
Ponorogo.Tarunanews.Com ~ Wisata Telaga Ngebel dipadati pengunjung yang ingin menyaksikan momen larung sesaji di Telaga Ngebel. Larung sesaji ini sebagai simbol tahun baru Islam atau Suro dalam bahasa Jawa.
Ada beberapa buceng raksasa yang sengaja diarak mengelilingi telaga sebelum dilarung. Selama prosesi pun, masyarakat tampak antusias menyaksikan prosesi.

Upacara adat diawali arak-arakan 10 tumpeng yang berisi hasil bumi dibawa dari Kantor Kecamatan menuju tempat upacara adat di depan pendopo Telaga Ngebel. Di tempat upacara arak-arakan tumpeng disambut dengan Tari Gambyong. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari para sesepuh juga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

“Tumpeng ditenggelamkan di telaga, jangan dipahami mistik, jangan dipahami supranatural. Mari kita pahami bersama, bersedekah itu tidak hanya kepada manusia tapi ke binatang ikan,” tutur Giri kepada wartawan, Minggu (7/7/2024).

“Harapan saya ke depan, seluruh SMA, SMK di Ponorogo ikut kirab tumpeng di Ngebel. Kenapa? Supaya mengajarkan generasi muda tentang budaya larungan,” pungkas Giri.
Pewarta : N4n6)*
>