“Saya berterimakasih kepada Bapak TNI yang mau meluangkan waktunya membantu saya sampai selesai. Perangkap ikan yang mirip jala ini di kampung saya namanya renggek,” kata Ijum, Minggu (6/11).

Ia mengatakan, ketrampilan membuat renggek ini sebenarnya harus dilestarikan. Karena jarang-jarang orang yang bisa membuat renggek ini.

“Saya mendapat ketrampilan ini memang sejak saya kecil. Belajar dari orang-orang tua. Tentunya saya senang ada anggota TMMD yang mau ikut membantu saya membuat alat renggek ini,” katanya.

Kepada anggota TMMD Ijum (56) menjelaskan, pembuatan renggek ini dari benang nilon yang dirancang untuk memerangkap ikan. Dan biasa dipasang di daerah pinggiran sungai dengan waktu sehari baru diambil lagi.

Ia berharap, ketrampilan membuat renggek ini dapat terus lestari, karena ini merupakan salah satu kekayaan budaya berupa kerajinan lokal.

Sumber:(Pendim 1016/Plk)

Pewarta:(AP)