
tarunanews.com Senin, 06 Mei 2019
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pagi tadi sekitar pkl 10.00 wib tiba di lokasi terdampak banjir wilayah Desa Tempuran, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto. Bersama rombongannya, Ibu Khofifah menuju posko BPBD kab. Mojokerto untuk mencari informasi dan data dari warga yang terdampak pada banjir kali ini. Dalam perbincangan singkatnya, beliau berharap agar intansi terkait segera memperbaiki sarana dan prasarana yang menyebabkan banjir yang memang terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Dari hasil data yang diperoleh berdasarkan laporan per tanggal 05 Mei 2019, perumahan warga yang masih terdampak banjir kisaran 388 rumah dari 852 rumah di Tempuran dan Bekucuk. Adapun dari jumlah tsb masih ada kisaran 304 kk yang jumlahnya mencapai 1.207 warga dan masih tetap dalam pemantauan team penanggulangan bencana. Kebutuhan pokok yang harus disiapkan adalah makanan siap saji yang disediakan oleh Dapur Umum.
Setelah memperoleh data yang bersumber dari posko BPBD, beliau bergerak menuju pemukiman warga yang masih tergenang air karena banjir. Di sela-sela perjalanannya, Ibu Jatim 1 ini disambut dengan penuh semangat oleh masyarakat, relawan, para pendamping PKH dan TKSK yang juga ikut berperan serta dalam upaya meringankan beban saudara/i yang terdampak banjir. Dengan senyum identiknya, ibu Khofifah membalas sapaan masyarakat dan nampak bersemangat untuk segera turun ke lokasi banjir.
Sebelum tiba di lokasi pemukiman warga yang terdampak banjir, beliau menyempatkan untuk melihat Dapur Umum. Di Dapur Umum, ibu Khofifah Indar Parawansa berkomunikasi langsung dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten mojokerto (Ludfi Ariyono, AP., S.Sos., MSi.) dan beberapa anggota TAGANA terkait penyaluran logistik dan distribusi makanan siap saji bagi warga yang terdampak banjir. Lamanya banjir yang merendam wilayah desa tempuran kec. Sooko dan sekitarnya akan menjadikan bahan pertimbangan khusus dalam menyediakan bantuan baik dari dalam maupun luar wilayah.
Dalam kesempatan yang berbeda, staf pemberdayaan sosial kab. Mojokerto (Sri Waluyo Widodo) juga menjelaskan. Banjir yang sudah seminggu ini memang di luar prediksi kita, karena waktunya yang hampir bersamaan dengan kecamatan lain di utara sungai. Belum surut di wilayah Dawarblandong, sudah harus menggeser pasukan TAGANA ke wilayah Desa Tempuran Kec. Sooko (karena pertimbangan yang harus lebih diutamakan). Namun beliau bersyukur karena masih tetap bisa terkondisikan, karena logistik masih tersedia dan bantuan mengalir dari beberapa fihak. Baik dari perorangan, komunitas maupun beberapa instansi. Red. (Joe/res)
>