuk masuk Metro Citi Elite Football Academy. Termasuk agar CSR-CSR perusahaan-perusahaan swasta ikut peduli mendanai, misal Maspion Group, Djarum Foundation, Semen Gresik, Pusat KUD Jatim, Yanmar dan lain-lain,” ungkap R. Tri Harsono yang melihat positif Metro Citi Elite Football Academy yang juga didukung ketua PSSI Kota Surabaya Mauritz Bernhard Pangkey (Pak Chem), yang juga Komisaris Persebaya Surabaya, termasuk untuk mengadakan Kompetisi Sepakbola Nasional U12, U14, U16 dan lainnya yang berpusat di Kota Surabaya dan sekitar.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Akan Resmikan YIA hingga Serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro di Yogyakarta

Dikonfirmasi terpisah Captain Rei, Metro Citi Elite Football Academy (MC-EFA) yang memiliki kenalan di berbagai klub sepakbola besar di Benua Eropa maupun Benua Amerika dan lainnya ini membenarkan bahwa prosesnya mewujudkan MC-EFA memang sudah sangat lama, minimal sejak empat tahun lalu, di luar waktu yang dihabiskannya bertahun-tahun untuk bergaul dengan berbagai klub sepakbola di Eropa maupun Amerika dan lainnya. “Proses untuk Metro Citi Elite Football Academy sudah sejak minimal empat tahun. Bahkan sebelum sekitar itu, saya sudah intensif berdiskusi dengan sahabat saya Hans Peter Schaller,” ungkap Captain Rei mengenai Hans Peter Schaller yang pernah menjadi pelatih klub Bali United Liga 1 Indonesia, dan pernah menjadi Direktur Akademi Bali United.

Pada kesempatan terpisah Achmad Yari perintis Bhayangkara FC junior-anak U14-U15-U16 yang sekaligus ‘operator-utama’ pada rentang waktu 2017 hingga awal 2019, membenarkan apa yang dikatakan Captain Rei. “Pak Captain Rei ini pengorbanannya sudah terlalu amat sangat besar untuk sepakbola Indonesia terutama usia muda. Bermilyar-milyar dana dihabiskan, sehingga sangat penting untuk mendapat banyak dukungan,” ungkap Achmad Yari soal sosok Captain Rei yang pernah menjadi kepercayaan Tony Fernandez bos (pemilik) maskapai penerbangan Air Asia yang berpusat di Malaysia tersebut.

Pada kesempatan terpisah Siswahyu Kurniawan humas mengungkakan memang untuk Metro Citi Elite Fotball Academy dibutuhkan dana yang besar apalagi banyak anak dengan beasiswa. Sehingga Siswahyu sepakat dengan salah satu yang diungkapkan R. Tri Harsono agar banyak pihak peduli memberi beasiswa kepada pesepakbola junior-anak sebagaimana diungkapkan R. Tri Harsono. “Misal seperti yang diungkapkan R. Tri Harsono dengan dana semacam beasiswa dari pemerintah-pemerintah daerah-daerah ataupun pihak-pihak peduli, juga CSR-CSR berbagai perusahaan, karena juga berkoordinasi dengan federasi (PSSI) serta Kemenpora. Dan penting disuport lembaga tersendiri yang terlibat pengelolaan dana CSR,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku Humor Sepakbola, serta buku Bung Karno Dan Pak Harto ini.

Baca Juga :  Bukti Harmonisasi, Putra Asli Papua Didapuk jadi Perwira Upacara di HUT ke 75 RI di Balai Kota Surabaya

Bahkan Siswahyu Kurniawan sudah sempat bertemu banyak kalangan pejabat termasuk ketika itu plt.Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Mojokerto/Dispora (Joko), PSSI Kabupaten Mojokerto bersama Exco Muslich. Pernah pula bertemu Wabup Jombang Sumrambah. Juga pernah bertemu Kepala Dispora Kota Mojokerto Novi Raharjo, bertemu ketua PSSI Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo dll-dll. Juga bertemu dengan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, jauh sebelum Bupati Sidoarjo Saiful Illah terkena OTT KPK.

Bahkan yang terbaru Siswahyu Kurniawan bersama Ahmad Taji (Gus Taji) Laskar Mojopahit Benteng Nusantara – Negara Kesatuan Republik Indonesia/LMBN-NKRI telah bertemu  Suher Didieanto ketua KONI Kabupaten Mojokerto yang baru untuk periode 2019-2023. Pada intinya Didiento Suher siap bekerjasama berbagai hal dan berbagai event, perlu didiskusikan formulanya.

Sekadar catatan artis cantik Qory Sandioriva bahkan mendirikan berbagai usaha yang di antara hasilnya ada yang digunakan untuk keperluan kepedulian pada pesepakbola junior-anak tersebut. Di antara usaha yang didirikan bersama sahabat sekaligus partner bisnisnya berupa usaha kuliner sekaligus untuk kampanye makanan sehat. Usaha kuliner tersebut diberi nama Wihrasa Grup sejak tahun 2018. Dibawah naungan GMT Property, Wihrasa memiliki empat segmentasi di antaranya food center, cafe, restoran, dan kantin di Jakarta, Tangerang, dan Makassar, serta sedang dirancang yang di Bali. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.

Leave a Reply

Chat pengaduan?