img 20240717 wa0118

SURABAYATarunanews.com, Menindaklanjuti video akun tik tok @zidantransisi beberapa waktu lalu telah viral di dunia maya atau media sosial, tentang “Tips Menghindari Calo Di Terminal Purabaya Surabaya ” ada dugaan syarat kepentingan sepihak oleh oknum pengunggah akun tersebut, yang mana dijelaskan tutorial menyebutkan banyaknya calo atau makelar meresahkan bagi calon penumpang bus dari berbagai jurusan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Hal ini sangat berpengaruh secara ekonomi pada crew dan awak bus, secara tidak langsung mereka mengandalkan nafkah dari calon penumpang.

img 20240717 wa0120

Lebih lanjut statement pakabalai “nantinya kalau shelter ini berjalan, akan dihabiskan semua calo di terminal Purabaya, yang lain akan mengikuti seperti mandor kita hilangkan dari sini ” ungkap salah satu pengurus paguyuban melalui pesan suara di whatsapp hal ini juga sangat disayangkan, semestinya sebelum muncul viral tik tok pihak terkait memberikan himbauan pada para pengurus bus atau mandoran.

Baca Juga :  Polres Buol Periksa Beberapa Saksi Ungkap Penyebab Kematian Korban*

Mengawali polemik kuat dugaan unggahan video tik tok tersebut juga mempunyai maksud mempromosikan platform aplikasi Red bus book bus train tiket, pantauan awak media tujuan tutorial tersebut sudah benar dan yang disesalkan dalam penyampaianya konten kreator menyebutkan banyak calo atau makelar di sekitar lorong pintu keberangkatan menghadang calon penumpang, pada kenyataannya mereka bukanlah calo atau makelar, akan tetapi orang orang tersebut merupakan pengurus resmi dari armada atau mandoran bahkan mempunyai kartu keanggotaan dan surat tugas yang resmi.

img 20240717 wa0116

Rabu 17/7/2024, tim pencari fakta menemui koordinator lapangan pengurus armada bus di terminal Purabaya untuk mengkonfirmasi kebenaran, “selama ini kita mencari nafkah di terminal Purabaya tidak pernah membuat resah para calon penumpang, yang mana kita di lapangan menjemput bola dengan menanyakan tujuan calon penumpang kemana, kita ini resmi bukan ilegal atau bahkan disebut calo. Wong kita resmi mengantongi SK dan Keanggotaan dari PO atau armada bus, yang namanya calo itu meminta ongkos atau tarif melebihi batas ketentuan, kita juga untuk proses pembayaran tidak diluar, pada saat penumpang sudah didalam bus baru kita meminta tarif yang sesuai ditentukan, kita Mandoran membantu dan memudahkan dari awak bus dalam mendapatkan calon penumpang” ungkap Cak Wawan panggilan akrab Korlap Mandoran Terminal Purabaya. (Dd)

Baca Juga :  Polemik Pegawai KPK yang tidak lolos TWK : Dimas Prayoga Korpus BEM Nusantara, Segera Laksanakan Putusan MK !

Leave a Reply

Chat pengaduan?