Foto: Kelana Aprilianto saat hadiri Deklarasi Tim Bintang 9, serta (inzet) Mas Kelana dan Bunda Astutik.

SIDOARJOtarunanews.com,  Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober diperingati setiap tahun sejak ditetapkan pada tahun 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo untuk menghargai perjuangan para santri dalam menghadapi para penjajah maupun untuk mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mayoritas santri adalah NU yang sekaligus merupakan mayoritas di Indonesia maupun di daerah-daerah, begitupun warga NU (Nahdlatul Ulama), termasuk di Sidoarjo.

Menuju Pemilihan Bupati Sidoarjo (Pilbup) 9 Desember 2020, dukungan dari kalangan warga NU pun terus “gemrojok” mengalir deras pro paslon nomor urut 3 Cabup Kelana Aprilianto dan Cawabup Dwi Astutik Betapa tidak? Sebelumnya “pasukan setia” Barisan Kader (Barikade) Gus Dur yang merapat kepada Mas Kelana dan Bunda Astutik, kali ini wong NU yang tergabung dalam “Tim Bintang 9 Berkelas” pun merapat.

Dukungan Tim Bintang 9 Berkelas yang diantaranya terdiri dari sejumlah kiai NU, Ibu Nyai, dan tokoh masyarakat yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo itu disampaikan via deklarasi di salah satu rumah makan di Jabon, kemarin (19/10/2020).

Baca Juga :  Bupati Nias Barat Resmikan Jembatan Bailey Di Desa Iraonogambo

Tampak yang hadir sejumlah tokoh NU di antaranya KH Nadhir Syafi’i, KH Mohammad Kirom, dan H Ahmad Khoiri. Sedangkan Kelana Aprilianto datang didampingi Ketua Tim Pemenangan, Haji Masnuh.

Pengarah Tim Bintang 9 Berkelas, H Ahmad Khoiri menyampaikan, deklarasi tersebut diantaranya dimaksudkan menyamakan persepsi, pikiran, dan gerak langkah warga NU untuk kemenanfan Mas Kelana dan Bunda Astutik. “Insyaallah jadi bupati (Mas Kelana, dan Bunda Astutik jadi Wakil Bupati, red)” cetus H Ahmad Khoiri.

Mengenai penyebab mendukung pasangan calon nomor urut tiga dibandingkan cabup lain, menurut Khoiri, salah satunya karena Kelana dikenal sebagai pribadi yang sakho’ alias dermawan. “Insyaallah Pak Kelana ini wong loman (dermawan, red.),” kata Khoiri yang tak lupa menyebutkan sejumlah kedermawanan Mas Kelana, lebih-lebih untuk kepentingan NU.

“Artinya, nanti kalau sudah jadi (bupati, red.), NU tinggal membuktikan Pak Kelana ini asli sakho’ atau tidak. Sebab ada yang sudah dibantu NU tapi setelah jadi lupa. Insyaallah Pak Kelana tidak,” tegas Khoiri.

Diantara alasan lain kenapa mendukung Cabup Kelana Aprilianto, karena Mas Kelana juga seorang entrepreneur (pengusaha) yang sudah sangat mapan. “Tidak perlu saat nyalon (maju Cabup, red.) trus minta bapaknya, bikin repot bapak-ibunya, (tidak pernah,red.),” kata Khoiri.

Baca Juga :  Forkopimda Genjot Serbuan Vaksinasi di Jatim.

Alasan yang lain lagi kata Khoiri, sebab Kelana wong NU tulen. “Sudah, hujjah ini saja sudah cukup, tidak perlu ditambahi macam-macam lagi. Sebab Pak Kelana secara SDM sudah kuat, selain itu juga politisi, entrepreneur, dan NU asli,” ungkap Khoiri seraya menyebut Kelana dan Astutik merupakan Cabup dan sekaligus Cawabup NU asli, NU tulen. Sedangkan pada paslon lain menurut Khoiri ada yang katanya Cabup NU, tapi lihat dulu Cawabupnya? “Kalau ini (Kelana dan Astutik, red.) Cabup dan Cawabupnya NU asli,” tambah Khoiri.

Debgan dukungan yang kian “gemrojok” deras dan komplit dari kalangan NU, Kelana Aprilianto tak lupa menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. Selebihnya, Mas Kelana lebih banyak mendengar masukan dan nasihat dari para kiai yang hadir. “Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sangat luar biasa ini. Semoga ke depan hubungan ini terjalin lebih intens lagi,” ungkap Mas Kelana.

Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Kelana-Astutik, Haji Masnuh menuturkan, setelah timnya melakukan penyapaan dan mendapat dukungan dari berbagai elemen, maka dukungan dari para kiai, ibu nyai, dan warga NU ini disebutnya sebagai gong dukungan. “Ini termasuk gongnya dukungan. Sebab, tanpa dukungan dari warga NU ya agak miris, maka saya bilang ini adalah gongnya dukungan untuk memenangkan paslon nomor tiga,” ungkap Haji Masnuh.

Baca Juga :  Kelana Aprilianto Ikut Belasungkawa Wafat Ibunda KH.Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim

Terlebih, kata Masnuh, Kelana sudah jelas NU-nya. Selain santrinya KH Hamid Pasuruan, dia juga penasihat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jatim. “Jadi tidak perlu diragukan lagi ke-NU-an pasangan ini. Sedangkan Ibu Dr Dwi Astutik adalah wakil sekretaris PW Muslimat NU Jatim, doktornya itu spesialis dalam bidang pendidikan” tambah Haji Masnuh.

Untuk itu menurut Masnuh, memenangkan Kelana dan Astutik menjadi penting demi menjaga marwah NU dan Muslimat NU di Sidoarjo. “Beliau berdua ini juga memiliki sembilan program unggulan untuk memajukan masyarakat Sidoarjo,” jelas Masnuh.

Sembilan program tersebut, di antaranya terkait UMKM. Tidak sekadar menyiapkan lapangan pekerjaan, Bapak Kelana juga bertekad mendidik calon-calon entrepreneur di desa dan pasar di seluruh Sidoarjo. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?